BERITAHUta.com (Tambangan)–Para kepala desa (kades) dan camat di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut diharapkan lebih kreatif terkait penggunaan 20 prosen dana desa (DD) untuk pengembangan ketahanan pangan.
Harapan itu disampaikan Bupati Madina H.M. Ja’far Sukhairi Nasution saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Pekan Raya Durian dan Produk Unggulan Tambangan yang berlangsung di halaman SMP Negeri 1 Tambangan pada, Sabtu (12/2-2022).
“Ekonomi masyarakat harus lebih ditingkatkan dengan memanfaatkan dana yang tersedia. Misalnya, mengganti tanaman yang ada sekarang dengan tanaman yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi,” katanya.
Menurut bupati, kreatifitas dalam penggunaan DD itu sangat diperlukan agar kegiatan yang dilakukan bermanfaat bagi peningkatan pendapatan masyarakat desa.
“Misalnya, perlu pengembangan tanaman durian dengan melakukan rekayasa genetik. Tanaman yang tidak produktif dan hasil panennya tidak memiliki nilai jual yang baik, ganti saja dengan tanaman lain yang lebih mempunyai prosfek di pasaran,” ujarnya.
Berdasarkan aturan penggunaan DD 2022, Presiden melalui Perpres 104 Tahun 2021, disebutkan 20 persen DD digunakan untuk program ketahanan pangan dan hewani.
Dalam kaitan pengembangan durian dan manggis di Tambangan, kecamatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Sesuai Keputusan Bupati Madina No.521/0904/K/2021 tentang Penetapan Kawasan Pengembangan Pertanian Madina, pada lampiran dua disebutkan, komoditi buah Kecamatan Tambangan yaitu durian dan manggis.
“Kegiatan seperti ini sangat kita dukung karena selain untuk memperkenalkan buah durian, kita dapat mempromosikan kegiatan ini sebagai ajang pariwisata. Sehingga dapat menarik pengunjung dari luar kabupaten,” kata Ja’far Sukhairi.
Madina, lanjutnya, merupakan kabupaten yang punya kekayaan alam yang luar biasa. Memiliki panjang garis pantai sekitar 172 km. Pegunungan dan perbukitan yang terbentang hampir di sepanjang kabupaten ini.
“Tanah kita dianugerahi Allah Swt. cukup subur, sehingga banyak dimanfaatkan untuk areal persawahan dan perkebunan,” sebutnya.
Dengan melihat potensi tersebut, kata bupati, kita tidak berlebihan dalam menetapkan salah satu misi, yaitu: meningkatkan ekonomi di bidang agrikultur, industri dan pariwisata berlandaskan kearifan lokal.
Dengan demikian, diharapkan terwujud kebijakan yang ingklusif dan berkelanjutan. Yaitu dengan memanfaatkan lahan pertanian serta perkebunan diharapkan dapat membuka peluang usaha dalam rangka peningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pekan Raya Durian dan Produk Unggulan Tambangan yang berlangsung Sabtu dan Minggu (12-13 Februari 2022), berlangsung meriah. Ada 19 stand desa dan satu kelurahan ikut dalam kegiatan ini.
Selain itu ikut juga membuka stand pada acara yang menurut rencana bakal dijadikan agenda tahunan ini, seperti: Dinas Pendidikan, PT PLN, TNBG, Kecamatan Tambangan serta Puskesmas Tambangan.
Hadir antara lain, kepala Polres Madina, kepala Kejaksaan Negeri Panyabungan, kepala Staf Kodim 0212/Tapanuli Selatan, dan ketua TP-PKK Madina, camat Tambangan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan sejumlah elemen masyarakat. (*)
Editor: Akhir Matondang