HUTABARGOT, BERITAHUta.com—Kakek dan nenek dilarikan ke rumah sakit dan enam bangunan ludes dilahap api akibat kebakaran yang terjadi di Desa Kumpulan Setia, Kecamatan Hutabargot, Mandailing Nata (Madina), Sumut pada, Senin (27-2-2023) dini hari, sekitar pukul 02.30.
Korban yang dibawa ke RSUD Panyabungan adalah pasangan suami istri: Abdul Kosim (80) dan Maidah (70). Keduanya mengalami luka ringan di beberapa bagian tubuh akibat terkena bara api.
Dari enam bangunan yang mengalami kebakaran, tiga unit rumah berbentuk semi permanen, satu unit rumah permanen, dan dua ruangan MDA Mustofawiyah.
Bangunan yang menjadi korban amukan si jago merah ini terdiri dari milik rumah Abdul Kosim (80), Rosna (65), Amrizal (40), Abdul Hamid (30), ditambah dua bangunan MDA Mustofawiyah.
Akibat dua bangunan sekolah ini terbakar, anak-anak murid MDA Mustofawiyah untuk sementara tidak menjalankan aktivitas belajar di sekolah. Belum ada informasi bagaimana solusi agar para pelajar bisa belajar tatap muka lagi dengan guru mereka.
Kerugian materil akibat kebakaran ini ditaksir sekitar Rp700 juta. Hingga berita ini ditulis, petugas Polsek Panyabungan masih melakukan penyelidikan.

Warga Kumpulan Setia menyebutkan kobaran api begitu cepat meluas lantaran bangunan yang terbakar sebagian besar terbuat dari papan dan geribik (gogat–red) yang sudah agak lapuk akibat termakan usia.
Kobaran api diduga api berasal dari rumah Abdul Kosim. Perisiwa ini kali pertama diketahui istri Amrizal. Awalnya dari dalam rumahnya, istri Amrizal mendengar suara seperti benda terbakar. Ditambah sedikit aroma asap.
Lalu, istri Amrizal mengintip dari jendela rumah untuk memastikan rasa penasarannya. Saat itulah ia melihat kobaran api sudah membubung ke di atap rumah Abdul Kosim.
Tidak berpikir panjang, ia teriak, Api…..api….api.”
Keluarga Amrizal dan warga sekitar berhamburan keluar rumah. Kondisi bangunan Abdul Kosim yang sudah tua membuat kobaran api begitu cepat melahap rumah di sekitarnya.
Karena api begitu cepat menjalar, warga bergotong royong berupaya menecegah agar korbaran si jago merah tidak merambat kemana-mana. “Warga fokus menyiram dinding rumah di sekitar lokasi bangunan yang terbakar,” kata Yazis, warga Kumpulan Setia.

Sumber lain menyebutkan, pasangan yang dibawa ke rumah sakit yaitu Abdul Kosim dan Maidah baru tahu ada korbaran api setelah tubuh mereka tertimpa serpihan benda yang terbakar.
Di rumah itu memang hanya dihuni kakek-nenek ini, sementara anak-anak mereka yang sudah berkeluarga tinggal tak jauh dari dari lokasi kebakaran.
Sekitar setengah jam kemudian, dua mobil kebakaran tiba di lokasi. Api baru dipastikan padam sekitar pukul 03.30. (*)
Editor: Akhir Matondang