
PANYABUNGAN, BERITAHUTa.com—Kesepakatan nilai tali asih terhadap warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Mandailing Natal (Madina), Sumut yang menjadi korban aktivitas PT SMGP diharapkan tuntas hari ini, Kamis (22/9-2022).
Demikian hasil pertemuan silaturrahmi antara PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power) dengan warga Sibanggor Julu, Pemkab Madina, Forkopimda, elemen masyarakat dan wartawan yang berlangsung di aula pemkab setempat pada, Rabu (21/9-2022).
Bupati Madina H.M. Ja’far Sukhairi Nasution menugaskan camat PSM dan kepala Desa Sibanggor Julu untuk bermusyawarah dengan PT SMGP mencari solusi terbaik.

“Pihak SMGP janganlah membuat situasi makin blunder. Saya minta soal tali asih selesai secepatnya. Itu dulu yang penting, setelah ini tuntas baru kita melangkah pada tahap berikut, bagaimana supaya musibah dialami warga tak terulang,” tegasnya.
“Kami upayakan Rabu malam (22/9-2022) ini, sudah ada kesepakatan mengenai tali asih. Paling lama Kamis besok karena kami harus koordinasi dengan Jakarta,” kata Riza Pasikki, COO CTO KS Orka Renawables.
Selain Riza Pasikki, pertemuan silaturrahmi dihadiri Presiden Direktur KS Orka Renawebles Dr. Yan Tang, Ali Sahid (WKTPB KS Orka Renawables), Yani Siskartika (Corp Affairs KS ORKA), dan sejumlah petinggi perusahaan panas bumi tersebut.
Dari pihak Pemkab Madina dan Forkopinmda hadir antara lain Bupati Ja’far Sukhairi, Ketua DPRD Erwin Efendi Lubis, Kajari Novan Hadian, Asisten I Alamulhaq, Asisten II Erman Gafar, dan kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Bupati mengingatkan camat dan kepala desa harus berani mengawal tuntutan warga. “Keberadaan camat dan kades dijamin konsitusi, jadi jangan takut,” katanya sembari menugaskan Alamulhaq mengawal proses negosiasi antara warga Sibanggor Julu dengan PT SMGP.
Musyawarah antara PT SMGP dan warga diharapkan tidak hanya membahas tali asih terhadap 22 korban yang terjadi 24 April 2022, tetapi sekaligus soal tali asih untuk delapan korban yang sempat dirawat di rumah sakit pada kejadian 16 September 2022.
Menurut bupati pertemuan silaturrahmi sengaja dilakukan secara terbuka dengan melibatkan semua pihak terkait agar publik tahu secara utuh apa sebenarnya yang terjadi mengenai polemik PT SMGP.
Sejak awak, kata dia, setiap kebijakan pemkab mengenai PT SMGP, selalu dimusyawarkan dengan melibatkan Forkopimda Madina. Tidak ada yang ditutupi, bahkan notulen setiap rapat masih lengkap semua.
“Sekarang yang kita lihat, dinamika di media sosial dan pemberitaan sangat luar biasa. Pemkab yang selalu dipojokkan, semua membaca, semua berkomentar yang terkadang hanya berasumsi tak berdasar,” katanya.
Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis mengatakan semua pihak selalu berharap kejadian keracunan di sekitar lokasi PT SMGP tidak terulang.”Nyatanya terjadi lagi. Apakah ini kesalahan teknis, kesalahan manusia atau apa, saya tidak tahu. Yang jelas, terulang lagi,” katanya.
Sedihnya, kata dia, jika terjadi insiden di sekitar perusahaan panas bumi tersebut selalu memakan korban. “Saya sudah berulang kali bilang ke PT SMGP supaya jangan terjadi lagi (kebocoran gas), sebab masyarakat yang menjadi korban,” katanya. (*)
Editor: Akhir Matondang