SEKITAR 24 jam sebelum acara pelantikan 256 kepala desa (kades) terpilih di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut mendadak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) setempat mengirim pesan berantai melalu WhatsApp kepada para kades terpilih yang bakal dilantik pada, Jumat (27/10/2023).
Pesan WhatsApp melalui pihak kecamatan masing-masing itu menyebutkan para istri kades terpilih tidak jadi pakai seragam PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) saat hari pelantikan, tapi mengenakan pakaian kebaya nasional.
Sebelumnya, undangan yang diterima para kades terpilih yang bakal dilantik, yakni istri mereka mengenakan seragam PKK. Dalam undangan tidak dijelaskan agenda kegiatan istri kades terpilih, kecuali hanya sebagai pendamping suami yang bakal dilantik.
Keputusan panitia yang mengganti seragam PKK menjadi kebaya nasional membuat kaum ibu istri kades terpilih gembira. Wajar, sebab mereka sejak dua-tiga pekan sebelumnya sudah mempersiapkan kebaya untuk dipakai saat acara pelantikan.
Memang, tidak ada pihak manapun menyuruh menyiapkan kebaya, baik menjahit, meminjam, atau mengeluarkan milik mereka yang yang disimpan di lemari. Tetapi, berkaca pada pengalaman selama ini, setiap pelantikan kades, sang istri kades terpilih yang hendak dilantik selalu mengenakan kebaya.
Itulah sebabnya mereka menyiapkannya sebelum undangan pelantikan tiba. Bisa dibayangkan jika tidak disiapkan, ternyata mereka harus pakai kebaya, kan bisa berabe. Pasti ruwet, mengingat tidak semua tukang jahit pandai menjahit kebaya yang enak dipakai.
Tak jelas memang apa alasan Dinas PMD Madina sehingga sempat membuat ketentuan istri para kades terpilih yang bakal dilantik memakai seragam PKK.
Apalagi tak jelas juga agenda untuk istri para kades terpilih pada hari-H pelantikan. Kecuali, mereka juga hendak dilantik secara bersamaan sebagai ketua PKK desa masing-masing. Biasanya, ketua PKK desa dilantik istri camat sebagai ketua PKK kecamatan beberapa hari setelah pelantikan kades.
Untunglah kegelisahan istri para kades terpilih sampai ke telinga Bupati Madina H.M. Jafar Sukhairi Nasution. Begitu mendengar aspirasi sejumlah ibu-ibu jika tak mengenakan kebaya, ketua DPW PKB Sumut ini langsung berkoordinasi dengan Dinas PMD Madina.
Lalu, Kamis (26/10/2023), sekitar pukul 12.00 atau 24 jam sebelum jadwal pelantikan, beredar informasi jika pada acara pelantikan, Jumat (27/10/2023), pukul 14.00, istri kades terpilih tak jadi pakaian seragam PKK—setelan blazer dan batik PKK, melainkan mengenakan kebaya nasional.
Pastinya, Jafar Sukhairi tidak ingin mengecewakan kaum ibu yang begitu semangat mendukung suaminya sejak hendak mencalon kades sampai terpilih pada Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) yang berlangsung, Senin (21/8/2023) lalu.
“Kalau enggak dipakai sekarang, kapan lagi kebaya kami ini dipakai. Kecuali dari awal ada pemberitahuan jika pada saat pelantikan kades terpilih, kami pakaian seragam PKK,” kata Nurjali, istri kades terpilih Desa Lubuk Kapundung, Muara Batang Gadis (MBG), Madina.
Deretan foto-foto ini menjadi bukti kegembiraan istri para kades terpilih bersama keluarga, pendukung dan warga masing-masing desa pada moment pelantikan 256 kades terpilih hasil Pilkades serentak 2023 yang berlangsung di Gedung Serbaguna, Desa Parbangunan, Panyabungan, Madina.
narasi dan foto-foto: akhir matondang