BERBAGI
MADINA LEBIH MAJU DAN SEJAHTERA--DR. Zulkarnain Pulungan (gendong anak) bersama keluarga. Dosen Pasca Sarjana di State University of New York at Albany – USA, ini yakin di tangan H.M. Sofwat Nasution Madina bakal maju, sejahtera serta mampu mewujudkan Madina sebagai serambi Mekkahnya Sumut.

BERITAHUta.com— Berbagai persoalan di Mandailing Natal (Madina), Sumut sekarang sudah kondisi kronis. Karena itu, kabupaten ini perlu dipimpin seorang yang tulus dan ikhlas melakukan perubahan.

“Kalau sudah kronis tidak segera ditangani, masalahnya dipastikan makin buruk. Dalam kontek pemerintahan, daerah itu bakal kian terpuruk,” kata Zulkarnain Pulungan, PhD., kepada Beritahuta.com melalui sambungan telpon, Senin malam (5/10-2020).

Dosen Pasca Sarjana di State University of New York at Albany – USA, itu mengatakan di bidang ekonomi, masyarakat Madina sedang mengalami masa-masa sulit.

Antara lain disebabkan harga karet anjlok sehingga perlu pemikiran secara teknis agar warga tidak tergantung lagi terhadap komoditi karet.

Dalam jangka pendek, pemkab perlu upaya-upaya tertentu supaya warga yang ekonomi keluarganya tergantung karet tetap bisa bertahan. Anak-anak mereka tetap bisa sekolah.

“Untuk menyelesaikan masalah ekonomi yang rumit ini perlu seorang pemimpin cerdas, tulus dan visioner. Sosok seperti ini ada pada bang Sofwat Nasution,” kata mantan dosen di Statistika Institut Pertanian Bogor (IPB).

DR. Zulkarnain Pulungan

Alumni SMA Negeri 1 Panyabungan (1990), yang juga pernah jadi dosen di Fakultas Economi Universitas Indonesia (UI) menyebutkan, “Sebagai orang asli Madina yang bermukim di Amerika,  saya terimakasih kepada bang Sofwat Nasution yang mau maju sebagai calon bupati agar daerah kelahirannya lebih maju.”

Karena itu, Zulkarnain bangga dan terima kasih ketika kali pertama tahu H.M. Sofwat Nasution mau maju sebagai calon bupati.

“Saya punya keyakinan jika rakyat memberi amanah pada Sofwat Nasution Madina akan maju. Madina berubah dari kondisi sekarang. Saya yakin betul itu terjadi,” sebut akademisi kelahiran Panyabungan II, Panyabungan, Madina yang juga pernah jadi peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat-Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI).

Principal (Vice President) di salah satu perusahaan konsultan di Washington DC – USA, ini yakin, kesediaan Sofwat Nasution maju calon bupati tulus dan semata-mata demi kemajuan tanah kelahirannya. Bukan kepentingan pribadi, kelompok, apalagi keluarga.

BERITA TERKAIT  Usai Salat Subuh di Sipolu-polu, Sofwat-Beir Ziarah di Makam Pendiri Musthafawiyah

Zulkarnain mengatakan untuk menyelesaikan persoalan kronis, terutama ketertinggalan dari kabupaten lain di Sumut, perlu figur pemimpin tegas dan memiliki leadership.

“Ketertinggalan bisa dikejar jika pemimpin cerdas serta punya visi jelas. Setiap kebijakan perlu dikaji pihak berkompeten sehingga penggunaan anggaran tak sia-sia,” katanya.

Mengenai sosok Sofwat Nasution, Zulkarnain menjelaskan nama ini sudah ia dengar sejak kecil. Selain taat beragama (relegius), juga cerdas, pemberani dan bermasyarakat.

“Bang Sofwat Nasution jadi panutan kami waktu kecil. Tidak hanya pintar di sekolah, tapi juga pandai bergaul. Solidaritas terhadap kawan serta orang lain tinggi,” ujarnya.

Bukti kecerdasan Sofwat Nasution kian tak terbantah saat setelah lulus SMA ia diterima di Akademi Militer (Akmil). Bahkan masuk Kopassus (Komando Pasukan Khusus), pasukan kebanggan NKRI, yang juga disegani dunia.

