SIAPA tak kenal sosok Eli Mahrani Lubis. Ia adalah salah satu calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan (Dapil) Sumut 2. Jelang Pemilu 14 Februari 2024, alat peraga kampanye (APK) Eli Mahrani bertebaran dimana-mana.
Sejumlah rekan wartawan yang kerap melintas di wilayah dapil Sumut 2–Total 19 kabupaten/kota—menyebutkan, setidaknya di daerah Tabagsel, dibanding calon legislatif (caleg) lain, APK Eli Mahrani tampak lebih banyak.
Di wilayah Madina, APK Eli Mahrani ditaksir paling mendominasi dibanding caleg (calon legislatif) lain dari partai apa pun dari semua tingkatan—DPRD kabupaten/kota, DPRD propinsi, DPR RI, dan DPD RI. Pandokon ni si pargabus (kata si pembohong), baliho Bu Eli tiap 50-an meter.
Fakta lain, banyak suatu baliho bergambar Eli Mahrani menempel bolak-balik di bingkai kayu yang sama, tetapi salah satu sisi menghadap area yang tak bisa dilihat masyarakat sehingga tidak efektif sebagai sarana sosialisasi. Ada spanduk ukuran kecil, terkadang berjejer di suatu tempat yang sama lebih dari satu.
Hal itu sekadar menggambarkan siapa tak kenal Eli Mahrani, khususnya di dapil Sumut 2, karena dalam beberapa bulan terakhir setiap saat masyarakat bisa melihat foto wajahnya di gambar APK.
Di jalan protokol pusat kota Panyabungan, ibu kota Kabupaten Mandailing Natal (Madina), saja terdapat empat APK berupa billboard ukuran 5X10 bergambar caleg nomor urut 2 tersebut. Satu di antaranya, sekitar tiga pekan sebelum masa tenang kampanye “tersisih” oleh APK Prabowo-Gibran.
Pagi ini, sehari usai pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS), sengaja saya menulis tentang Eli Mahrani. Ini terkait perolehan suara istri Bupati Madina H.M. Jafar Sukhairi Nasution, itu di TPS 05, Banjar Rebak, Kelurahan Panyabungan II, Kecamatan Panyabungan, Madina. TPS tempat Eli Mahrani dan keluarga mencoblos.
Selain TPS 05, di Banjar Rebak ada TPS 04. Kedua TPS ini merupakan wilayah Lingkungan II, Panyabungan II. Kedua TPS saling berdekatan, paling berjarak 20 meter.
Berdasarkan catatan rekapitulasi di TPS 05 dan 04 Banjar Rebak, Eli Mahrani masing-masing meraih 89 suara dan 66 suara. Jika ditotal jumlahnya 155 suara dari jumlah suara sah kedua TPS: 423 suara. Rinciannya TPS 05: 248 dan TPS 04: 175 suara.
Sehingga perolehan suara Eli Mahrani di TPS 05 sebanyak 35,8 persen dan di TPS 04 berjumlah 37,7 persen. Persentase di dua TPS, yakni: 36,6 persen.
Jika dilihat “kaliber” Eli Mahrani, persentase itu sangatlah tidak signifikan. Apalagi dikaitkan dengan lokasi kedua TPS: Banjar Rebak. DPT (daftar pemilih tetap) di TPS 05 dan 04 umumnya warga lingkungan II.
Alasannya. Pertama, Banjar Rebak merupakan tempat lahir dan besar Eli Mahrani. Kedua, Banjar Rebak tempat lahir dan besar Jafar Sukhairi. Ketiga, Banjar Rebak tempat rumah pribadi keluarga Jafar Sukhairi-Eli Mahrani.
Selanjutnya, layaknya caleg lain, Eli Mahrani juga melakukan berbagai upaya menarik simpatik warga agar pada hari H pencolosan menjatuhkan pilihan pada dia.
Tetapi itulah kenyataan politik dihadapi Eli Mahrani. Meskipun tidak ada pernyataan resmi, namun secara manusiawi ketua TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Madina tersebut layak kecewa.
Bahkan meraih 50 persen suara pun di kedua TPS, belum pantas disebut menggembirakan. Apalagi Eli Mahrani calon DPR RI. Kalau bersaing sebagai caleg DPRD Madina mendapat sekitar 35 persen suara, masih wajar. Sebab persaingan antarcaleg dengan alasan kekerabatan dan kekeluargaan lebih kompetitif.
Saya ambil contoh perolehan suara Khoiruddin Faslah Siregar di TPS 05 Banjar Rebak. Di sini, calon anggota DPRD Madina dari PKB di dapil Madina 1, itu memperoleh 54 suara. Sedangkan Erwin Efendi Lubis, caleg dari Gerindra, meraih 39 suara.
Kedua ketua partai tingkat kabupaten masing-masing PKB dan Gerindra tersebut sama-sama lahir dan besar di Banjar Rebak.
Catatan penting dari Banjar Rebak adalah pemilih di kedua TPS tidak antusias menjadikan “keluarga” mereka, wonge dewe, halak sakampung dan entah apapun istilahnya untuk duduk di legislatif tingkat DPR RI. Tentu hanya mereka yang tahu alasannya.
Saya belum tahu perolehan suara Eli Mahrani di TPS lain di wilayah dapil Sumut 2 karena sampai, Kamis (15/2/2024) dini hari, masih berlangsung perhitungan di tingkat TPS.
Kita tunggu saja, semoga ada halak hita, koumta, atau putra asli daerah yang duduk di Senayan…
Akhiruddin Matondang