BERBAGI

GETARAN proses Pilkada Mandailing Natal (Madina), Sumut pada sepekan terakhir begitu terasa.  Atmosfer dukungan terhadap H. M. Sofwat Nasution kian menjulang seiring masuknya nama Ir. H. Zubeir Lubis sebagai bakal calon wakil bupati mendampingi sang jenderal.

Pasangan ini tinggal menunggu deklarasi. Seperti disebutkan Sofwat Nasution, dia dan Zubeir Lubis sudah deal berpasangan dan tinggal cari waktu yang tepat untuk deklarasi.

Lahirnya pasangan “Sofwat-Beir” sedikit membuat kaget banyak orang. Ini antara lain disebabkan dari belasan nama yang mengajukan diri sebagai bakal calon (balon) wakil bupati ke Sofwat Nasution, tidak pernah terdengar ada nama pemilik Hotel Rindang dan tempat wisata Sipaga-paga itu.

Cukup banyak nama yang sempat disebut-sebut “melamar” mantan Danrem Bengkulu tersebut. Ada pengusaha, mantan anggota DPRD Madina, mantan anggota DPRD Sumut, mantan birokrat, ketua partai di Madina, dan ada juga aparatur sipil negara (ASN) aktif.

Dengan munculnya nama Zubeir Lubis sekaligus menjadi jawaban keragu-raguan sebagian masyarakat Madina mengenai jadi tidaknya Sofwat Nasution ikut bertarung pada pilkada serentak mendatang.

Tak bisa dipungkiri acap kali terdengar pertanyaan apakah Sofwat Nasution jadi maju Pilkada Madina. Ini seiring berkurangnya intensitas sosialisasi yang dilakukan dalam dua bulan terakhir. Apalagi masyarakat belum tahu siapa calon wakil yang bakal mendampinginya.

Dalam suatu kesempatan, Sofwat Nasution mengatakan tidak mau buru-buru menentukan calon wakil karena jika terpilih mereka akan bekerja lima tahun. Selain itu harus punya visi yang sama, membangun Madina.

Di tengah sepinya aktivitas politik Sofwat Nasution di Madina, sempat muncul semacam kekhawatirkan mantan Dandim Kota Pekanbaru, Riau tidak dapat partai politik pengusung. Padahal, belakangan balon bupati ini fokus dalam proses penjaringan di parpol, dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat.

Munculnya kekhawatiran seperti di atas sah-sah saja mengingat sejak awal begitu deras dukungan berdatangan pasca Sofwat Nasution menyatakan maju Pilkada Madina.

BERITA TERKAIT  Membaca Peluang Caleg Putra Mandailing Merebut Kursi DPR RI

Jika terkait Pilkada Madina, sosok Sofwat Nasution memang selalu menarik dibicarakan. Seakan sudah dikemas, pembicaraan tersebut ada yang betul, ada juga tidak. Itu lumrah, apalagi jika dibicarakan di lopo.

Pertanyaannya apakah sudah ada partai pengusung Sofwat-Beir. Menurut catatan saya, dari 40 kursi DPRD Madina, hanya satu partai yang tidak didaftar Sofwat Nasution, yaitu Nasdem. Itu pun lantaran saat masa pendaftaran di partai Surya Paloh, ia sedang di Australia menghadiri wisuda putrinya.

Dengan mendaftar di partai politik hampir semua pemilik kursi DPRD Madina, sudah menggambarkan begitu serius ayah dua putri itu maju pilkada.

Jika ada pihak-pihak yang mengkhawatirkan Sofwat-Beir belum aman dapat dukungan minimal 8 kursi dewan, menurut saya justru sebaliknya. Saat ini baru Sofwat-Beir yang lebih berpeluang “berlayar”.

Memang belum dipublikasi mengenai rekomendasi yang didapat. Bisa jadi hal ini karena nama Zubeir Lubis baru “lahir” dalam hitungan hari. Biasanya parpol baru memberi rekomendasi jika balon bupati sudah ada pasangan.

