BERITAHUta.com–Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan Deklarasi Pemilu Kampanye Damai 2019 di Silang Monas, Jakarta Pusat. Pantauan wartawan, sekitar pukul 06.30 WIB, sejumlah tokoh tampak berdatangan.
Beberapa tokoh tersebut antara lain Ketum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan, Kadiv Advokasi dan Hukum Demokrat Ferdinand Huathean. Beberapa saat kemudian hadir Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno.
Mereka berdua kompak mengenakan pakaian adat Jawa. Ia disambut Zulkifli Hasan, ketiganya juga sempat melakukan selfie bersama.
Tak lama kemudian cawapres nomor urut 2 Ma’ruf Amin datang. Ia mengenakan pakai yang biasa dipakainya yaitu jas abu-abu dan sarung sebagai ciri khasnya. Ma’ruf datang ditemani Sekjen Partai NasDem Jonny G Plate.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono beserta kedua putranya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) juga tampak menghadiri acara Deklarasi Kampanye tersebut. Saat tiba di Monas, SBY, AHY, dan Ibas disambut oleh calon presiden nomor urut 2 yaitu Prabowo Subianto.
Prabowo kemudian memeluk SBY sambil cium pipi kanan dan kiri. Setelah itu mereka menuju ke panggung.
Presiden Joko Widodo lalu hadir. Ia datang sekitar pukul 06.40 WIB, Jokowi terlihat datang dan kemudian duduk bersebelahan dengan Prabowo di acara tersebut.
Acara deklarasi kampanye damai ini juga akan diramaikan dengan hiburan marching band, parade pakaian adat dari berbagai suku dan budaya, dan pelepasan sepasan burung merpati sebagai simbol perdamaian.
Zulkifli yang hadir di lokasi mengatakan, Pemilu 2019 diharapkan menjadi momentum mempererat persatuan bangsa.
“Ini kan penting ini kan demokrasi tiap 5 tahun milih. Perlu pemilu damai, kan yang bersaing kader terbaik Indonesia. Jangan sampai bertengkar, ini kontestasi antar bersaudara teman sendiri kader terbaik di Indonesia,” ujar Zulkifli.
Zulkifli juga menungkapkan, selama Pemilu 2019 silaturahmi antara Capres dan Cawapres yang bersaing harus tetap dijaga. “Silaturahmi ini penting terserah gimana baiknya. Sandi cium tangan. Nanti ketemu lagi pelukan kan keren,” imbuhnya.
“Panitia relawan jangan kayak mau berantem gitu lho. Saling sapa kan teman sndiri banyak banyak silaturahmi ketemu, ingat bahwa agenda demokrasi biasa sekali 5 tahun,” lanjutnya.(tim/dbs)