BERITAHUta.com—Kondisi jalan raya Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut makin memprihatinkan. Saat ini, hampir sepanjang 26 kilometer jalan di sana amburadul.
Masyarakat di kecamatan itu seperti pasrah terhadap kondisi tersebut karena mereka sejak dulu sudah terbiasa dengan jalan porak-poranda. “Warga Panyabungan Timur seperti dianaktirikan,” kata seorang guru di Gunung Baringin.
Hingga saat ini jalan raya Panyabungan Timur masih menjadi tanggung jawab Pemkab Madina. Namun, sudah dalam proses menjadi jalan provinsi.
Jalan raya Panyabungan Timur mulai dari Desa Padang Laru hingga Desa Banjar Lancat dalam keadaan rusak parah. Nyaris tidak terlihat lagi aspal, yang ada hanya jalan tanah dan batu tidak beraturan. Jika musim hujan, di sejumlah titik terlihat genangan air.
Bahkan, terdapat sejumlah lobang di sepanjang jalan. Kondisi yang rusak ini menyebabkan badan jalan berubah dari jalur sebenarnya.
Jika kondisi seperti ini tetap dibiarkan, bisa membahayakan para pengendara. Bahkan, tidak menutup kemungkinan terputus, terutama saat curah hujan tinggi seperti sekarang. Apalagi di sejumlah titik terjadi longsor dan erosi.
Longsor paling parah terjadi di antara Desa Tebing Tinggi hingga Desa Parmompang, tepatnya setelah kampung Sipangkal, yaitu di sekitar Simpang Suga, dan Sidaing.
Sepanjang sekitar 200 meter badan daerah Simpang Suga dan Sidaing sudah tak berbentuk. Dari arah tebing mengalami longsor, sementara dari arah Aek Pohon terjadi erosi.
Diperkirakan kerusakan DAS (daerah aliran sungai) Aek Pohon di sekitar Sidaing akan terus melebar diterjang derasnya sungai pada saat musim penghujan.
Bahkan, di badan jalan yang berpasir terdapat siring kecil mengalir air dari arah bukit menuju sungai (Aek Pohon). Sehingga jalan tanah itu seperti terbelah siring kecil itu.
Pengendara di sepanjang jalan ini perlu ekstra hati-hati, terutama yang melaju dari arah timur-barat karena di kiri jalan rawan terjadi longsor akibat sungai menggerus DAS yang sudah berubah dari aslinya .
“Jika ada mobil berpasapan, harus menghindar dekat dari arah Aek Pohon agar kendaraan tidak mendekat jurang di tepi sungai. Jadi, kendaraan dari timur menuju barat, harus ambil lajur kanan,” kata sopir angkot jurusan Panyabungan-Pagur.
Selanjutnya, di tanjakan Tanjung Julu terdapat longsor dari arah Aek Pohon. Bahkan jika hendak melintas di sini, pengemudi kendaraan harus berpikir sebelum menentukan jalur yang mau dilalui.
“Kalau pas mobil berpapasan, sangat susah. Jalan sempit berlobang, tidak ada pilihan,” kata Rahmat, warga Ranto Natas.
Berdasarkan informasi masyarakat, jalan Padang Laru sampai simpang Pagur-Ranto Natas terakhir dihotmix sekitar tahun 2008. Namun hanya bertahan sebentar akibat di sepanjang jalan tidak ada siring dari sebelah tebing. Akibatnya, material hotmix tergerus air ke arah Aek Pohon.
Dari simpang ke Pagur sampai Banjar Lancat juga rusak parah. Menurut warga, jalan di sana belum pernah sama sekali dihotmix, baru sebatas onderlaqh. Terdiri Desa Ranto Natas, Pardomuan, Huta Bangun, Sirangkap, Huta Tinggi, dan Banjar Lancat.
Kerusakan jalan di Desa Banjar Lancat juga tergolong parah. Pada saat musim hujan seperti sekarang, hanya mobil gardan dua yang bisa lewat karena badan jalan penuh lumpur.
Di jalan raya Desa Pardomuan, tepatnya sebelum bangunan SD ada gorong-gorong berlobang dan sering terjadi longsor. Jika pengendara tidak hati-hati, lobang menganga bisa mencelakakan.
Camat Panyabungan Timur Erwin Hasibuan, S.Si. mengatakan, pada Selasa sore (30/10), pihak Pekerjaan Umum (PU) Madina sudah melakukan survei terhadap sejumlah titik jalan raya di kecamatan itu yang mengalami rusak parah, terutama yang mengalami longsor. Dalam waktu dekat direncanakan akan dilakukan perbaikan.
Pada tahun anggaran 2019, direncanakan jalan raya di kecamatan tersebut mendapat anggaran APBD Madina untuk pekerjaan hotmix sepanjang 9 kilometer.
Selain itu, pada 2019 juga direncanakan dilakukan pelebaran jalan simpang Pagur sampai Banjar Lancat. ”Pada tahun 2018 sudah dihotmix sedikit di daerah pintu air. Mudah-mudahan secara bertahap kondisi jalan diperbaiki. Mohon doa dan dukungan semua elemen masyarakat,” kata camat kepada Beritahuta.com. (tim-01)