BERITAHUta.com—H.M. Sofwat Nasution memastikan akan memberikan bea siswa bagi mahasiswa tidak mampu jika pada Pilkada Madina 9 Desember 2020 nanti masyarakat memberikan amanah kepada pasangan Sofwat-Beir.
“Saya pastikan bea siswa bagi mahasiswa tidak mampu kami perhatikan jika kami diberi amanah,” kata Sofwat Nasution ketika bersilaturrahmi dengan puluhan mahasiswa asal Madina (Mandailing Natal), Sumut di Posko Sofwat-Beir, sebutan untuk pasangan H.M. Sofwat Nasution dan Ir. H. Zubeir Lubis, Minggu (20/9-2020).
Para mahasiswa itu antara lain berasal dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Riau (UNRI), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Universitas Andalas (Unand) Padang, dan Universitas Graha Nusantara (UGN) Padangsidimpuan.
Dihadapan para generasi muda Madina, Sofwat Nasution menyebutkan, jika Sofwat-Beir terpilih menjadi bupati Madina tidak ada alasan untuk tidak memperhatikan bea siswa bagi kalangan mahasiswa kurang mampu.
“Ini sangat sejalan dengan visi dan misi kami, yaitu mewujudkan Madina yang cerdas, relegius dan sejahtera,” katanya disambut tepuk tangan para mahasiswa.
Bagi mereka yang tidak mampu, lanjut sang jenderal, tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan. “Ini harga mati, bea siswa harus ada,” kata Sofwat Nasution menanggapi pertanyaan seorang mahasiswa.
Salah satu upaya mewujudkan masyarakat yang cerdas, kata dia, adalah dengan memberikan bea siswa bagi mereka yang tidak mampu.
“Jika mahasiswa bisa menyelesaikan kuliah tidak sampai lima tahun, jangan sampai delapan tahun,” canda bakal calon (balon) bupati Madina itu.
Lebih jauh disebutkan, “Tentu upaya mencerdaskan masyarakat ini tidak hanya bagi kalangan mahasiswa, kita mulai dari jenjang pendidikan terendah sampai strata-1 dan seterusnya,” katanya.
Sofwat Nasution memberi contoh, kelak jika Sofwat-Beir terpilih jadi bupati dan wakil bupati Madina, anak-anak bakal diwajibkan mengucap “basmalah” ketika hendak memulai belajar. Para anak didik juga harus diajarkan beretika dan menghormati guru-gurunya.
“Memang satu dua sekolah sudah ada yang menerapkan sebelum masuk sekolah pelajar menyalami guru. Itu bagus, nanti kita wajibkan. Ini perlu agar anak-anak terbiasa menghormati orangtua. Banyak yang mesti kita benahi dalam hal dunia pendidikan,” sebutnya.
Dihadapan para mahasiswa Sofwat Nasution juga bercerita mengenai masa sekolahnya di Panyabungan, lalu saat pendidikan di Akmil (Akademi Militer), sampai masa penugasan di militer.
Sofwat Nasution sudah bertugas hampir di semua pulau yang ada di tanah air. Misalnya, Aceh, Timor-Timor, Sulawesi, Ambon, Bengkulu, dan Pekanbaru. “Dari daerah aman sampai daerah konflik,” katanya.
Selanjutnya, ujar mantan Danrem Bengkulu, Sofwat-Beir ingin mewujudkan kembali Madina sebagai serambi Mekahnya Sumut. “Daerah kita ini ini terkenal agamais. Banyak ulama dan pondok pesantren. Kita ingin Madina yang relegius. Pada akhirnya kita ingin tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat.”
Pada kesempatan itu, para mahasiswa menyatakan dukungan terhadap pasangan Sofwat-Beir di Pilkada Madina. Kaum milineal ini juga menyatakan tekad akan mengajak keluarga, teman, koum, dan masyarakat untuk memilih Sofwat-Beir pada Pilkada Madina 2020.
Selain itu, para mahasiswa sepakat membuat berbagai program dalam rangkan memenangkan Sofwat-Beir. Antara lain, dalam beberapa hari ini para mahasiswa membuat akun facebook sebagai alat mensosialisasikan pasangan Sofwat-Beir. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang