BERITAHUta.com—Meskipun kondisi jalan sangat rusak, tidak membuat surut niat pasangan calon bupati dan wakil bupati Mandailing Natal (Madina), Sumut H.M. Sofwat Nasution-Ir. H. Zubeir Lubis (Sofwat-Beir) untuk bisa menyapa warga Desa Banjar Lancat, Kecamatan Panyabungan Timur, Madina.
Dipimpin Mudir Musthafawiyah Purba Baru H. Mustafa Bakri Nasution, pasangan Sofwat-Beir serta sejumlah tim pemenangan berangkat menuju Banjar Lancat, Selasa pagi (27/10-2020).
Dengan mengendarai empat mobil offroad dan satu mobil double cabin, rombongan tiba di Banjar Lancat sekitar pukul 13.00. sebelum tiba di tujuan, Sofwat-Beir dan tim sempat istirahat dua kali. Pertama, minum kopi di lopo milik Nasir, di Desa Sirangkap, Panyabungan Timur, Madina.
Kedua, makan siang di salah satu gubuk–sekitar tiga kilometer sebelum tiba di Desa Banjar Lancat.
Medan jalan yang dilalui cukup berat, terutama dari Desa Sirangkap menuju Banjar Lancat sepanjang sekitar 10 km. Dengan kondisi jalan seperti saat ini, dipastikan mobil “biasa” tidak akan bisa menuju desa berpenduduk sekitar 60 KK (kepala keluarga) itu.
Setiba di desa paling ujung di Panyabungan Timur, rombongan disambut gembira masyarakat. Usai salat zuhur di masjid desa setempat, dilanjutkan acara silaturrahmi di rumah salah seorang warga.
“Kami seperti bermimpi. Terus terang, tidak masuk akal atas kedatangan pasangan Sofwat-Beir di desa kami. Apalagi ikut Mudir Musthafawiyah Purba Baru. Semoga ini berkah buat kami, berkah untuk kita semua,” kata Selamat Nasution, tokoh masyarakat Banjar Lancat.
Menurutnya, bagi mereka tidak ada alasan lagi untuk tidak mendukung pasangan Sofwat-Beir pada Pilkada Madina 9 Desember 2020. Alasannya, saat ini sekitar 99 prosen lulusan sekolah dasar (SD) di desa tersebut melanjutkan pendidikan di Musthafawiyah Purba Baru.
“Cuma ada seorang lulusan SD yang tidak meneruskan pendidikan di Musthafawiyah. Bahkan warga di sini kebanyakan lulusan Musthafawiyah,” jelas Selamat.
Selain itu, pasangan Sofwat-Beir bersama Mustafa Bakri sudah meringankan langkah bertemu masyarakat Banjar Lancat. Melihat serta merasakan kondisi jalan menuju desa terpencil berjarak sekitar 35 km dari Panyabungan–ibu kota Madina.
“On sah mon, ma i jolo nita sannari Pak Sofwat Nasution dohot Pak Zubeir Lubis. Ulang ita dokon be inda ita tandai pasangan nomor tolu on. Sah ma on?” tanya Selamat.
“Sah…” jawab masyarakat.
“Marsapa majolo au, bersedia do ita mandukung dohot mamilih pasangan Sofwat-Beir i tanggal 9 Desember on,” ujar Selamat.
“Bersedia,” sambut warga yang terdiri dari kaum bapak serta umak-umak.
“Alhamdulillah. Madung ita bege samo-samo,” sebut Selamat.
Sofwat Nasution merasa bangga bisa silaturrahmi dengan masyarakat Banjar Lancat. Ia menyampaikan terima kasih karena kedatangannya bersama rombongan disambut secara suka cita.
“Mestinya jalan itu tidak boleh begitu.Jalan merupakan sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi hasil pertanian masyarakat Banjar Lancat sangat baik,” katanya.
Usai acara silaturrahmi, salah seorang alumni Musthafawiyah menjamu Mustafa Bakri, Sofwat Nasution, Zubeir Lubis dan rombongan dengan sajian durian.
“Terus terang duriannya enak-enak. Apalagi adong lomangna, alhamdulillah. Tarimokasi tu masyarakat Banjar Lancat, nian berkah,” kata Sofwat Nasution.(*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang