BERBAGI
Ilustrasi

BERITAHUta.com—Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara menggelar Pawai Akbar Parade Tauhid pada  Jumat siang (2/11). Diperkirakan sedikitnya 1000-an umat muslim mengikuti kegiatan ini.

Ketua Panitia Pawai Akbar Parade Tauhid Ustad M. Amin Rangkuti, Lc., didampingi Ketua FUIB Madina Ustad Rahmad Lubis, menyebutkan pawai akbar ini dimaksudkan sebagai bentuk protes serta sikap masyarakat di kabupaten ini terhadap  pembakaran bendera tauhid yang terjadi di Garut, Jawa Barat, belum lama ini.

“Sekaligus kami ingin mensosialisasikan kalimat syahadat atau tauhid ini sebagai bendera rasulullah. Bendera seluruh umat musim di penjuru dunia,” kata Amin Rangkuti.

Kegiatan itu dinilai perlu,  kata dia, sebab sadar atau tidak sadar tampak ada upaya penggiringan opini oleh pihak-pihak tertentu agar umat Islam alergi dan anti terhadap kalimat tauhid. Ini antara lain bisa dilihat adanya tuduhan bahwa kalimat dan bendera itu hanya mutlak milik organisasi HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).

BERITA TERKAIT  Selamat Jalan Bripka Doni...

“Kita tidak ada urusan terhadap  HTI. Supaya diketahui, di Madina tidak ada HTI atau yang tergabung dalam organisasi ini. Yang betul adalah bendera tauhid milik seluruh umat Islam yang wajib dihormati dan dijaga seutuhnya. Bukan seenaknya dibakar,” ujar Amin Rangkuti.

Rahmad Lubis menambahkan, FUIB Madina juga mendesak aparat penegak hukum berlaku adil dan transparan menangani kasus pembakaran bendera tauhid tersebut. Apalagi hal ini sudah menjadi sorotan umat Islam dunia.

“Tegakkan hukum seadil-adilnya. Oknum yang diduga membakar bendera tauhid tersebut harus diseret ke pengadilan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sebab aksi yang dilakukan oknum itu sangat melukai hati umat Islam, khususnya di kota santri Madina” tambahnya.

Amin Rangkuti menjelaskan kegiatan aksi damai berupa “long march” pada Jumat (2/11), dilaksanakan mulai  pukul 13.30. Setelah peserta berkumpul di Lapangan Pondok Aek Lapan, Sipolu-polu, Panyabungan, lalu konvoi menuju Taman Kota Pasar Lama, Panyabungan.

BERITA TERKAIT  Menyebut “Batak Mandailing” Lewat Akun FB, Presiden Jokowi Diprotes Warga Mandailing

Di sepanjang jalan peserta membagikan stiker bertulis tauhid. Panitia juga sudah menyiapkan berbagai perlengkapan pendukung, seperti bendera merah putih,bendera tauhid, dan ikat kepala bertulis tauhid.

“Kita ingin masyarakat tahu bahwa yang dibakar di Garut adalah bendera tauhid, tidak ada kaitan dengan organsiasi HTI,” katanya.

Seperti diketahuai FUIB Madina terdiri dari berbagai ormas/organisasi kepemudaan (OKP)/Ormawa, seperti: Majelis Shalawat Ahbabun Nabi, Karang Taruna, Pemuda Pancasila,Majelis Khirrijil Haromain, DPK MPI, Sapma PP, Satma IPK, Satma AMPI, KAMMI, Gerakan Pemuda Hijrah, HTMC, Pemuda Muhammadiyah, IMM, IPM, Tapak Suci,NA, HW, Masyarakat Relawan Indonesia, PA 212, GSB, dan lain-lain. (tim-red)

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here