BERBAGI
KONSEP PEMENANGAN--H. Bakri Mustafa Nasution, M. Sofwat Nasution dan Ustad "Gaul" membahas secara informal sejumlah konsep pemenangan sang jendera pada pilkada nanti.

SATU persatu para guru (tenaga pengajar) dan ustad Pondok Pesantren Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut minta foto bersama Brigjend TNI (Purn) M. Sofwat Nasution.

Sejumlah alumni Musthafawiyah yang hadir pada acara syukuran atas terpilihnya H. Harun Mustafa Nasution sebagai anggota DPRD Sumut yang digelar, Minggu (15/12), juga tak mau ketinggalan. Mereka manfaatkan momen itu untuk bisa foto bersama Sofwat Nasution.Sebagian lagi menyempatkan diri sekadar bersalaman dan bertegur sapa.

M. Sofwat Nasution bersama H. Mustafa Bakri, Harun Mustafa dan beberapa alumni Mustfhafawiyah Purba Baru.

Siang itu, bakal calon (balon) bupati Madina tersebut bak selebriti. Ia harus meladeni permintaan keluarga besar Musthafawiyah yang minta di- jebret..” menggunakan handphone masing-masing. Dengan senyum khas, sang jenderal memenuhi permintaan tersebut. Ia tampak begitu senang, dan wajahnya selalu sumringah.

Beberapa masyarakat yang kebetulan hadir juga tak ketinggalan ingin foto dan sekadar bersilaturrahmi. “Saya sudah tahu gambar dan beritanya melalui media online, alhamdullah bisa bertemu hari ini,’ kata seorang warga.

Pimpinan Pondok Pesantren Murthafawiyah Purba Baru H. Mustafa Bakri sengaja mengundang Sofwat Nasution hadir pada acara itu. Tak hanya sebagai tamu, Sofwat Nasution juga diberi waktu menyampaikan sambutan sekaligus memperkenalkan diri terhadap masyarakat dan keluarga besar pesantren.

Kehadiran Sofwat Nasution dan “panggung” yang diberi kepadanya memiliki arti politis. Ini dapat dikatakan sebagai wujud nyata tindak lanjut pernyataan Mustafa Bakri beberapa pekan lalu yang menyebutkan ia tak maju pilkada dan siap dukung mantan anggota Koppasus itu.

M. Sofwat Nasution bersama warga.

Dengan diberinya “panggung” terhadap Sofwat Nasution, ini sekaligus memberi sebuah sinyal kuat bahwa  sikap Tuan Bakri–sapaan akrab Tuan Mustafa Bakri– sudah bulat dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Mereka yang dalam pekan-pekan terakhir masih berusaha dengan berbagai cara menggoyah sikap Tuan Bakri agar bersedia maju, bak mati langkah dan harus berpikir keras membuat strategi kalau masih ingin maju pilkada, baik sebagai balon bupati atau balon wakil bupati.

BERITA TERKAIT  KPU Madina Jadwalkan PSU di 3 TPS pada 21 April 2021, Ini Tahapannya...

Kegiatan silaturrami yang dikemas dengan acara syukuran seolah makin menguatkan Sofwat Nasution sebagai balon yang saat ini paling diperhitungkan meraih suara terbanyak pada pemilu yang akan digelar 2020.

Memang terlalu dini menyebutkan hal itu. Namun, derasnya dukungan yang terus berdatangan bisa menjadi sinyal bahwa masyarakat menginginkan perubahan besar di pemkab Madina. Masyarakat sudah tampak jenuh dengan “nina bobo” yang terus mereka rasakan selama ini.

M. Sofwat Nasution saat meyampaikan sambutan.

Kondisi itu bukan tanpa alasan. Sebuah survey yang dilakukan tim independen di Jakarta baru-baru ini menyebutkan saat ini elektabilitas Sofwat Nasution paling tinggi dibanding balon-balon lain.

Sayang, survey yang dilakukan tahap pertama itu sengaja tak mereka umumkan ke masyarakat mengingat waktu pelaksanaan pilkada masih lama. Selain itu, mereka tak ingin hasil survey-nya seolah ingin mempengaruhi sikap partai politik dalam memberikan rekomendasi dukungan terhadap balon.

Jika pasca dukungan keluarga besar Mustafa Bakri Nasution bersama Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru dilakukan survey lagi, tentu dipastikan tingkat popularitas dan elektabilitas Sofwat Nasution kian menjulang.

Dalam politik, elektabilitas artinya tingkat keterpilihan atau ketertarikan publik dalam memilih figur seseorang yang didapatkan dari hasil survei.

Hari ini, tingkat keterpilihan terhadap Sofwat Nasution dipastikan bertambah drastis. Para ustad, tenaga pengajar pesantren, dan alumni yang tersebar hampir di semua desa hari ini seolah sudah memiliki sikap pada pilkada nanti. Pun para alumni dan keluarga besarnya yang dikenal sangat militan terhadap almamater mereka seolah mendapat komando.

Mengutip pernyataan H. Palit, alumni senior Musthafawiyah, ketika menyampaikan sambutan atas terpilihnya Harun Mustafa Nasution, bahwa  kecintaan mereka terhadap almamater tak terhingga. “Terlalu kecil bagi kami kalau hanya sekadar dukungan politis dibanding ilmu yang kami dapatkan dari pesantren itu. Wajar kami membalas budi sesuai yang diharapkan dari kami,” kata angkatan 1976 itu.

BERITA TERKAIT  Sofwat Nasution: Aneh, Jika Ada Alumni Tak Dukung Calon Bupati Rekan Satu Alumnus

Artinya jika selama ini mereka bimbang dan ragu dalam memberikan dukungan kepada salah satu balon, itu wajar. Apalagi sempat santer dihembuskan pihak-pihak tertentu Mustafa Bakri juga berniat maju pada pemilihan kepala daerah kali ini.

Dari raut muka keluarga besar Musthafawiyah tergambar mereka sangat gembira dan ikhlas atas sikap Mustafa Bakri yang tidak maju pilkada. Mereka juga mengakui bangga dan senang karena dukungan Tuan Bakri diberikan kepada figur yang pas, Sofwat Nasution.

“Selama kami tidak punya sikap, hari ini keadaan itu sudah berubah. Alhamdulilah, ayah Mustafa Bakri  menentukan pilihan yang pas. Itulah yang menyebabkan euporia begitu terasa,” kata Ustad Zulkarnaen.

Sejak pukul 09.00 sampai sekitar pukul 16.00 Sofwat Nasution berada bersama keluarga besar Mustafa Bakri. Mereka tak ubahnya satu keluarga besar yang punya niat dan keinginan yang sama melakukan perubahan. Sejumah tenaga pengajar pondok pesantren juga tampak nimbrung membahas berbagai strategi memenangkan Sofwat Nasution pada pilkada 2020.

Mustafa Bakri juga begitu semangat. Ia menyatakan siap turun ke lapangan dari desa ke desa untuk memperkenalkan visi dan misi Sofwat Nasution kepada masyarakat.

Cucu pendiri Musthafawiyah juga sudah mempersiapkan sejumlah agenda sosialisasi. “Saya sangat gembira, karena figur yang saya dukung mendapat sambutan positif dari keluarga saya, dan keluarga besar Musthafawiyah. Semoga ini menjadi simbol dukungan masyarakat,” katanya.

Hari-hari kedepan diprediksi popularitas dan tingkat elektabilitas Sofwat Nasution bakal makin menjulang. Tentu hal ini menjadi catatan tersendiri bagi para balon lain untuk menyusun strategi dan konsep pemenangan yang tepat agar bisa bersaing.

Adu strategi pemanangan adalah sesuatu yang mesti dilakukan dengan tetap menjual program kerja, visi dan misi serta pendekatan strategis terhadap masyarakat.

Pilkada 2020 diharapkan momentum perubahan, tak masanya lagi obral janji atau jual “pepesan kosong”…

Penulis: Akhiruddin Matondang

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here