BERBAGI
BESOK MOMEN SEPERTI INI TERULANG--Sejumlah santri mengotong keranda jenazah Iqbal, juga korban meninggal akibat angkot "maut" masuk jurang. Tampak Kamal Idris, ayah almarhum Iqbal (baju putih lengan pendek) tertunduk lemas saat mengantar anaknya ketempat peristirahatan terakhir.,Kamis (5/3-2020, momen seperti akan terulang kembali di Purba Baru saat hendak memakamkan Fatur.

BERITAHUta.com—Jumlah korban meninggal tragedi angkot masuk jurang bertambah. Fatur Rohman (14), yang sempat dirujuk ke salah satu rumah sakit di Padang, Sumbar, dikabarkan mengembuskan nafas terakhir, Rabu (4/3-2020), sekitar pukul 17.00.

Dengan demikian, korban meninggal akibat angkot 02 masuk jurang di tikungan menurun dekat RM. Aek Saroga, Desa Hutarimbaru, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut menjadi empat santri Musthafawiyah.

Mereka adalah Muhammad Iqbal (15), Muhammad Ansori (15), Husni (16), dan Fatur Rohim.  Keempat santri ini beralamat di lingkungan 1 dan 2 Desa Purba Baru, LSM, Madina.

Menurut catatan medis RSUD Panyabungan, akibat kecelakaan ini Fatur mengalami luka robek pada kepala bagian belakang dan hilang kesadaran.

Karena kondisi luka cukup parah, ia pun dibawa ke salah satu rumah sakit di Padang untuk mendapat penanganan medis lebih baik. Namun Allash Swt. berkehendak lain, nyawa anak kesayangan Husein Rangkuti ini tak tertolong.

BERITA TERKAIT  Jelang Ramadan 1444, Harga Daging di Panyabungan Ditawarkan Rp170 Ribu per Kilogram
Kondisi angkot “maut” trayek 02 setelah para korban dievakuasi.

Saat ini jenazah Fatur sedang dalam perjalanan menuju Purba Baru. Menurut informasi yang didapat Beritahuta.com, almarhum direncanakan dimakamkan, Kamis (5/3-2020), setelah salat zuhur.

Angkot “maut” Nopol BB-1720-RA jurusan Pasar Panyabungan-Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Madina masuk jurang di dekat RM Aek Saroga, Selasa (3/3-2020), sekitar pukul 18.30.

Ahmad Riadi Tanjung alias Blek tak mampu mengendalikan stir akibat laju kendaaraan begitu kencang. Apalagi angkot itu membawa penumpang 25 pelajar, belum termasuk kernet dan sopir.

Menurut Udin, warga Purba Baru, saat musibah terjadi keempat korban meninggal duduk di atas atap angkot. “Semua penumpang di dalam mobil hanya mengalami luka ringan,” katanya.

Lima perempuan yang ikut alam peristiwa ini juga duduk di dalam angkot dan mereka hanya mengalami luka ringan. “ Sebagian penumpang langsung melompat dari tempat duduk mereka sebelum angkot terjun ke jurang sekitar 30 meter,” sebut Udin.

BERITA TERKAIT  Santunan PT SMGP sebagai Upaya Hilangkan Tersangka? (Bagian:3)

Lelaki yang ikut membantu evakuasi korban itu bersyukur korban meninggal tidak banyak. “Jujur, jika melihat proses terjunnya mobil ke sungai dan kondisi lokasi, korban meninggal mestinya lebih banyak. Syukurlah, tak begitu banyak. Masih ada pertolongan Yangkuasa,” katanya.

Apalagi angkot nahas itu teguling sembari menghantam sejumlah tanaman keras, seperti batang rambutan, batang coklat, dan tanaman lainnya.

“Tak hanya itu,  angkot itu saat menikung melaju dalam kecepatan tinggi dan pas ditikungan menyalip kendaraan lain,” sebutnya.

Seorang warga lainnya mengatakan, hampir semua penumpang lelaki yang ada di dalam angkot merupakan tinggal di Purba Baru. “Dalam rombongan itu ada juga yang kakak beradik. Saya dengan yang adiknya sudah pulang dari rumah sakit, kakaknya saya tidak tahu,” katanya.(*)

Peliput: Tim

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here