PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Masih ingat Linda Hayani Batubara (17). Ia adalah warga Desa Batahan 1, Kecamatan Batahan, Mandailing Natal (Madina), Sumut yang diberitakan hilang beberapa waktu lalu. Kini, gadis belia yang masih berstatus santri itu sudah ditemukan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Linda ditemukan di rumah seorang lelaki bernama Paidi, tepatnya di Desa Simagus, Kecamatan Tulang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Sumsel pada, Kamis (10/3-2022), sekitar pukul 17.30.
Paidi diduga telah melarikan Linda dengan paksa dibarengi ancaman. Lelaki yang belum jelas pekerjaannya ini tinggal di Desa Simagus bersama orantuanya yang sudah begitu tua.
Kepada masyarakat setempat, Paidi menyebutkan dia dan Linda yang merupakan santri salah satu pesantren di Batahan sudah menikah. “Ini belum kita dapat kepastiannya,” kata Suhandi Batubara, kepada wartawan media online Manyota.
Saat ini keluarga Suhandi dan Linda sedang dalam perjalanan menuju Madina.
Seperti diberitakan, Linda yang merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara hasil buah cinta Suhandi Batubara dan Syarifah dikabarkan hilang sejak, Minggu (20/2-2022), sekitar pukul 15.30.
“Alhamdulillah anak kami sudah ditemukan di rumah Paidi bersama orang tuanya yang sudah tua sekali,” ujar Suhandi.
Dia menyebutkan, begitu mendengar Suhandi dan beberapa orang lainnya datang mencari Linda ke Desa Simagus, Paidi langsung melarikan diri ke kantor kepala desa setempat karena katakutan. “Ini sesuai pengakuan warga kepada kami,’ katanya.
Berdasarkan pengakuan Linda, Paidi membawa wanita tersebut dengan cara paksa dibarengi ancaman supaya mau ikut bersama lelaki yang dikenalnya lewat facebook itu.
Karena tak berdaya, Linda yang meninggalkan rumah dengan alasan hendak mengurus e-KTP di Panyabungan—ibu kota Madina, terpaksa mengikuti apa kata lelaki tersebut.
Sesampai di rumah Paidi, kepada orangtua dan keluarganya dia menyebutkan mereka sudah menikah. Sementara Linda pun terpaksa bungkam karena selalu dikawal Paidi.
Suhandi menyebutkan, pihaknya menunggu niat baik pelaku untuk menyelesaikan persoalan ini. Namun, jika mereka tidak punya itikad baik, masalah ini bakal dilaporkan ke Polres Madina.
“Saat ini kami masih dalam perjalanan. Itu saja dulu informasi sementara, nanti setelah sampai di Madina kami ceritakan selengkapnya,” katanya. (*)
Editor: Akhir Matondang