PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Setidaknya ada tiga orang dinilai punya peran besar dalam upaya menggagalkan pengiriman paket ganja kering ke Jakarta dari Loket ALS Panyabungan. Warga menilai mereka pantas mendapat apresiasi supaya memberi tauladan bagi masyarakat lainnya.
Ketiga sosok itu yakni: Menek (62), ‘cincu’ ALS 133; Anwar (27), petugas loket; dan Nis’ad Sidik, ketua loket ALS Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut. Karena sikap tegas mereka, paket seberat 1,780 gram bersama sembilan amplop ganja kering gagal dikirim ke Jakarta.
Selain menyita barang bukti, polisi juga berhasil mengamankan dua tersangka: RT alias R (25) dan FH alias H (42). Kedua warga ‘BanGer’, Kelurahan Kayujati, Panyabungan ini diduga sebagai pemilik paket yang sebelum dimasukkan dalam kardus rokok terlebih dahulu dibalut pakai lakban.
“Kalau kita serius mau menyikat ganja dari daerah ini, layaklah mereka diapresiasi. Diundang, diberikan penghargaan,” ujar Syakban (57), warga Sipolu-polu ketika ditemui di salah satu lopo di kelurahan tersebut
Ia menyebutkan, meskipun ganja yang mereka gagalkan tidak sampai satu truk, mestinya niat baik dan upaya mereka membantu aparat terkait menggagalkan pengiriman ganja patut diberi penghargaan supaya masyarakat lain termotivasi berbuat hal serupa.
“Sekecil apa pun, mereka telah turut menyelamatkan generasi bangsa. Apa yang dilakukan mereka penuh resiko. Pasti pihak-pihak yang berbisnis narkoba di daerah ini tidak senang. Wajar dan patut diapresisasi,” katanya pada media ini, Senin (24/7/2023).
Rahman (60), warga Hutasiantar, Panyabungan mengatakan secara tak langsung ‘cincu’ ALS sudah memberi contoh kepada para awak bus ALS, travel, angkutan umum, truk dan jenis angkutan lainnya bahwa meskipun mereka butuh pemasukan dari jasa pengiriman paket, tetapi sikap waspada dan kehati-hatian harus tetap dikedepankan.
“Saya setuju mereka diberi apresiasi jika kita memang serius hendak memberatas narkoba dari Madina. Siapa pun punya andil terkait pemberantasan narkoba, berikan apresiasi. Kalau kita serius, jangan-jangan hanya sandiwara. Kalau ganja sulit keluar dari sini, mereka yang berbisnis ini juga kan berpikir,” ujarnya.
Rahman mencontohkan, ribuan batang ganja dimusnahkan di desa-desa tertentu di Madina, tetapi tidak membuat kapok bagi para pelakuknya. “Masyarakat bertanya-tanya, ada apa.”
Menurut Menek, ‘cincu’ ALS 133 tujuan Bogor, ia sangat hati-hati setiap menerima paket yang hendak dibawa, apalagi dari wilayah Madina. “Kami memang butuh pemasukan dari ongkos paket, tetapi jika ternyata yang dibawa sejenis narkoba, urusannya panjang,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Senin (24/7/2023) petang.
Kedua tersangka: RTN dan RH ditangkap di Loket ALS Panyabungan, Sabtu (23/7/2023), sekitar pukul 20.00. Berawal keduanya hendak mengirim paket dua hari sebelumnya, Kamis (20/7/2023). Paket dikemas dalam kardus rokok.
Rencananya barang itu hendak dibawa bus ALS 133 tujuan Bogor. Ini sesuai permintaan si pengirim supaya bisa cepat sampai ditujuan. Namun, Menek tidak mau membawa paket jika tidak terlebih dahulu dibuka untuk melihat isinya.
Rupanya, setelah dibuka sedikit, isi paket mencurigakan. Sore itu, bus ALS 133 berangkat tanpa membawa paket itu.
Pegawai loket menaruh barang itu ke gudang penyimpanan paket sesuai perintah Nis’ad Sidik. Ia juga berpesan kepada pegawainya supaya tidak dititip ke ALS lain.
Pelaku ditangkap setelah salah seorang yang mengaku pemilik paket menelepon ‘cincu’ ALS 133 pada, Sabtu (22/7/2023), sekitar pukul 17.00, menyanyakan perihal paket mereka apakah sudah sampai di Jakarta.
Kepada si penelpon, Salman (36), kernet ALS 133, menyebutkan mereka tak jadi bawa sebab tidak ada tempat lagi. “Bagasi penuh paket dan barang miik penumpang,” katanya.
Si penelpon juga sempat menanyakan nomor bis ALS yang bawa paket tersebut. “Saya tidak tahu. Coba tanya Loket Panyabungan,” kata Salman.
Mendengar penjelasan Salman, si penelepon menghubungi ‘relasinya’ di Madina. Sabtu malam si pengirim paket mendatangi Loket ALS Panyabungan menanyakan perihal paket tersebut.
“Ayo kita lihat di dalam gudang,” kata Anwar.
Dia masih ingat wajah lelaki itu, yakni orang yang menitip paket dalam kardus dua hari lalu.
Anwar mengajak si lelaki ke dalam gudang melihat paketnya. Ketika sedang asik mencari barangnya di antara tumpukan paket-paket lain, pegawai Loket ALS itu keluar dan mengunci dari luar.
Tentu saja warga ‘BanGer’ tak berkutik. Dari dalam gudang ia coba teriak supaya pintu dibuka, namun tak digubris. Tak lama berselang, Nis’ad Sidik datang dan mengintrogasi melalui jendela kaca. Anggota DPRD Madina ini juga menghubungi polisi.
Nis’ad Sidik menanyakan siapa pemilik paket itu, “Itu, di lopo (warung kopi) sana. Baju hitam pakai celana pendek,’ jawabnya dari dalam gudang.
Anwar mendatangi tempat dimaksud. Merasa curiga, lelaki dalam lopo berusaha kabur. Namun, dikejar petugas loket itu, bahkan mereka sempat adu fisik.
Warga yang kebetulan berada di sekitar loket berhamburan hendak menangkap terduga sebagai pengirim paket.
Tak lama kemudian petugas Satnarkoba Polres Madina tiba di lokasi dan mengamankan kedua lelaki berikut barang bukti berupa ganja kering dalam kardus rokok. (*)
Editor: Akhir Matondang