BERITAHUta.com (Siabu)—Tiga rumah—salah satunya dipakai gudang penyimpanan BBM– di Lorong II, Desa Huraba, Kecamatan Siabu, Mandailing Natal (Madina), Sumut, Senin (7/2-2022), sekitar pukul 11.40, ludes dilalap api.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun dipastikan semua barang yang ada di dalam ketiga bangunan tersebut tak satu pun terselamatkan.
Tiga bangunan yang rata dilalap si jago merah tersebut adalah gudang BBM (bahan bakar minyak) milik Bustan, rumah Idi dan rumah Monang. Lokasinya, tak jauh dari “poken jonjong” Lorong II, Desa Huraba.
Setelah sekitar 10 menit setelah api berkobar, sempat terdengar suara dentuman keras. Warga menyebutkan, suara itu mirip suara ban truk bocor melintas di jalinsum.
Kobaran api baru bisa dipastikan padam sekitar pukul 12.45. Masyarakat bahu-membawa menjinakkan api dengan menyiramkan air dari sumur-sumur warga. Satu unit mobil kebakaran dari kantor Kecamatan Siabu, tak bisa berbuat banyak.
Begitu air dalam tangki habis, kendaraan pemadam kebakaran (Damkar) ini sempat “menghilang” beberapa waktu karena harus mengambil air dari jarak agak jauh dari lokasi.Jelang api padam, satu unit mobil damkar dari kantor Pemkab tiba di lokasi.
Meskipun sempat tidak ada Damkar di lokasi, masyarakat terus berusaha memadamkan api dengan menyiramkan air pakai ember.
Kobaran api yang menjulang disertai asap hitam membumbung ke atas menembus awan putih membuat masyarakat sekitar TKP khawatir dan terus berjaga-jaga. Apalagi kondisi permukiman warga di sekitar lokasi tergolong padat.
Warga yang tak jauh dari kobaran api berusaha mengeluarkan isi rumah dan mengumpulkannya di tempat yang diyakini aman. Gang-gang dan jalan lingkungan berjejer barang-barang warga.
Hampir di seputaran lokasi tampak kerumunan masyarakat yang menyaksikan gumpalan api yang menghanguskan gudang BBM—berupa premium dan minyak tanah. Ssaat kejadian terjadi bertepatan waktu pulang sekolah. Pelajar berseragam sekolah serta pegawai berseragam PNS (pegawai negeri sipil) pun ikut menjadi penonton musibah ini.
“Sada pe ngadong baya baju ni anakku be. Um parompa nia ngadong be,” ujar Meli (27), sembari menangis dan memeluk anaknya, Siti Sara, umur sekitar 10 bulan.
Tangis Meli makin menjadi-jadi mengingat suaminya, Monang, baru berangkat ke Jakarta kerja bangunan pekan lalu . “Untung ma selamat kami umak,” katanya sembari memeluk sang ibu di tangga kayu rumah panggung, sekitar 100 meter dari lokasi.
Meli mengatakan sempat melihat beberapa orang membuang selang dari dalam gudang BBM. “Mereka teriak api, lalu membuang selang,” katanya.
Tak lama kemudian asap sudah tampak di atap gudang. Meli berusaha berlari setelah memeluk anaknya.
“Anggo nga uida alai mangambukon selang dungi ubege teriak api, mungkin madung habis kami dohot anakku (Jika saya tidak melihat mereka buang selang dan teriak api,mungkiiin saya dan anak saya sudah ikut terbakar,” ujar Meli.
Belum jelas dari mana asal api. Namun, warga menduga dari gudang tempat penyimpanan BBM. “Saya sempat melihat api keluar dari dalam gudang BBM, dan tak lama kemudian muncul asap membumbung ke atas. Lalu, berselang beberapa saat terdengar ledadakan keras,” kata warga yang tak mau ditulis namanya., (*)
Editoi: Akhir Matondang