BERBAGI
DEMO--Sejumlah warga Sibanggor Julu, PSM, Madina, Senin (14/3-2022) petang, menuntut aktivitas di Wellpad T milik PT SMGP dihentikan lantaran belum ada kesepakatan antara warga dan pihak perusahaan terkait kasus kerancunan yang terjadi, Minggu (6/3-2022). (foto: istimewa)

PSM, BERITAHUta.com—Warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Mandailing Natal (Madina), Sumut, Senin (14/3-2022) petang, meminta aktivitas di Wellpad T milik PT SMGP dihentikan. Ini lantaran antara warga dan pihak perusahaan belum ada kesepakatan dalam penyelesaian kasus keracunan yang terjadi, Minggu (6/3-2022) lalu.

Puluhan warga Sibanggor Julu, Senin jelang magrib,  mendatangi lokasi Wellpad T untuk menuntut aktivitas di lokasi itu segera dihentikan. Mereka menyatakan kecewa atas hasil rapat kedua belah pihak yang dilakukan beberapa jam sebelumnya.

Seorang warga melalui telpon kepada Beritahuta.com mengatakan, masyarakat merasa kecewa karena tidak ada kejelasan dari pihak perusahaan mengenai insiden keracunan yang terjadi pekan lalu.

BERITA TERKAIT  APINDO Madina Diharapkan Dapat Tingkatkan Produktivitas UMKM dan IKM

Permintaan warga agar aktivitas di Wellpad T dituruti perusahaan, hanya saja petugas dari PT SMGP (Sorik Marapi Gheotermal Power) menyebutkan aktivitas  Wellpad T  baru bisa berhenti setelah tiga jam kemudian.

Kapolsek Kotanopan Iptu Budi Sihombing kepada wartawan membenarkan kejadian tersebut. “Infonya gitu, tapi sudah selesai aksinya,” katanya.

Aksi penutupan aktivitas di Wellpad T merupakan buntut rapat yang berlangsung, pada Senin (14/3-2022) petang. Sebab musyawarah  antara warga Sibanggor Julu rapat dan pihak PT SMGP di kantor PSM di Desa Sibanggor Julu, yang berlangsung pukul 16.00, tak menemui kata sapakat.

Rapat itu untuk menindaklanjuti insiden yang menyebabkan 56 warga desa itu dilarikan ke rumah sakit karena diduga terpapar gas H2S (Hydrogen Sulfida) saat pembukaan sumur welltest yang dilakukan PT SMGP, Minggu (6/3).

BERITA TERKAIT  “Gaswat”, Madina Kategori Mengkhawatirkan dalam Penanganan Stunting

Rapat dipimpin Camat PSM Akhiruddin Batubara, dan dihadiri Kades Sibanggor Julu Awaluddin beserta puluhan warga Sibanggor Julu. Mereka umumnya para korban yang diduga terpapar gas H2S.

Dalam rapat tersebut juga dihadiri oleh Ali Said, yang mewakili dari PT SMGP.

Musyawarah tak berjalan lancar, sehingga sebagian warga meninggalkan lokasi rapat sebelum rapat menemui keputusan.

Ini disebabkan PT SMGP belum memberi kepastian tentang permintaan korban keracunan . “Itulah penyebabnya warga membubarkan diri,” kata seorang warga. (*/MP)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here