BERITAHUta.com—Dua remaja Sabtu pagi (29/9), sekitar pukul 09.30, diduga tenggelam di kolam milik PT. Geothermal di Desa Sibanggor Jae, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumut. Jelang empat jam setelah diketahui tenggelam, belum jelas nasib kedua anak itu.
Petugas masih terus melakukan pencarian terhadap kedua warga Desa Sibanggor Jae itu. Ratusan warga turut berkumpul di pinggir kolam menyaksikan evakuasi yang dilakukan petugas, baik kepolisian, Pol PP, dan masyarakat. Tiga beko dikerahkan untuk membuka saluran air dari kolam, sementara sejumlah mesin penyedot air terdengar “meraung-raung” ikut melakukan pengurasan isi kolam.
Belum jelas nama kedua remaja warga Sibanggor Jae itu. Bahkan belum jelas apa tujuan kedua korban ke kolam itu. Warga setempat terkesan enggan memberikan keterangan. “Saya tidak tahu namanya,” kata warga yang turut berdiri di pinggir kolam.
Informasi mengenai tenggelamnya kedua bocah cepat menyebar. Meskipun begitu, belum jelas siapa yang kali pertama menyebarkan kabar tersebut. Dan, siapa yang melihat kedua orang itu tenggelam.
Kolam milik perusahaan panas bumi itu selama ini memang terkesan terlantar. Menurut warga, awalnya kolam tersebut hendak dijadikan bagian dari sumber panas bumi, namun karena tidak memenuhi syarat yang dikehendaki perusahaan, akhirnya pekerjaannya tidak dilanjutkan.
“Kolam Ini terkesan ditelantarkan. Belakangan memang anak-anak sering mandi di sini. Kedalaman airnya sekitar 10 meter,” kata seorang bapak. (tim-01)