BERBAGI
LAPAK DAGING JELANG PUASA BIASA-BIASA SAJA--Suasana lapak pedagang daging musiman di Pasar Lama Panyabungan biasa-biasa saja. Harga pun tergolong sama dengan hari-hari biasa, Rp140 ribu pe kilogram.

BERITAHUta.com—Sehari sebelum puasa Ramadan 14141 H, suasana Pasar Lama Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut biasa-biasa saja. Hingga pukul 08.00, harga daging sapi Rp140 ribu per kilogram.

Harga daging sapi dan kerbau tidak beda. Harga tersebut sama dengan harga pada hari-hari biasa di Pasar Baru, Panyabungan. Sedangkan tulang sup dibandrol Rp130 ribu per kilogram.

Berdasarkan pantauan Beritahuta.com, Kamis (23/4-2020), jumlah pedagang daging musiman pada jelang bulan puasa berkurang dari tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, hanya ada sekitar 12 lapak.

Suasana pembeli juga terkesan biasa-biasa saja. Tidak terlihat antrean di depan lapak pedagang daging. “Banyak rekan-rekan pedagang musiman tidak dagang karena situasinya begini. Apalagi mereka khawatir hujan,” kata Rahim, pekerja salah satu lapak daging.

BERITA TERKAIT  Dugaan Pidana Lingkungan, GM3 Laporkan Petinggi PT SMGP ke Polres Madina

Menurut lelaki asal Kotasiantar, Panyabungan, itu jelang puasa kali ini suasana pembeli jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Biasanya ramai, sekarang ya beginilah. Ditambah cuaca mendung.”

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harga jelang puasa Ramadan naik sekitar Rp10 ribu dari harga pada hari-hari biasa. Misalnya, pada hari biasa di lapak Pasar Baru Rp140 ribu per kilogram, maka jelang puasa menjadi Rp150 ribu per kilogram.

Sejak Rabu siang (22/4-2020) Kota Panyabungan dan sebagian wilayah Madina memang diguyur hujan deras. Setelah pada sore hari reda, malam harinya hujan kembali turun.

Hingga Kamis pagi ini, suasana masih mendung, sesekali turun rintik-rintik. Namun, setelah sekitar pukul 09.00, cuaca mulai cerah.

BERITA TERKAIT  Acara Karnaval HUT ke-78 RI di Madina Amburadul: Tangisan, Pingsan, dan Kucuran Darah

Kondisi di pasar sayuran Pasar Lama Panyabungan juga tampak biasa-biasa saja. Terkesan tidak beda dengan hari-hari Kamis sebelumnya. Bedanya cuma satu, banyak warga beli bumbu rendang dan bumbu sop.

Seorang pedagang ikan mas merasa bersyukur dagangannya habis. “Saya ini nekat, bisanya jelang puasa ikan mas kurang laku. Alhamdulillah baru pukul 7.30 sudah habis,” katanya.

Lelaki yang berdagang pas di tikungan samping pasar “kuliling” itu menyebutkan, dagangannya pada H-1 Ramadan ini lebih cepat habis dari hari-hari biasa.

Inda tartabusi daging, bahat lari tu ikan mas,” sergah seorang ibu yang kebetulan hendak beli ikan mas. (*)

Peliput: Tim

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here