
BERITAHUta.com—Sejumlah guru SMP Negeri 6 Siabu, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut berharap Dinas Pendidikan setempat mengganti kepsek (kepala sekolah) mereka karena dinilai gagal memimpin sekolah tersebut.
“Kondisi sekolah kami yang tidak terurus salah satu bukti ketidakmampuan kepsek menjadi serorang pemimpin,” kata seorang guru yang tak mau ditulis namanya kepada Beritahuta pada, Rabu (5/6-2021).
Bukan hanya menjadikan ruang belajar siswa lebih buruk dari gudang, Kepsek SMP Negeri 6 Siabu Erlina dinilai gagal menjalin komunikasi dengan guru-guru serta staf sekolah tersebut.
“Bu Erlina enggak punya jiwa kepemimpinan. Heran, kenapa dia bisa menjadi kepala sekolah,” katanya.
Guru lainnya yang dihubungi secara terpisah menyebutkan, jika datang ke sekolah Erlina hanya fokus mengurus uang, terutama mengkutak-katik dana BOS (biaya operasional siswa).
“Kami sebenarnya berdoa supaya penegak hukum memeriksa laporan penggunan dana BOS SMP Negeri 6 Siabu,” katanya.
Salah satu pos dana BOS yang diduga “disikat” Erlina adalah biaya pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah. “Kami berharap ada pemeriksaan pengeluaran dana BOS SMP Negeri 6 Siabu,” tambahnya.

Seperti diberitakan media ini, kondisi halaman sekolah SMP Negeri 6 Siabu saat ini seperti “hutan belantara”. Rumput dan tanaman liar di lapangan olahraga menjulang tinggi. Hal serupa terjadi di setiap sudut sekolah.
Bak penampung air ruang kepsek dan tata usaha, rusak. Sedangkan bak untuk ruang ganti pakaian sudah tidak ada di tempatnya.
Sebagian besar kaca jendela ruang kelas sudah tidak ada. Papan tulis, meja belajar, meja guru, kursi guru, kursi belajar, sarana dan prasarana belajar lainnya dalam kedaaan rusak parah.
“Ini bukti nyata ketidak mampuan Erlina sebagai kepsek. Dia menelantarkan aset pemerintah. Mestinya harus diproses, supaya jelas apa misinya sebenarnya menjadi kepsek. Bahkan dia meminjam uang guru tidak diganti-ganti. Jika kesekolah, urusannya hanya uang,” kata guru yang dihubungi melalui telepon. Ia meminta tidak ditulis namanya.
Sang guru ini berharap pihak terkait memeriksa aliran dana BOS sekolah yang berada di Desa Tangga Bosi 3, Kecamatan Siabu, Madina itu.
Seorang kepsek di Siabu yang mengaku kenal dengan Erlina manyatakan sependapat dengan guru-guru bahwa kemampuan Erlina dalam memimpin sangat minim. “Bahatan kecek dei si Erlina,” kata dia kepada Beritahuta melalui pesan mesenjer facebook.

Wakil Kepsek SMP Negeri 6 Siabu Erwin ketika didatangi ke rumahnya beberapa waktu lalu tidak mau komentar mengenai kemampuan kepsek-nya. “Bapak konfirmasi saja kepada ibu Erlina langsung,” katanya.
Menurut pengamatan media ini, Erlina memang bukan tipe seorang pemimpin. Berkali-kali dihubungi hanphone-nya tidak aktif. Kalau pun aktif, tidak diangkat.
Bahkan, di whatsapp pun tidak dibaca, malah no telpon media ini dia diblokir.
Namun setelah berita mengenai adanya aksi mesum dua ABG berlainan jenis di depan ruang kepsek SMP Negeri 6 Siabu diberitakan, ia baru menghubungi media ini.
“Silakan saja kalau mau dicek penggunaan dana BOS kami, duitnya juga gak seberapa. Siswanya hanya 70 orang,” katanya.
“Siapa bilang saya pinjam duit guru belum saya bayar,” katanya mengenai pernyataan seorang guru yang uangnya dipinjam, meskipun sudah lama belum dikembalikan.(*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang