BERBAGI
foto hanya ilustrasi (ist)

TAMBANGAN, BERITAHUta.com—Sebagian warga desa di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut makin takut terhadap teror harimau Sumatera (Panthera tigris Sumatera). Pada, Sabtu (18/11/2023) pagi, sejumlah penduduk di sana melihat jejak bintang buas tersebut di Desa Rao-Rao Lombang.

Dengan demikian, jelajah harimau kian meluas. Jika sebelumnya diketahui berada di Desa Ra-Rao Dolok, Tambangan Tonga, dan Tambangan Pasoman, kini ‘si raja hutan’ mendekati perkampungan warga Rao-Rao Lombang. Secara geografi keempat desa tak begitu berjauhan.

Namun Rao-Rao Lombang paling dekat dengan Rao-Rao Dolok dan Desa Saba Dolok, Kecamatan Kotanopan, Madina. Dengan demikian, warga Saba Dolok dan sekitarnya juga mesti lebih waspada lantaran diperkiraan harimau yang meneror masyarakat ini tidak hanya satu ekor.

Sumber media ini menyebutkan seorang warga Rao-Rao Lombang yang hendak ke kebun pada Sabtu (18/11/2023), sekitar pukul 10.00, melihat jejak kaki harimau di daerah persawahan dan perkebunan penduduk setempat. Lokasinya tak begitu jauh, hanya sekitar 700-an meter dari dari perkampungan desa.

Kabar soal penemuan jejak harimau ini pun cepat menyebar di sekitar Tambangan, terutama bagi mereka yang berdomisili di empat desa tersebut. Di lopo-lopo (warung kopi), teror bintang ini menjadi topik utama perbincangan warga.

BERITA TERKAIT  Madina PPKM Level 1, Bupati: Kita Kejar Target Vaksinasi, Jika Perlu “Door to Door”

Dalam sepekan terakhir sebagian besar warga di sekitar empat desa tidak berani ke kebun lantaran khawatir terjadi kejadian tak diinginkan. Kecuali ladang atau kebun mereka berbatasan dengan perkampungan.

Jejak kaki harimau sekitar 700 meter dari perkampungan warga Rao-Rao Lombang, Kecamatan Tambangan, Madina. (foto: ist)

Kepala Desa Rao-Rao Lombang Saipul Nasution mengatakan teror harimau yang marak dalam dua pekan terakhir membuat sebagian warga takut ke kebun. “Apalagi setelah ditemukan lagi jejak kaki (harimau) tak jauh dari perkampungan,” katanya saat dihubungi melalui WhatsApp pada, Sabtu (18/11/2023) siang).

“Kami khawatirkan harimau itu masih penasaran terhadap sisa kambing yang sudah disantapnya. Makanya dia terus mencari ke arah kampung,” kata M. Batara Lubis, kepala Desa Rao-Rao Dolok, Kecamatan Tambangan, Madina.

Seorang warga bernama Solih (62), ketika ditemui di salah satu lopo di Desa Tambangan Pasoman menyebutkan, biasanya jika harimau meninggalkan makanan yang belum habis, pada hari-hari berikutnya dia bakal datang lagi ketempat itu untuk melanjutkan santapan.

Batara menyebutkan semua kambing yang selama ini dipelihara dan kandangnya di areal perkebunan sudah dikosongkan. Sedangkan kambing mengalmi luka akibat gigitan dan cakaran harimau telah dipotong pemliknya.

Pada Selasa (14/11/2023) lalu, sejumlah warga  Rao-Rao Dolok mengaku mendengar suara seperti auman harimau sekitar pukul 03.00.

BERITA TERKAIT  Breaking News: Peserta Karnaval HUT ke-78 RI Madina ‘Dijemur” Sudah Lebih 2 Jam

Hal itu juga diakui Batara, sang kades. Dia menyebutan sejumlah warga mengaku mendengar auman diduga suara harimau. “Itulah sebabnya, sudah beberapa hari ini warga was-was ke kebun,” katanya.

Warga Tambangan Pasoman malah mengaku melihat langsung seekor harimau, Selasa (14/11/2023), sekitar pukul 07.00. Saat itu, saksi mata ini hendak ke kebun melihat hasil deresan batang karet. Karena takut, lelaki setengah tua ini urung melanjutkan perjalanan.

Bak seirama. Tujuh polisi yang hendak menyisir ladang ganja di perbukitan Desa Tambangan Tonga menuju tor Sihite–Desa Banjar Lancar, Panyabungan Timur, Madina—belum lama ini, sempat melihat seekor harimau di kawasan hutan yang mereka lalui.

Seperti diberitakan Beritahuta, dalam beberapa hari terakhir, warga Tambangan dihantui rasa takut atas teror harimau di beberapa areal kebun warga.

Tak hanya mendengar auman, melihat fisik dan jejak kaki di tanah, binatang itu telah memangsa tiga ekor kambing milik warga Rao-Rao Dolok.

Hal serupa terjadi di Desa Tambangan Tonga, Kecamatan Tambangan. Dua ekor kambing miliki Amir Hasan (72), ditemukan mati mengenaskan di kandang yang diduga korban keganasan binatang buas itu. (*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI