BERITAHUta.com—Tiga rumah semi permanen di Jalan H.M. Nurdin, Pasar Hilir, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, Sabtu (10/8), sekitar pukul 15.00, ludes dilalap si jago merah. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun hampir semua barang milik korban tak terselamatkan.
Ketiga rumah itu dihuni oleh Hasan, Askuri, dan Farhrudin. Api yang berkobar sekitar setengah jam menyebabkan tempat tinggal mereka nyaris rata dengan tanah. Tinggal puing-puing kayu dan seng bangunan yang berada di kanan jalan dari Pasar Panyabungan-Panyabungan Julu.
Tiupan angin pada saat api mengepul membuar kobaran si jago merah cepat membesar. Sekitar 20 menit setelah api berkobar, dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) tiba di lokasi, yaitu miliki pihak pemadam kebakaran dan Satpol PP Madina.
Kedua mobil damkar tidak bisa berbuat banyak karena tidak bisa berfungsi normal, antara lain tembakan air dari selangnya tidak maksimal. Untunglah ratusan warga dengan menggunakan ember bahu-membahu menyiram air yang diambil dari siring di sisi jalan bisa meredam amuk api.
“Naso marfungsi do mobil pemadam kebakaran nalai (mobil damkar mereka tidak berfungsi-red), “ teriak seorang warga sembari melihat dua orang petuga memegang selang di belakang mobil tersebut.
Para penghuni rumah di sekitar ketiga rumah itu menjerit histeris sembari menyematkan barang-barang mereka dibantu warga dan keluarga masing-masing. Untunglah, upaya warga dengan cara manual membuat jilatan api tidak meluas.
Setelah api padam, atau sekitar pukul 15.50, satu unit mobil water-cannon milik Polres Madina tiba di lokasi. Air dari mobil ini diarahkan “menembak” titik-titik api yang masih mengeluarkan asap.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui asal-usul api. Sejumlah warga yang sempat ditanya Beritahuta.com mengaku tidak tahu. “Saya tidak tahu karena api begitu cepat membesar,” kata Ican, warga Panyabungan II, Panyabungan, Madina yang memang keluarganya tinggal tidak jauh dari lokasi kobaran api.
Tiga rumah yang ludes dilalap api ini berada di seberang jalan lokasi kebakaran yang terjadi sekitar tiga tahun lalu. Bahkan, salah satu korban kebakaran Sabtu siang ini, yaitu: Askuri, pada tiga tahun lalu dia juga ikut menjadi korban yang menyebabkan rumahnya nyaris rata dengan tanah.
“Sekarang Askuri sedang mengontrak di salah satu rumah yang baru terbakar karena lokasi rumah yang terbakar beberapa tahun lalu masih sedang dibangun,” kata warga. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang