Bocah Terpotong Alat Vital Saat Khitan, Bisakah Disambung?

BERBAGI

BERITAHUta.com—Bocah yang alat vitalnya terpotong saat khitan masih trauma. Sepekan setelah tragedi yang terjadi di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, itu berlangsung, korban diungsikan ke  rumah neneknya agar ia bisa lebih tenang menjalani rawat jalan.

Khitan ini yang berlangsung Kamis lalu (30/8), dilakukan oleh pensiunan mantri kesehatan, warga Kecamatan Doro, Pekalongan. Menurut keterangan dari Polres Pekalongan, alat yang digunakan adalah pemotong listrik (electric cautery).

Dengan alat tersebut, kepala kelamin si bocah terpotong. Bisakah disambung kembali?

Menurut spesialis bedah saraf, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, kepala kelamin yang terpotong menggunakan alat electric cautery sangat kecil kemungkinannya untuk disambung kembali. “Karena jaringannya mengalami luka bakar,” ujarnya kepada wartawan , Jumat (7/9).

“Paling ya rekonstruksi untuk menyelamatkan saluran kecingnya,” lanjut dr Mahdian. Apabila terpotongnya menggunakan pisau, disebutkan, justru lebih memungkinkan untuk disambung lagi. Asalkan jaringannya belum mati.

“Syaratnya jangan terlalu lama. Tergantung jaringannya sudah membusuk atau belum. Kalau habis terpotong langsung dimasukin ke es bisa, tapi kan nggak mungkin juga ya,” jelasnya.

Kini korban mengalami trauma karena tragedi tersebut. Ia sudah keluar dari rumah sakit dan kemudian diungsikan ke rumah neneknya agar lebih tenang.

“Kondisinya sudah membaik. Untuk itu kini dilakukan rawat jalan. Namun kondisi psikisnya yang masih trauma,” kata AKP Agung Ariyanto, Kasatreskrim Polres Pekalongan.

Bocah korban dugaan malpraktek oleh BR (68) yang terpotong kepala kemaluanya, diungsikan ke rumah neneknya. Bagaimana kondisi korban saat ini?

Saat ini korban sudah tidak di rumah sakit, tapi menjalani rawat jalan. Kepala desa tempat tinggal korban menceritakan keluarga korban juga sangat terpukul dan marah dengan peristiwa ini.

“Keluarga korban sangat terpukul dan marah bila mendengar cerita tersebut, dia marah juga pada manteri yang mengkhitannya,” kata kepala desa.

Sedangkan korban sengaja diungsikan karena ada banyak orang yang datang untuk mengetahui kondisinya. “Sekarang ia diungsikan ke rumah neneknya agar tenang dan tidak banyak orang yang datang,” katanya.

“Kondisinya sudah membaik. Untuk itu kini dilakukan rawat jalan. Namun kondisi psikisnya yang masih trauma,” katanya.

Polres Pekalongan masih mendalami kasus khitan yang berujung pada terpotongnya ke Saat dilakukan pemotongan, kepala kelamin korban ikut terpotong. Peristiwa ini diketahui saat BR akan melakukan penjahitan namun tidak ditemukan kepala kelaminnya.

Oleh ayah korban, kepala kemaluan itu ditemukan di bekas potongan yang jatuh di tas milik BR. Korban saat itu langsung dilarikan ke rumah sakit untuk penanganan medis. maluan bocah. Sejumlah barang bukti diamankan salah satunya alat pemotong elektrik.

Alat bukti yang diamankan oleh UPPA Satreskrim Polres Pekalongan antara lain satu buah alat potong electric cautery, delapan buah ujung pemotong, satu celana dalam ukuran M warna pink hitam, lima butir grafadon paracetamol 500mg, dan satu buah tas selempang.

“Barang bukti yang digunakan saat melakukan pengkhitanan sudah kita amankan,” kata AKP kasatreskrim.

Agung menjelaskan hingga saat ini belum ada tersangka dalam kasus ini. “Masih kita dalami. Belum, belum kita tetapkan tersangka, nanti tunggu kabar selanjutnya setelah kita dalami,” jelasnya. (dbs/det)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here