BERITAHUta.com—Jika Tuhan YME berkehendak, apa pun bisa terjadi. Itu pula yang dirasakan Khoirunnisah, hafidz Qur’an asal Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut. Sempat putus asa untuk bisa melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, akhirnya keinginan itu bakal menjadi kenyataan.
Berkat dukungan banyak pihak, ia dipastikan dapat melanjutkan pendidikan di Al-Azhar. Proses administrasi daftar ulang yang sebelumnya terhalang dana, sudah selesai dilakukan.
Saat ini Nisah tinggal mengumpulkan biaya keperluan lain, seperti transport, beli buku dan keperluan lain selama kuliah di Mesir. Pihak-pihak tertentu pun sedang memikirkan bagaimana selama empat-lima tahun Nisah kuliah disana, tak terhalang pendanaan yang diperkirakan sekitar Rp1,5 juta per bulan.
“Alhamdulillah, Allah Swt memberikan pertolongan. Ini kuasa Tuhan Yangmaha Esa,” kata Nisah, sapaan akrab Khoirunnisah kepada Beritahuta pada Minggu malam (6/6-2021). Wajahnya pun sedikit ceria, tak seperti kali pertama bertemu wartawan media ini.
Nisah sempat pesimis, bahkan putus asa tak akan jadi kuliah di Al-Azhar karena masa daftar ulang sampai, Jumat (11/6-2021). Itu juga sebabnya dia tak semangat mengikuti kursus Bahasa Arab online yang diadakan pihak panitia.
Apalagi ia bersama ibunya, Ummi Rangkuti (52), sudah coba menenteng proposal kemana-mana agar bisa mendapat sumbangan dari pihak-pihak tertentu, namun tidak berhasil.
“Bukan tidak dikasih, selalu tidak bertemu dengan orang yang kami tuju. Mungkin ini cobaan bagi kami, terutama Nisah,” kata sang ibu.
Bahkan, pekan lalu mereka sempat dua kali datang ke rumah seorang pengusaha di suatu kecamatan, namun tidak bertemu karena sedang di Medan. “Ongkos nami mulakpe ngadong be baen suadana,” ujarnya malu-malu.
Nisah bersama ibu pun pernah dua kali mendatangi rumah seorang anggota DPRD Madina, tapi tidak bertemu. Namun, sang istri memberi Rp150 ribu. “Alhamdulillah, ami syukuri,” kata ibu Nisah.
Pasca Beritahuta memberitakan kegundahan dialami Nisah dan keluarganya pada, Minggu pagi (6/6-2021), lalu dilanjutkan beberapa jam kemudian oleh Malintang Pos, banyak pihak menaruh perhatian atas prestasi Nisah lulus beasiswa biaya kuliah di Al-Azhar.
Tidak tanggung-tanggung, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeckshah pun sempat mengutus perwakilannya, yaitu Haroen Ridwan Nasution menemui Nisah di rumahnya, Kelurahan Panyabungan III, Kecamatan Panyabungan, Madina.
Bahkan Ijeck sempat bincang-bincang melalui telpon dengan Nisah. Wagub Sumut ini menyatakan siap membantu pendidikan alumni Pesantren Darul Ihklash, Dalan Lidang, Panyabungan tersebut. Ia pun membayar biaya daftar ulang Nisah di Al-Azhar untuk tahap pertama dan kedua, yaitu: Rp15.575.000,-.
Sore harinya, rombongan Fraksi Partai Golkar DPRD Madina mendatangi rumah Nisah dan memberikan bantuan Rp2,5 juta.
Bantuan untuk kelanjutan pendidikan Nisah terus berdatangan. Selain di antar langsung ke rumahnya, ada juga yang melalui transfer ke rekening anak bungsu dari lima bersaudara tersebut.
Sejumlah pihak terus menggalang dana bagi santri yang beberapa kali juara hafidz Qur’an ini. Wakil Ketua HIKMA (Himpunan Keluarga Mandailing) Sumut H. Syahrir Nasution menyebutkan pihaknya sedang menggalang dana untuk kelanjutkan pendidikan Nisah.
“Hati kami tergerak untuk memberikan bantuan,” katanya kepada media ini.
Sementara list “Donasi Pendidikan Nisah” yang diinisiasi group WA: Startnews melalui rekening Bank Mandiri Nomor: 107-00-044-835-27 atas nama Binsar Nasution terus bergulir. Hingga Senin pagi (7/6-2021), jumlahnya terus bertambah. Berdasarkan hitungan sementara, saat ini sedang bergerak mendekati Rp20 juta.
Nisah merupakan salah satu dari 50 pelajar di Sumut yang lulus beasiswa Al-Azhar pada 2021. Peserta seleksi 400-an orang. Tes tahap pertama tersisa 70 pelajar, lalu tes kedua 50 pelajar dinyatakan lulus.
Nisah dilahirkan dari keluarga miskin. Mereka tinggal di rumah sederhana di dekat GOR Banjarsibaguri. Ayah, Amastua Nasution, meninggal pada 2008, sementara ibunya sehari-hari berjualan sayur dan abu gosok di Pasar Baru, Panyabungan. Penghasilannya sekitar Rp500 ribu per bulan.
Nisah, yang lahir 29 Agustus 2002 adalah santri berprestasi. Piagam penghargaan didapat antara lain dari: Huffazh Center Indonesia (HCI) sebagai al-hafizhah 30 juz yang disahkan oleh Prof. Dr. Said Agil Husin Al-Munawar, MA. (2019); Juara 1 golongan 20 juz putri hafidz Qur’an pada MTQ Madina (2020); juara harapan 1 hafidz Qur’an golongan 10 juz pada MTQ XIX Madina (2020); dan juara 3 hafidz Qur’an yang diadakan Polres Tapanuli Selatan (2019).
Bagi yang ingin berbagi rezeki membantu Nisah, bisa transfer ke rekening Bank Mandiri nomor: 107-00-044-835-27 atas nama Binsar Nasution. Kontak person: Binsar Nasution: 0821-6365-4338; Akhir Matondang: 0813-7929-7444; dan Iskandar Hasibuan: 0821-6830-3332. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang