BERIITAHUta.com—Aktivitas jual beli di Pasar Maga, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut kian lesu menyusul harga karet yang tak kunjung membaik. Suasana ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.
Dalam tenggang waktu sebulan terakhir, suasana Pasar Maga yang digelar setiap hari Senin kian sepi. Hal ini ditengarai akibat intensitas curah hujan di daerah ini dalam beberapa pekan terakhir cukup tinggi.
Ketika Beritahuta.com memantau aktivitas pasar itu pada Senin (21/10), sekitar pukul 12.00, tampak seperti tak ada gairah. Tak ada suara “ramai” layaknya pasar mingguan.
Hampir semua stok dagangan berupa makanan masih menumpuk. “Sangat lesu, songonon sajo mei le baya sannari,” kata pedagang kue yang membuka lapak persis menghadap jalinsum Panyabungan-Kotanopan, Madina.
Ia menyebutkan, jumlah adonan aneka makanan khas daerah yang dijualnya sudah lama dikurangi disebabkan daya beli masyarakat sangat rendah. “Sering tak habis, ya saya kurangi,” katanya.
Seorang pembeli lopek menambahkan, sepinya Pasar Maga sangat terkai dengan harga karet yang sangat murah. “Tadi pagi harganya hanya Rp7000/kg, sama dengan pekan lalu,” kata Yahya (57).
Pemandangan sepinya pasar itu tampak jelas. Jalan-jalan di antara lapak pedagang tidak terjadi kepadatan, bahkan terlhat lengang.Bahkan seorang pedagang yang menjual bawang, cabe dan tomat terlihat sedang tertidur. Ia merebahkan kepalanya ke karung di belakangnya.
Arus lalu lintas di Jalinsum (jalan lintas Sumatera) yang berada persis di sekitar Pasar Maga juga tidak begitu ramai. Bahkan tak ada kemacetan berarti seperti yang terjadi selama ini.
Meskipun begitu, pihak kepolisian tetap berjaga-jaga di lokasi agar arus lalu lintas di jalinsum tersebut tetap lancar. “Biasona macet dobai,” kata pedagang martabak asal Panyabungan yang membuka lapak persis di tepi jalinsum.
Hapni, seorang warga Maga mengatakan sepinya pasar juga disebabkan saat ini sedang jelang akhir bulan. Biasanya, para pegawai negeri sipil (PNS) dan guru ramai belanja.” Apalagi awal bulan, sekarang kan sudah mulai bulan tua,” katanya.
Ketika Beritahuta.com memantau lagi aktivitas itu sekitar pukul 15.00, suasana pasar bertambah sepi, sementara stok dagangan para pedagang masih menumpuk. “Bukan hanya pasar ini, Pasar Kayulaut, Kotanopan, dan lainnya juga sudah lama sepi. Harga karet murah, ditambah pula maraek batang,” kata seorang bapak yang tak mau ditulis namanya. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang