BERBAGI
Inilah foto bagian atas surat Sekdakab Madina Gozali, SH.,MM., mengenai penundaan kedatangan Gus Muwafiq ke kabupaten ini. Foto surat tersebut beredar di media sosial sejak Rabu sore (11/3-2020). (Foto: Skirinshot WA)

BERITAHUta.com—Pemkab Mandailing Natal (Madina), Sumut menunda kedatangan K.H. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq sampai batas tak ditentukan. Keputusan itu diduga sesuai desakan masyarakat dan sejumlah perwakilan pesantren yang ada di daerah ini.

Berdasarkan jadwal kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Madina, seharusnya Gus Muwafiq hadir di Taman Raja Batu (TRB), Panyabungan, Jumat (13/3-2020), pukul 14.00 sampai selesai untuk menyampaikan “Tausiah,  Zikir Akbar dan Doa”.

Sejak Rabu sore (11/3-2020), di media sosial beredar surat Setdakab Madina No.451/0774/Kesra/2020 tanggal 11 Maret 2020 tentang  Ralat Jadwal Pelaksanaan Tabliq Akbar, Zikir dan Doa dalam Rangka HUT ke-21 Madina yang ditandatangani Gozali, SH.,MM, selaku sekda.

Dalam surat sifat penting yang ditujukan terhadap Gus Muwafiq, itu disebutkan karena lain sesuatu dan lain hal kegiatan Tabliq Akbar, Zikir dan Doa ditunda pelaksanaannya sampai batas waktu yang belum ditentukan.

BERITA TERKAIT  84 Pebulutangkis Ramaikan Turnamen Silaturrahmi ke-7 PB Mutiara

Penundaan itu diduga karena banyaknya aspirasi yang menolak kedatangan Gus Muwafiq ke Madina.

Suara-suara penolakan kedatangan Gus Muwafiq ke Madina mulai terdengar tak lama setelah panitia HUT ke-21 Madina memasang billboard yang memuat foto kiai gondrong tersebut serta jadwalnya di sekitar Pasar Lama Panyabungan.

Seiring surat sekda tersebut, billboard bergambar Gus Muwafiq di Pasar Lama pun diturunkan. Tidak jelas kapan gambar itu dicopot, yang jelas pada Kamis (12/3-2020), banner itu tidak ada lagi.

Pada Rabu sore (11/3-2020), video penolakan tokoh masyarakat Madina H. Atas Lubis bersama perwakilan pesantren yang ada di kabupaten ini beredar luas di medsos. Mereka menyatakan menolak kedatangan Gus Muwafiq ke daerah ini.

“Kami masyarakat Mandailing Natal beserta pesantren siap menolak kedatangan Gus Munafiq,” kata H. Atas disambut pekik “Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar..” dari sejumlah ustad perwakilan pesantren.

BERITA TERKAIT  Dorong Pertumbuhan Ekonomi, BPN Berikan Layanan Penyederhanaan Perizinan

Namun sebelum video itu beredar sebenarnya para perwakilan pesantren dan didukung sejumlah alumni pesantren yang ada di Mekah juga sudah mensuarakan penolakan Gus Muwafiq datang ke Madina karena sang kiai dinilai pernah melecehkan Nabi Muhammad SAW. Mereka sempat beberapa kali melakukan rapat di beberapa tempat.

Tokoh masyarakat dan perwakilan pesantren juga sudah menyampaikan aspirasi ke Polres Madina agar bisa menjembatani dengan pihak pemkab mengenai aspirasi penolakan mereka terhadap kedatangan Gus Muwafiq.

Terkait rencana kedatangan Gus Muwafiq  ke Madina, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Sumut membuat surat terbuka yang ditandatangani Ade Lesmana sebagai ketua Bidang Hukum GNPF Sumut.

Dalam surat GNPF Sumut itu disebutkan: Pertama,  menolak kehadiran Gus Muwafiq di tanah santri  Madina. Kedua, meminta Pemkab Madina membatalkan Gus Muwafiq sebagai penceramah dalam kegiatan HUT ke-21 Madina. (*)

Peliput: Tim

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here