BERBAGI

BERITAHUta.com—Warga Desa Aek Mata, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut mengaku tak mau lagi tergoda janji-janji calon bupati tertentu. Pada Pilkada 9 Desember 2020, mereka sepakat memilih pasangan nomor urut tiga.

Ma bosan kami mambege janji naget pature dalan nami on. Rupana manis di bibir sajo do. Tangis bage jabat bapak i mangido i dukung. Sannari inda mampan i be aras,” kata seorang tokoh masyarakat Desa Aek Mata saat silaturrahmi dengan H.M. Sofwat Nasution, Selasa (10/11-2020).

Sofwat Nasution dihadapan kaum bapak Desa Aek Mata.

Kunjungan Sofwat Nasution, Mudir Pesantren Musthafawiyah Purba Baru H. Mustafa Bakri Nasution, Ustad Saripada Lubis, Ustad “Gaul” Fachri, dan sejumlah tim pemenangan pasangan H.M. Sofwat Nasution-Ir. H. Zubeir Lubis (Sofwat-Beir) dapat sambutan hangat dari warga Aek Mata.

Hampir sepanjang jalan sejak masuk perkampungan, rombongan Sofwat Nasution dielu-elukan warga sembari mengangkat tangan serta menunjukkan jari simbol tiga—nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati Madina ini.

Hujan deras yang turun ketika baru beberapa menit setelah Sofwat Nasution, Mustafa Bakri dan rombongan menginjakkan kaki di Aek Mata, tak membuat surut antusias warga berdatangan di rumah tempat acara.

“Alhahumdillah hujan turun, ini pertanda berkah,” ujar seorang ibu yang berdiri di teras rumah lokasi pertemuan.

BERITA TERKAIT  Kades Manisak Tersandung Kasus Pilkada, Polres Madina Periksa Ali Mutiara

Rumah tempat silaturrahmi  penuh. Bahkan, teras dan halaman rumah pun tetap ramai meskipun hujan deras.

Mustafa Bakri dan Sofwat Nasution bincang-bincang dengan masyarakat usai salat azar di masjid Desa Aek Mata.

Menurut lelaki yang termasuk tokoh masyarakat Aek Mata, mereka sudah jenuh bertahun-tahun menunggu realisasi janji salah seorang calon bupati pilkada lalu.

“Sudah berapa tahun kami menunggu, sampai hari ini jalan menuju desa ini masih tetap seperti yang dilalui Pak Sofwat dan Pak Bakri tadi,” katanya.

Menurut A. Kholid Nasution,  juga tokoh masyarakat Aek Mata, warga berharap banyak pada kepemimpinan Sofwat-Beir. “In shaa Allah pasangan nomor tolu monang,’ katanya.

Jika Sofwat-Beir terpilih pada Pilkada Madina 9 Desember 2020, dia memohon jalan menuju Aek Mata diperhatikan.

Selain itu, perlu pengembangan berbagai tanaman perkebunan yang cocok ditanam di desa tersebut, seperti durian, coklat, dan lainnya.

“Satu lagi pak, kami minta dibantu mengatasi hama tanaman perkebunan,” kata Kholid.

“Siap do ita mandukung Sofwat-Beir?” tanya Kholid.

“Siap,” jawab warga yang memenuhi rumah tempat acara.

“Ita dukung do nomor tolu on?

“Dukung,” sebut kaum bapak dan ibu-ibu yang ada di sekitar tempat pertemuan.

Suara dukungan terhadap pasangan nomor tiga pun berkali-kali berkumandang sembari mereka mengangkat tangan dan menunjukkan jari simbol tiga. “Inda dong alasanta inda mandukung nomor tolu anggo naget maruba do ita,” katanya.

BERITA TERKAIT  Zubeir Lubis Kunjungi Pasar Simpang Gambir, “Umak-Umak” Teriakkan Yel-Yel...

Sofwat Nasution menyampaikan terima kasih atas dukungan warga Aek Mata. “Wajar masyarakat trauma terhadap yang lain, tapi tentu kita tidak baik menyamakan semua calon. In shaa Allah, jalan ke sini kita perbaiki jika masyarakat memberi amanah kepada Sofwat-Beir,” katanya.

Aek Mata 

Sofwat Nasution dan rombongan mengendarai mobil “offroad” menuju Aek Mata.

Aek Mata berada di timur Kota Panyabungan. Meskipun hanya sekitar 11 kilometer dari ibu kota kabupaten, namun jalan menuju desa ini sangat memprihatinkan.

Sofwat Nasution, Mustafa Bakri dan rombongan mengendarai mobil offroad agar perjalanan menuju Aek Mata tak terhalang, apalagi pada musim hujan seperti sekarang.

Penduduk Aek Mata berjumlah sekitar 300 kk (kepala keluarga). Desa ini terkenal sebagai penghasil durian. Jika nanti Sofwat-Beir terpilih, mereka berharap dapat bantuan bibit tanaman durian jenis montong dari pemkab.

Namun warga mengingatkan jika kelak ada bantuan dari pamkab harus tepat sasaran. Jangan seperti sering terjadi di Aek Mata. Misalnya, ada warga dapat bantuan bibit ikan mas, dia sendiri tak punya kolam ikan mas. “Akhirnya bibit ikannya digoreng,” katanya.(*)

Peliput: Tim

Editor: Akhir Matondang

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here