Lain halnya H. Jakfar Sukhairi-Atika. Duet ini secara resmi sudah dapat dukungan PKB (4 kursi). Saat ini mereka sedang berjuang mencari partai pendukung tambahan agar memenuhi kuota sesuai ketentuan.

Pasangan H. Dahlan Hasan-Aswin Parinduri pun sudah dapat dukungan Partai Golkar (5 kursi). Hanya saja rekomendasi ini sangat rentan. Boleh dikatakan tidak aman disebabkan baru rekomendasi “sementara”.

Sebagai perbandingan, sehari sebelum surat rekomendasi Dahlan Hasan-Aswin keluar, ada empat rekomendasi DPP Partai Golkar keluar untuk bakal calon bupati/walikota di Lampung. Dari empat rekomendasi itu, tak satu SK pun ada kata “sementara”. Juga tak ada kalimat “ancaman” DPP Partai Golkar yang sewaktu-waktu bisa membatalkan rekomendasi.

Di dalam SK No.13-129/GOLKAR /2020 tanggal 21 Maret 2020 mengenai Penetapan Sementara Calon Kepala Daerah Mandailing Natal dengan Syarat dan Penugasan dari Partai Golkar untuk Dahlan Hasan-Aswin Parinduri, pada poin 3 disebutkan DPP Partai Golkar berdasarkan alasan-alasan tertentu berwenang melakukan pembatalan dan/atau peninjauan kembali atas penetapan sementara tersebut.

BERITA TERKAIT  Catatan: Wahai Warga Singkuang 1, Ongkang-Ongkang Saja Kalian Bisa Dapat Rp1,5 Miliar per Bulan

Kalimat “alasan-alasan” tertentu mengandung arti sangat luas. Tidak sekadar terkait elektabilitas, tidak terkait proses hukum (jika ada), tapi segala hal. Tergantung selera DPP Partai Golkar menilai pasangan itu.

Kehadiran Zubeir Lubis di samping Sofwat Nasution juga sedikit banyaknya berimbas terhadap Sukhairi-Atika. Seperti diketahui, pasangan ini dapat rekomendasi PKB, sedangkan “mamak” Beir merupakan kader PKB yang berhasil duduk di kursi dewan dari partai itu tiga periode berturut-turut.

Dengan kondisi ini tak menutup kemungkinan dukungan kader PKB terbelah. Sekarang saja sudah banyak kader putar arah ke Zubeir Lubis karena hubungan baik dengan Beir “Rindang”.

Mereka menyatakan langsung siap mendukung ke mantan wakil ketua DPRD Madina ini, baik bertemu atau melalui telepon. Ada juga di antara mereka baru disampaikan saat bincang-bincang dengan rekan-rekannya.

Masih soal atmosfer Pilkada Madina. Muncul desas-desus pasangan Sukhairi-Atika dalam kondisi “kritis” melihat perkembangan politik sepekan terakhir. Bukan saja atas kehadiran Zubeir Lubis mendampingi Sofwat Nasution, tapi juga menyangkut hal-hal lain.

Jika tadinya desas-desus tidak jadi maju mengarah ke Sofwat Nasution, sekarang “bola” sedang di Sukhairi-Atika.

Tidak itu saja, beredar kabar keseriusan Dahlan Hasan maju pilkada masih patut dipertanyakan.

Itulah politik. Menarik untuk dibicarakan. Terkadang yang membicarakan lebih tahu daripada yang melakoni atau pelaku sendiri. Dan, ini sah-sah saja dalam pentas politik pada era demokrasi seperti sekarang.

Yang jelas, menurut saya pada pekan terakhir ini Sofwat-Beir telah berhasil mengguncang atmosfer perjalanan Pilkada Madina. Setidaknya strategi yang dibangun Sofwat Nasution untuk sementara bernilai positif.

Selanjutnyam kita tunggu perkembangan pada hari-hari berikutnya….

(Akhiruddin Matondang)

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here