Tidak sampai disitu, karier di militer bisa mencapai perwira tinggi. “Ini bukti kuat kalau Bang Sofwat Nasution selain cerdas dan pemberani, juga punya jiwa kepemimpinan tegas. Orang Madina bisa menjadi jenderal, apalagi di Koppasus saya kira langka.”

Latar belakang dan pengalaman dinas di pusat maupun di sejumlah daerah, Zulkarnain yang lulus terbaik dari SMA Negeri 1 Panyabungan dan sejak semester pertama hingga semester enam selalu ranking satu, yakin Sofwat Nasution mampu menyelesaikan masalah-masalah kronis di Madina.

Tidak terkecuali persoalan ladang ganja, peredaran narkoba, serta ekonomi Madina yang kian terpuruk.

Zulkarnain menyebutkan sangat jarang putra Madina yang suskes di Jakarta mau dan siap jadi bupati di daerahnya.

Ini langka. Putra terbaik yang sukses di tingkat nasional bersedia turun ke kampungnya untuk membenahi persoalan masyarakat.

Salah satu bukti ketulusan Sofwat Nasution, jelas Zulkarnain, dia bersedia jadi ketua umum Pasmada (Parsadaan Alumni SMA Negeri Sada Panyabungan). Organisasi ini bermanfaat bagi alumni, pelajar SMA Negeri 1 Panyabungan, dan masyarakat.

“Saya baru terhubung dengan alumni lain setelah ada Pasmada. Wajar saya sampaikan terima kasih kepada bang Sofwat  Nasution yang telah meluangkan waktu dan pikiran memimpin Pasmada,” katanya.

BERITA TERKAIT  Kita Butuh "Ekel Madina", Bukan Cekel Madina!

Sebab itu, Zulkarnain berharap pada Pilkada Madina 9 Desember 2020 masyarakat pemilik hak suara jeli menentukan pilihan. Jangan tergiur politik uang agar kabupaten ini maju dan masyarakat sejahtera.

“Apalah arti uang Rp100 ribu-Rp150 ribu jika kita korban kepentingan daerah dan masyarakat selama lima tahun,” kata suami Dona Siregar, PhD., saat ini associate professor of Finance di State University of New York at Oneonta.

Zulkarnain mengimbau masyarakat memilih pasangan H.M. Sofwat Nasution dan Ir. H. Zubeir Lubis (Sofwat-Beir) karena visi misinya juga bagus, yaitu mewujudkan Madina yang relegius, cerdas dan sejahtera. “Ini pilihan tepat jika Madina hendak maju,” katanya.

Sementara itu, Zubeir Lubis adalah figur mumpuni. Dia religius, berjiwa sosial tinggi dan santun.

Selain seorang pengusaha sukses, Zubeir Lubis punya pengalaman sebagai anggota DPRD Madina tiga periode. “Bang Beir banyak menciptakan lapangan kerja di Madina,” kata Zulkarnain.

Kolaborasi pasangan Sofwat-Beir sangat ideal. Mereka sudah tahu apa yang mesti dilakukan untuk mewujudkan Madina yang religius, cerdas dan sejahtera.

Asisten Andi Hakim Nasution

Zulkarnain lulus IPB jurusan Statistika dan setelah lulus ia sempat beberapa tahun menjadi asisten mendiang Prof. Andi Hakim Nasution.

Sempat juga diundang mantan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar memberi penataran pelajaran matematika bagi guru-guru matematika di Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) bersama Andi Hakim Nasution (1996). Kegiatan ini bagian dari program Marsipature Hutanabe (Martabe).

Sejak 1999 ia bermukim di Amerika. Gelar akademik PhD., bidang ekonomi didapat dari State University of New York at Albany-USA.

Saat ini Zulkarnain dikaruniai dua anak: Kemal Pulungan, mahasiswa Aerospace Engineering tingkat satu di Caltech (California Institute of Technology). Lalu, Arshad Pulungan, masih taman kanak kanak (TK). (*)

Peliput dan Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here