
PANYABUNGAN, BERITAHUta.com–Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Gempsu (Gerakan Aktivis Mahasiswa Pemuda Sumatera Utara) Mandailing Natal (Madina) melakukan aksi unjuk rasa di kantor bupati setempat pada, Rabu (10-5-2023).
Dalam aksinya, mereka meminta ketegasan Bupati H.M. Jafar Sukhairi Nasution terkait dugaan penyalahgunaan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Madina tahun 2021 di lingkungan RSUD Panyabungan.
Tak hanya soal penggunaan dana APBD Madina 2021, para mahasiswa juga mempertanyakan ketegasan Bupati Madina H.M. Jafar Sukhairi Nasution soal dugaan perbuatan amoral yang dilakukan pejabat di rumah sakit itu dengan salah satu pegawainya.
Gusti, koordinator aksi, dalam orasinya meminta bupati Madina tidak mendiamkan permasalahan tersebut karena sudah santer diperbincangkan di tengah masyarakat. “Kami menduga banyak masalah di RSUD Panyabungan dan ini perlu penanganan serius,” katanya.

“Jika ini dibiarkan, bisa mencoreng nama baik Mandailing Natal sebagai kota santri dan Serambi Mekah-nya Sumatera Utara,” ujarnya di tengah pengawalan sejumlah aparat keamanan.
Saleh Nasution, peserta aksi lainnya, menyebutkan bupati Madina semestinya tidak mendiamkam isu amoral di RSUD Panyabungan. Bupati perlu tegas atas permasalahan tersebut. Jika memang terbukti ada perbuatan amoral yang dilakukan pejabat RSUD Panyabungan terhadap seorang pegawainya, hendaknya harus ada tindakan tegas.
“Kalau terbukti. Kami minta pak bupati mencopot oknum yang telah mencederai nama baik kabupaten kita ini,” katanya.
Pihaknya Gempsu Madina, kata dia, secara terus-menerus bakal mengawal tuntutan yang mereka sampaikan sampai ada tindakan tegas dari bupati. “Kami ucapkan terima kasih kepada pihak pemkab yang telah menerima aspirasi kami,” kata Saleh.
Belasan pengunjukrasa dari Gempsu Madina ini diterima Sekdakab Madina Alamulhaq Daulay. “Aspirasi yang disampaikan adik-adik akan kami sampaikan kepada pimpinan,” kata Sekdakab. (*)
Editor: Akhir Matondang