BERITAHUta.com—Warga Desa Gunungbarani, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal, Sumut, Selasa sore (25/9/2018) dikejutkan penemuan mayat Jamilah (55) di areal persawahan. Belum jelas penyebab korban meregang nyawa, namun diduga karena penyakit yang dideritanya.
Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian Jamilah, polisi sudah membawa almarhumah ke RSUD Panyabungan untuk mendapatkan visum et repertum. Hingga berita ini ditulis, polisi masih menyelidiki penyebab kematian korban.
Penemuan mayat itu terjadi sekitar pukul 16.00. Berawal ketika sejumlah anak hendak memancing ke areal persawahan masih di Desa Gunungbarani. Tiba-tiba di antara anak itu melihat sosok menyerupai tubuh manusia berbaring di sawah berlumpur.
Karena penasaran, mereka mendekat,” Mayat…mayat…,” teriak anak-anak tersebut begitu mengetahui yang mereka lihat adalah sosok jenazah.
Mendengar teriakan anak-anak yang berlari dari arah persawahan menuju perkampungan, mengundang perhatian warga yang kebetulan sedang di sekitar rumahnya masing-masing. Hanya hitungan menit, “gadu” (bedeng pembatas sawah) sudah dipenuhi warga. Di antara warga coba melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.
Proses evakuasi berlangsung cepat karena warga mengenal wajah korban. Saat diangkat ke darat, tubuh korban masih memakai pakaian lengkap, namun busana yang dikenakan nyaris tak terlihat karena dibalut lumpur.
Menurut warga, Senin pagi (24/90/2018), mereka masih melihat Jamilah makan lontong di salah satu warung. “Kemarin pagi masih ada yang melihat Kak Jamilah makan lontong,” ujar warga yang enggan disebut namanya.
Sehari-hari Jamilah mencari sayuran di sawah, antara lain: kangkung, genjer, dan sumangge. Biasanya ia berangkat ke sawah habis zuhur, lalu pulang sore. Baru pagi harinya hasil petikannya dijual.
Jamilah tinggal bersama adiknya yang sudah berkeluarga. Hingga saat ini, wanita yang mengidap penyakit darah rendah ini belum berumah tangga. Ia juga mengidap cacat bawaan sejak lahir, yaitu tangan kiri agak kecil.
“Secara umum almarhumah sehat, hanya ada penyakit pilulus (darah rendah). Kemungkinan ia pusing, lalu jatuh dan tidak ada warga yang melihatnya,” kata warga Gunungbarani. (tim-01)