BERITAHUta.com—Para alumni dan santri Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru yang berdomisili di pantai barat Madina, Sabtu malam (16/5-2020), berkumpul di salah satu rumah makan di Pasar Natal.
Dalam pertemuan itu, para santri dan alumni yang antara lain berasal dari kecamatan: Natal, Batahan, Sinunukan, dan Muara Batang Gadis (MBG) menyatakan siap berjuang memenangkan pasangan Sofwat-Beir sebagai pasangan bakal calon (balon) bupati dan wakil Madina (Mandailing Natal), Sumut.
Dalam pertemuan yang berlangsung di sela-sela pemberian santunan dan buka puasa bersama bakal calon (balon) wakil bupati Madina Ir. H. Zubeir Lubis dengan 80 anak yatim, para santri dan alumni Musthafawiyah itu sangat semangat ikut memenangkan Sofwat-Beir pada pilkada Madina 2020.
Saking semangatnya, sesekali para santri dan alumni meneriakkan lafas “Allahu Akbar” ketika salah seorang ustad memberi pengarahan terhadap mereka. “Kita ingin wujudkan Madina yang madani di daerah, kita tidak ingin sekadar ucapan saja,” kata sang “ayah” disambut pekik, “Allahu Akbar…”.
Pimpinan Musthafawiyah H. Mustafa Bakri Nasution turut memberi suport terhadap para santri dan alumni. “Bagaimana ayah. Apakah kita Ikhlas berjuang memenangkan pasangan H.M. Sofwat Nasution-Ir. H. Zubeir Lubis pada pilkada Madina mendatang?”
“Ikhlas ayah….” jawab para santri dan alumni secara serentak.
“Terima kasih. Sampaikan salam ayah kepada orangtua dan keluarga. Nanti hati-hati dalam perjalanan ke rumah masing-masing, apalagi sekarang sedang hujan,” ujar Mustafa Bakri.
Ketika menyampaikan pengarahan terhadap santri dan alumni, H. Zubeir Lubis mengatakan pertemuan kali ini baru sekadar silaturrahmi sekaligus perkenalan. “Pada lain waktu in shaa Allah kita bisa sama-sama silaturrahmi dengan Pak Sofwat,”
Didampingi Nis’ad Sidiq, ustad “Gaul” Fahri, Aswan Hasibuan dan sejumlah guru Musthafawiyah Purba Baru, H. Zubeir Lubis mengharapkan para santri dan alumni sudah mulai sosialisasi terhadap orangtua, keluarga serta masyarakat di lingkungan masing-masing.
“Sampaikan salam kami kepada mereka yang tidak bisa hadir saat ini,” katanya.
Pada pertemuan sekitar satu jam itu, para santri dan alumni juga diberi pengarahan mengenai teknis sosialisasi terhadap keluarga dan masyarakat.
Para santri dan alumni yang tergolong generasi milineal itu juga diberikan alat peraga berupa baliho dan spanduk untuk di pasang di kampung masing-masing. Tampak mereka begitu antusias mendapatkan alat sosialisasi tersebut. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang