In Memoriam Agus Savarine Nasution: “Salam buat Semua Teman-Teman”

BERBAGI

BARU sebelas hari lalu ia memposting melalui akun facebook-nya: Agus Savarine, berupa kegiatan anak bungsunya sedang latihan baseball sebagai atlet tim Pelatda Pra PON DKI Jakarta. Sehari sebelumnya, ia juga memposting foto keluarga, bersama istri dan anak-anaknya.

Bahkan, pada 3 Juli 2019, lalu lelaki murah senyum ini memposting foto-foto keceriaan pada acara ulang tahun istrinya, Pudji Astuti. Dalam deretan gambar itu, mereka tampak begitu sumringah, makin lengkap karena ada senyum seorang cucu lelaki yang ikut dalam momen tersebut.

Keceriaan pada saat hari ulang tahun sang istri itu tentu tak akan terulang kembali. Sang  suami, H. Agus Savarine Nasution telah pergi untuk selamanya. Ia mengembuskan nafas terakhir di RS. Premier Jatinegara, Jakarta, pada Jumat (2/8), sekitar pukul 03.00.

Agus, begitu ia bisa disapa, meninggal pada usia 59 tahun. Alumni SMA Negeri 1 Panyabungan yang memiliki lima anak –Gita Geovani, Desi Damselina, Dinda Damayanti, dan Lukman– adalah tipe pekerja keras.

POSTINGAN–Inilah foto postingan Agus Savarine di facebook, pada 22 Juli 2019, atau 11 hari sebelum ajal menjemput.

Almarhum yang merupakan pensiunan PT. Astra Indonesia begitu menyayangi dan perhatian terhaap keluarganya. Postingannya di laman facebook-nya selalu foto dan kegiatan keluarga, kegiatan kantor, dan support terhadap Lukman sebagai atlet olahraga baseball.

“Cantik-cantik putrinya ya bang,” komentar Sari Nasution pada postingan foto lengkap keluarga Agus, 22 Juli 2019, pukul 07.55. atau 11 hari sebelum maut menjemput. Selanjutnya, Syahron S. Lubis mengomentari, ”Keluarga harmonis dan bahagia.”

“Alhamdulillah, terimakasih atas perhatian dan ucapan doa nya….. Salaam buat semua teman2,” jawab Agus.

Agus seorang pengguna facebook yang menghargai setiap tanda jempol, suka atau like dan komentar yang diberikan pengguna medsos terhadap setiap postingannya. Tidak ada suka/like yang tidak disampaikan ucapan terima kasih, nyaris tidak ada pula komentar yang tidak dibalas. Nama-nama yang memberikan respon terhadap postingannya acap ditulis berurut.

Almarhum sangat mendukung serta men-suport Lukman sebagai atlet baseball. Ia selalu mengikuti perkembangan prestasi sang anak, bahkan ia kerap ikut mendampingi si bungsu latihan.

“Saya kehilangan teman yang sangat baik. Almarhum sangat baik, suka bersilaturrahmi dan mau berteman dengan siapa saja. Pokoknya dia merupakan sahabat yang baik,” kata Aida Simbara, teman sesama lulusan SMA Negeri 1 Panyabungan tahun 1979.

Agus Savarine bersama Ketua Umum Pasmada M. Sofwat Nasution dan Alvin DMunthe pada suatun acara di Jakarta beberapa waktu lalu.

Alvin D’Munthe, juga sahabat dekat Agus yang juga lulusan SMA Negeri 1 Panyabungan tahun 1979 mengatakan, ia punya kesan mendalam mengenai sosok Agus, terutama beberapa hari sebelum almarhum dipanggil-Nya.

Ketika hendak berangkat acara HBH (halal bihalal) di Tanggerang pada usai Idul Fitri lalu, Alvin sengaja menelepon Agus apakah perlu dijemput. “Gak usah, biar saya diantar anak-anak,” jawab lelaki yang keluarganya tinggal di Lingkungan I, Kelurahan Panyabungan III, Panyabungan, Madina.

Begitu tiba di tempat HBH, ternyata Agus datang menyetir mobil sendiri dengan tangan kiri dibalut. “Saya kaget, dan saya tanyakan kenapa tadi tidak mau saya jemput. Dia hanya senyum, kata dia gak enak nyusahin kawan.”

Pada Selasa (30/7), Alvin besuk ke rumah sakit. Begitu Agus melihat Alvin di depan pintu, ia memberi isyarat agar sahabatnya itu masuk. Pas berada di sisi tempat tidur, almarhum memegang tangan Alvin begitu kuat, tenaganya seperti tidak pernah struk.

Almarhum menyampaikan kata-kata, namun tidak jelas apa yang disebutkan. Bahkan, ketika dokter coba membuka genggaman almarhum ke tangan Alvin pun, sangat sulit karena begitu kuat pegangannya.

“Saya disuruh dokter keluar karena belum waktunya jam besuk, tapi tangan saya dipegang kuat. Ketika dokter mau pasang oksigen pun, dihalangi supaya mulutnya terlihat berkomat-kamit,” jelas Alvin.

Ia sendiri tidak paham apa yang disampaikan Agus. “Pirasat saya almarhum menitip Mbak Pudji dan anak-anaknya ke saya karena memang mereka dekat dengan saya, sudah seperti keluarga,” sebut Alvin.

Pada 17 Agustus 2019 ini almarhum genap berusia 59 tahun. Begitu banyak kenangan yang terukir antara dari lelaki yang dikenal  dermawan ini dengan warga di lingkungan tempat tinggal, teman di kantor dan sahabat sesama alumni SMA Negeri 1 Panyabungan yang tergabung dalam Pasmada (Parsadaan Alumni SMA Negeri Sada).

Bisa kita lihat begitu tinggi nilai silaturrami bagi almarhum. Meskipun lengan kiri dibalut, ia tetap datang di kediaman H. Ilham Syukri Nasution pada acara HBH. “Saya jatuh waktu mengejar kucing,” katanya.

Begitulah Agus. Setiap ada waktu ia sempatkan menghadiri setiap undangan, meskipun terkadang kondisi kesehatannya sedang tidak mendukung.

Meskipun mengidap penyakit komplikasi, antara lain: jantung, paru-paru, pernah struk, dan darah tinggi, Agus tetap berusaha tegar. Sebelum ajal menjemput, ia sempat dirawat tujuh hari di RS. Premier Jatinegara, Jakarta.

Sekarang Agus sudah pergi untuk selama-lamanya. Kenangan indah atas kebaikan, keramahan, dan sifat dermawan yang sudah terukir selama hidupnya semoga menjadi catatan pahala di sisi-Nya.

Kami doakan keluarga yang ditinggal diberi kekuatan serta kesabaran menerima keputusan-Nya yang sedang dihadapi.

Selamat jalan Bang Agus Savarine Nasution, doa kami menyertaimu. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahmu, mengampuni dosa-dosamu, dan engkau tergolong umat-Nya yang husnul khotimah….

(Akhiruddin Matondang)

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here