![aek singolot](https://beritahuta.com/assets/uploads/2023/01/aek-singolot-640x458.jpg)
LEMBAH SORIK MARAPI, BERITAHUta.com—Upaya pencarian Musyadil Kamil (20), santri Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru terus dilakukan. Hingga Selasa dini hari (24/1-2023), petugas masih terus menyisir DAS Aek Singlot hingga jembatan Aek Godang, Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut.
Hujan yang tak kunjung reda ditambah dinginnya malam tak membuat surut anggota Tim SAR, BPBD, TNI, kepolisian, Satpol PP dan berbagai elemen masyarakat menelurusi DAS (daerah aliran sungai) Aek Singolot.
Hingga berita ini ditulis pada, Selasa, pukul 00.15, upaya pencarian belum membuahkan hasil. Ini antara lain disebabkan debit DAS Aek Singolot dan Sungai Batang Gadis—muara Aek Singolot—begitu tinggi setelah sejak Senin (23/1-2023), sekitar pukul 15.00 diguyur hujan deras.
Musyadil, santri kelas tujuh Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Madina diduga terpeleset saat hendak mengambil wudu di DAS Aek Singolot yang mengalir di sekitar gubuk-gubuk para santri.
Rekan-rekan Musyadil yang juga hendak salat magrib tak bisa berbuat banyak begitu melihat korban terbawa arus lantaran aliran sungai saat itu begitu deras.
Tubuh santri asal Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Provinsi Riau, itu cepat menghilang, apalagi cuaca gelap hujan karena hujan.
Pada dini hari petugas masih berada di sekitar jembatan Aek Godang—dekat Masjid Agung Nur Ala Nur Panyabungan. Sebagian lagi berada di sepanjang DAS Aek Singolot, Taman Raja Batu, Desa Parbangunan—tak jauh dari perkantoran Pemkab Madina. Namun, upaya pencarian belum menemukan titik terang.
Plt Kepala BPBD Madina Mukhsin Nasution kepada wartawan mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan pencarian santri tersebut. “Mohon doa masyarakat supaya korban bisa ditemukan,” katanya.(*)
Editor: Akhir Matondang