BERBAGI
Bupati Madina H.M. Ja'far Sukhairi Nasution menyebutkan kerugian akiban banjir yang melanda daerah pada pertengahan Desember 2021 lalu mencapai rp107 miliar. Ia sebutkan hal itu saat berkunjung ke Sulang Aling melihat kondisi dampak banjir tersebut,Jum'at (21/01-2022). (foto: ist)

PANTAI BARAT, BERITAHUta.com—Banjir yang terjadi di 14 kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut pada, 18 Desember 2021 lalu, menyebabkan kerugian sekitar Rp107 miliar.

Bupati Madina H.M Ja’far Sukhairi Nasution menyebutkan hal itu saat melakukan kunjungan kerja di Siulang Aling, Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG) pada, Jum’at (21/01-2022).

Menurutnya, sejak 70-an tahun lalu, banjir kali ini merupakan bencana terbesar. Dengan kata lain, bencana terbesar sejak Madina berdiri. Sehingga total kecamatan yang terkena terdampak banjir ada 14 dari 23 kecamatan di kabupaten ini.

Berdasarkan catatan, ada 500 unit rumah rusak berat dan ringan, termasuk fasilitas sekolah serta meubilernya. Selain itu, fasilitas kesehatan, jalan, serta sejumlah jembatan rusak parah akibat diterjang banjir.
Banjir kali ini juga menyebabkan tiga orang meninggal. Dalam hal ini Pemkab berupaya melakukan pemulihan pasca bencana banjir. “Kami akui ini merupakan bencana terparah di Madina, kerugian mencapai Rp107 miliar,” kata bupati.

Dia menyebukan sudah melihat kerusakan di empat desa di Siulang Aling, yakni: Lubuk Kapundung I, Lubuk Kapundung II, Hutarimbaru, dan Ranto Panjang. Kondisinya memang sangat memprihatinkan.

Bupati menyebutkan pihaknya sedang menyusun proposal ke Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) sehingga diharapkan Pemkab Madina dapat dengan cepat melakukan pemulihan pasca bencana ini.

“Pemkab Madina juga bakal mengalokasi biaya tak terduga (BTT), dan saya berharap masyarakat tetap sabar dan tabah dalam menghadapi musibah ini,” katanya. (*)
Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here