BERITAHUta.com—Pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Pasmada (Parsadaan Alumni SMA Negeri Sada) Panyabungan diduga penuh intrik untuk memuluskan tujuan-tujuan tertentu yang rencananya dilaksanakan pada, Sabtu (21/8-2021).
Intrik-intrik tersebut diduga sengaja dikemas sedemikian rupa oleh pihak-pihak tertentu untuk tujuan tertentu juga. Bukti paling nyata adalah pada proses pembentukan panitia Munas Pasmada ke-2 yang terkesan tidak memperhatikan kepatutan dalam berorganisasi.
Berdasarkan berbagai sumber yang diperoleh media ini, patut diduga tanggal surat keputusan (SK) Nomor: 001/IST/KPTS/MUNAS/PASMADA-DPP/VI/2021 tanggal 7 Juni 2021 tentang Penetapan Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional dibuat mundur, sehingga tidak sesuai mekanisme berorganisasi.
Sejumlah nama yang ada dalam kepanitiaan juga mengaku tidak tahu-menahu mengenai proses pembentukan panitia Munas ke-2 ini. “Saya baru dihubungi tak lebih dari 10 hari lalu,” kata seorang panitia yang enggan disebut namanya.
Bahkan, ada yang mengaku bahwa draf nama-nama kepanitiaan baru disebarkan di grup WhatsApp (Wa) sekitar sepekan kebelakang. “Bahkan jadwal munas sendiri sengaja mereka tahan-tahan supaya tidak diumumkan dulu. Setelah salah seorang alumni senior mendesak agar diumumkan baru diumumkan lewat grup Wa Pasmada,” kata sumber lain.
Sekretaris Pantia M. Nasil Harahap mengatakan dia juga tidak tahu dasar penunjukkan dirinya mengemban tugas tersebut. “Saya baru sekali ikut rapat lewat video zoom, beberapa hari lalu. Terus terang saya tidak tahu-menahu karena saya hanya diajak si Hasan. Kebetulan kami tetangga, sering ketemu dan ngopi bareng,” ujarnya, Selasa pagi (17/8-2021).
Ia juga mengaku disuruh Hasan memposting jadwal Munas ke-2 Pasmada dan susunan kepanitaan pada Senin malam , (16/8-2021). “Saya di jalan, diminta Hasan supaya saya posting saja. Torus torang, inda mangarti au sude on,” katanya.
Seorang alumni senior yang domisili di Medan menyebutkan dari pembentukan kepanitiaan Munas ke-2 saja tampak tidak transparan. “Tidak pernah ada pengumuman pembentukan panitia melalui media sosial, atau grup Wa Pasmada. Tiba-tiba sudah ada panitia. Mereka membuat grup Wa Munas, dengan memilih orang-orang yang mereka suka. Patutlah saya sebut panitia abal-abal,” katanya pada, Senin malam (16/8-2021).
Dia menyebutkan nama-nama panitia sengaja diisi oleh kelompok tertentu. “Bisa jadi mereka itu hanya tameng, istilahna: patung sanga boneka. Mereka dikendalikan atau distir orang-orang tertentu,” ujarnya.
Sekitar pukul 22.20, Senin (16/8-2021), seorang alumni SMA Negeri 1 Panyabungan menelepon Beritahuta.com. Ia mempertanyakan munculnya nama-nama kandidat, yang seolah-olah sebuah kemasan yang sangat mudah diketahui isinya. “Hmm…,” ujarnya. Dari suaranya, terkesan sangat sinis.
Dia mengatakan bukan tidak setuju dengan yang “dijagokan”, tetapi strateginya sangat mudah dibaca. Tiga dihadapkan dengan seorang, yang secara akal sehat, ketiga bakal calon tersebut bakal mundur.
“Saya juga ingin pertanyakan, kepentingan apa ya ketua panitia memberi rilis kepada media dan menyebut nama empat kandidat bersaing. Apa dasar ketua panitia menyebutkan ada empat nama, mesti jelas. Kalau tidak, dia memang tak paham organisasi. Siapa saja yang mendukung empat kandidat,” tegasnya.
Alumni lain mempertanyakan kepentingan pendataan alumni SMA Negeri 1 Panyabungan yang dalam pekan-pekan terakhir gencar dilakukan. Karena seingatnya, pendataan ini sudah pernah dilakukan. “Informasi dari pengurus Pasmada yang sekarang, data lama sudah hilang. Kenapa bisa hilang.”
Ia melanjutkan, “Kemana data yang dulu. Terus, kenapa sampai jemput bola. Saya mau tanya, kira-kira ada kaitankah dengan pelaksanaan Munas nanti dengan pendataan alumni untuk data base di website tersebut. Kenapa tidak setelah ada pengurus baru saja baru didata ulang. Ini kan menimbulkan dugaan macam-macam,” sebutnya.
Alumni lainnya yang juga akademisi menyebutkan tidak mungkin panitia atau pihak-pihak tertentu ingin menjadikan data base di website menjadi syarat tertentu dalam Munas ke-2 nanti. “Kan ada AD/ART, masak mau dilangkahi,” katanya.
Ketika ditanya, apakah ada kemungkinan nama-nama data base dijadikan syarat dalam tatib sehingga hanya alumni yang namanya ada dalam data base punya hak suara dalam Munas ke-2 Pasmada.
“Kalau itu mereka lakukan terlalu, itu menabrak AD/ART. Pantaslah, informasinya pengurus Pasmada yang sekarang gak punya AD/ART. Untung seorang alumni milenial masih menyimpan. Ini kan aneh,” katanya.
Sementara itu, ketika hendak dikonfirmasi mengenai berbagai persoalan yang timbul pasca dipublikasi jadwal Munas dan susunan kepantiaan oleh Nasil Harahap, ketua pantia Munas dan sekretaris umum Pasmada yang bakal berakhir masa jabatannya September 2021 tak ada yang memberikan komentar.
Ketua Panitia Munas ke-2 Pasmada Hasan Basri Daulae yang dikonfirmasi melalui Wa sejak Senin malam (16/8-2021), pukul 21.56, sampai Selasa (17/8-2021), pukul 11.15, meskipun dibaca tetapi tidak memberi jawaban.
Demikian juga Sekretaris Pasmada Zulkifli Lubis, tidak memberikan jawaban meskipun pertanyaan konfirmasi sudah dibacanya. Daftar pertanyaan dikirim kepada Lilu, sapaan akrabnya– melalui Wa pada, Senin (16/8-2021), pukul 22.28, namun hingga Selasa (17/8-2021), pukul 11.15, tidak direspon.
Ketua Umum DPP Pasmada H.M. Sofwat Nasution mengatakan tidak begitu paham jika tanggal SK kepanitiaan dibuat mundur. “Soal tanggal mundur saya tidak tahu,” katanya pada, Selasa siang (17/8-2021).
Yang pasti, kata dia, penunjukkan Hasan sebagai ketua panitia Munas ke-2 Pasmada atas persetujuan para alumni senior. “Memang tidak rapat formal, tidak ada notulen rapat. Hanya kami tunjuk sembari ngopi. Tapi saya kira tak masalah,” sebutnya.
Soal pendataan data base, dia menyebutkan memang dulu sudah pernah didata. “Itulah saya tidak tahu, kok bisa hilang,” katanya.
Pertanyannya, lanjut Sofwat Nasution, Pasmada mau lanjut atau bubar. “Harapan kita, ya lanjut. Jika ada yang perlu dikoreksi, kita benahi.” (*)
Editor: Akhir Matondang
(*)
Editor: Akhir Matondang