BERITAHUta.com (Tambangan)—Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumut H.M. Ja’far Sukhairi Nasution berharap durian Tambangan punya branding agar bisa bersaing di pasar nasional dan internasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan rekayasa regentik.
Jika suda punya branding, harga jual durian Tambangan pun meningkat. “Kita sudah kalah dengan Malaysia yang sukses melakukan rekayasa genetik bibit durian. Ini perlu kita contoh,” kata Ja’far Sukhairi.
Bupati mengatakan hal itu ketika menyampaikan sambutan pada pembukaan Pekan Raya Durian dan Produk Unggulan Kecamatan Tambangan yang berlangsung di halaman SMPN Negeri 1 Tambangan, Madina pada, Sabtu (12/2-2022).
Pada kegiatan yang antara lain dihadiri kepala Polres Madina, kepala Kejaksaan Negeri Panyabungan, kepala Staf Kodim 0212/Tapanuli Selatan, dan ketua TP-PKK Madina Hj. Eli Marharni Ja’far Sukhairi Nasution, kepala daerah menyebutkan rekayasa genetik merupakan salah satu cara agar rasa, ketebalan daging, aroma, dan warna daging durian bisa lebih menarik.
“Lakukan rekayasa genetik dengan berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Pertanian. Mereka lebih paham. Jika kita tidak ada upaya-upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas, pada saatnya durian Tambangan akan kalah bersaing di pasaran,” kata Ja’far Sukhairi.
Saat ini, kata dia, pemkab dan masyarakat sudah saatnya melirik pangsa pasar nasional dan internasional. Kalau hanya sekadar pasar lokal, saat ini durian Tambangan sudah unggul. “Indonesia baru mampu memenuhi 20-30 prosen pasar internasional. Sebab itu, kita harus mampu bergerak cepat mengembangkan tanaman durian.”
Salah satu tujuan rekayasa genetik adalah supaya hasil panen lebih baik dari tumbuhan induknya. Sebab, tidak semua hasil panen tumbuhan serupa dengan kualitas induknya.
Ia mencontohkan durian musangking yang kini banyak ditanam masyarakat merupakan hasil rekayasa generik. Selain rasa dan aroma unggul, dalam tenggang waktu lima tahun setelah tanam sudah bisa panen. “Itulah kelebihan bibit hasil rekayasa generik. Bahkan harga bibitnya saja tergolong mahal. Kenapa kita tidak coba,” jelasnya.
Potensi pasar durian saat ini masih sangat menjanjikan. Ia mencontohkan peluang eksport ke Cina. Berapa pun jumlahnya mereka siap menerima asal sesuai kualitas yang diinginkan.
Dalam kaitan pelaksanaan Pekan Raya Durian dan Produk Unggulan Tambangan yang berlangsung Sabtu dan Minggu (12-13 Februari 2022), Ja’far Sukhairi menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menggagas dan melaksanakan kegiatan tersebut.
Bahkan, ia tidak menyangka kegiatan yang baru kali pertama dilaksanakan ini begitu meriah dan menarik perhatian masyarakat.
Menurutnya, kegiatan yang diprakarsai 19 kepala desa, satu lurah, pihak kecamatan dan tokoh-tokoh masyarakat Kecamatan Tambangan itu, bagian dari program pemerintah dalam mengembangkan produksi durian dan manggis.
Ketua Panitia Pekan Raya Durian dan Produk Unggulan Tambangan Ali Musa “Manto” Lubis mengatakan kegiatan itu antara lain meningkatkan rasa percaya diri masyarakat di kecamatan itu menjadikan durian dan manggis sebagai produk unggulan.
Selain itu, memperkenalkan kualitas dan kuantitas durian dan produk unggulan desa se-Tambangan.
Pekan raya ini diikuti 19 desa, satu kelurahan yang ada di Tambangan. Selain itu, ikut juga: Dinas Pendidikan, Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), PT PLN, Pemerintah Kecamatan Tambangan, serta Puskesmas Tambangan. (*)
Editor: Akhir Matondang