PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Dua warga ‘BanGer’, Kelurahan Kayujati, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut diamankan polisi lantaran kedapatan berusaha mengirim paket ganja ke Jakarta melalui Loket ALS Panyabungan.
Penangkapan kedua lelaki berusia sekitar 20 dan 30 tahun berlangsung pada, Sabtu (23/7/2023), sekitar pukul 20.00. Kini, anggota Satnarkoba Polres Madina sedang melakukan penyelidikan kasus ini.
Pengurus Loket ALS Panyabungan dan sopir bus ALS 133 punya andil dalam mengungkap upaya pengiriman paket ganja ini. Drama penangkapan warga ‘BanGer’ sempat mengundang perhatian warga setempat, termasuk mereka yang kebetulan melintas serta berada di sekitar loket yang berlokasi di Jalinsum Pidoli Dolok—dekat jembatan Aek Pohon–Panyabungan.
Polisi berhasil meringkus kedua lelaki yang belum diketahui identitasnya berawal ketika salah seorang di antara kedua warga ‘BanGer’ datang ke Loket ALS Panyabungan hendak mengirim paket pada, Kamis (20/7/2023) lalu. Paket tersebut dikemas dalam sebuah kardus rokok.
Ongkos paket Rp150 ribu. Sesuai permintaan si pengirim, rencananya barang itu hendak dibawa bus ALS 133 tujuan Bogor.
“Mereka minta supaya dibawa ALS yang berangkat sore, soalnya perlu cepat sampai di Jakarta,” kata H. Nis’ad Sidik Nasution, ketua Loket ALS Panyabungan kepada media ini beberapa saat usai penangkapan kedua tersangka.
Pada bagian luar kardus rokok ada tulisan nama penerima, yakni: Hj. Mardiah Hasibuan. Sementara, nama si pengirim tidak dicantumkan.
Ketika bus ALS 133 tiba di loket itu pada, Kamis petang, sang ‘cincu’ (sopir utama-red) tidak mau membawa paket itu jika tidak terlebih dahulu dibuka untuk memastikan isinya.
Hal itu lantaran ia sudah trauma. Beberapa waktu lalu si ‘cincu’ pernah tersandung kasus pengiriman paket, tanpa diketahui barang yang dibawanya ternyata ganja kering siap pakai. Saat itu, Loket ALS Panyabungan masih di RM. Ladangsari, Panyabungan.
“Informasi dari petugas pengiriman paket, si ‘cincu’ tidak mau bawa paket itu jika tidak terlebih dulu dibuka lantaran ia sudah curiga isinya ganja. Apalagi, ia sudah trauma waktu kejadian di Loket Ladangsari,” ujar Nis’ad Sidik.
Tentu saja, petugas pengiriman paket tidak berani membuka paket tanpa izin pemilik. Sore itu, bis ALS 133 pun berangkat tanpa membawa paket itu.
Selanjutnya pegawai loket menaruh barang dalam kardus rokok ke dalam gudang penyimpanan paket. Tidak ada upaya mengirim paket itu melalui bis lain karena mereka juga sudah manaruh curiga.
Upaya pengiriman ganja ini terkuak setelah salah seorang yang mengaku pemilik paket menelepon ‘cincu’ ALS 133 pada, Sabtu (22/7/2023), sekitar pukul 17.00. Si penelepon menanyakan perihal paket tersebut apakah sudah sampai di Loket Tangerang, Banten.
“Saya tidak jadi bawa sebab tidak ada tempat lagi. Bagasi sudah penuh paket dan barang penumpang,” jawab sang ‘cincu’ terhadap si penelepon.
Si penelpon juga sempat menanyakan nomor bis ALS yang bawa paket tersebut. “Saya tidak tahu. Coba tanya Loket Panyabungan,” kata ‘cincu’.
Diduga sejurus kemudian si penelepon ‘cincu’ menghubungi ‘relasinya’ di Madina. Entah bagaimana ceritanya, Sabtu malam si pengirim paket mendatangi Loket ALS Panyabungan menanyakan perihal paket tersebut.
“Ayo kita lihat di dalam gudang,” kata salah seorang petugas loket kepada si pengirim. Ia mengaku masih ingat, lelaki itulah dua hari lalu yang membawa paket tersebut ke loket.
Tanpa merasa curiga, lelaki tersebut masuk ke gudang bersama petugas loket. Ketika sedang mencari barangnya di antara tumpukan paket-paket lainnya, pegawai Loket ALS keluar dan mengunci dari luar.
Tentu saja warga ‘BanGer’ tak bisa berkutik. Dari dalam gudang ia coba teriak supaya pintu dibuka, namun tak digubris. Tak lama berselang, Nis’ad Sidik datang dan mengintrogasi melalui jendela kaca.
Dari wajahnya Nis’ad Sidik yakin lelaki di dalam gudang sedang fly. Namun ketika hal itu ditanya, dia enggak mengaku. “Lalu, saya tanya siapa menyuruh kamu mengirim paket itu,” kata ketua DPD PAN madina yang juga anggota dewan itu.
“Itu, di lopo (warung kopi) sana. Baju hitam pakai celana pendek,’ jawabnya dari dalam gudang.
Petugas loket pun mendatangi lopo. Merasa curiga, lelaki dalam lopo berusaha kabur. Namun, dikejar petugas loket, bahkan mereka sempat adu fisik.
Tentu saja, warga yang kebetulan berada di sekitar loket berhamburan hendak menangkap terduga sebagai pengirim paket ganja berat sekitar 5-6 kilogram tersebut.
Tak lama kemudian petugas Satnarkoba Polres Madina tiba di lokasi dan mengamankan kedua lelaki berikut barang bukti berupa ganja kering dalam kardus rokok.
Dikutip dari Startnews, Kapolres Madina AKBP H.M. Reza Chairul As melalui Kepala Satnarkoba AKP Irwan membenarkan pihaknya mengamankan narkoba jenis ganja siap edar berbentuk paket yang hendak dikirim ke Jakarta melalui Loket ALS Panyabungan.
“Kami sedang melakukan penanganan. Pemilik dan pengirimnya sedang kami kejar,” ujar Irwan. (*)
Editor: Akhir Matondang