BERBAGI
KEMASAN BERAS BULOG--Dari kemasannya, beras yang dijual di stand Dinas Ketahanan Pangan Madina di Arena Expo Ekonomi Kreatif Madina di halaman Masjid Agung Nur Ala Nur Panyabungan adalah beras Bulog, bukan beras yang disimpan di gudang Bulog. (foto: akhir matondang)

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Penjaga stand Dinas Ketahanan Pangan Mandailing Natal (Madina), Sumut diduga melakukan kebohongan terhadap pengunjung yang hendak membeli beras di stand OPD (Organisasi Perangkat Daerah) ini di Arena Expo Ekonomi Kreatif Madina yang berlangsung di halaman Masjid Agung Nur Ala Nur, Panyabungan.

Hal itu terjadi pada, Selasa (15/8/2023), sore. Kala itu, sekitar pukul 18.15, beberapa kaum ibu melihat-lihat tumpukan beras yang ada di bagian kiri depan masuk arena expo. Terdengar bisik-bisik di antara mereka seolah menyangsikan kualitas beras yang dijual seharga Rp9.900,- per kilogram.

Salah seorang di antara ibu itu berujar, “Anta na beras Bulog do (Jangan-jangan beras Bulog-red).”

Pertanyaan itu pun ditimpali rekannya sesama kaum ibu. “Olo, aropku beras Bulog do on (Ya, sepertinya ini beras Bulog-red).”

Petugas stand Dinas Ketahanan Pangan Madina di arena expo menerima uang konsumen pada, Selasa (15/8/2023). (foto: akhir matondang)

Mendengar gunjingan tersebut, seorang wanita penjaga stand berpakaian PDH-PNS (Pakaian Dinas Harian Pegawai Negeri Sipil) seolah memberi klarifikasi. “Inda beras Bulog on ibu, tai memang isimpan (beras) i gudang Bulog,” jelasnya.

Seperti dibius seorang penjaga stand, dua dari empat kaum ibu tersebut pun membeli beras kemasan lima kilogram itu. Wartawan media ini pun turut membeli satu kemasan untuk memastikan apakah betul beras yang dijual bukan beras Bulog.

Seperti diberitakan media ini pada, Selasa (15/8/2023), beras kemasan lima kilogram ini dijual di stand Dinas Ketapang Madina seharga Rp49.500,-/kemasan atau Rp9.900,-/kilogram. Karena mereka tidak menyiapkan uang kembalian, jika konsumen membayar uang pecahan Rp50.000,-, pasti uang kembalian Rp500,- mereka ganti pakai air mineral kemasan gelas.

Dalam kaitan pernyataan petugas stand bahwa beras yang mereka jual bukan beras Bulog, patut diduga suatu kebohongan. Sebab pada bagian luar kemasan terdapat tulisan SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).

Lalu, di sudut kiri atas terdapat logo dan tulisan Badan Pangan Nasional. Sedangkan di sudut kanan atas tercantum logo dan tulisan: BULOG Bersama Mewujudkan Ketahanan Pangan.

Di bagian kiri bawah kemasan ada tulisan: Cadangan Beras Pemerintah. Di bawahnya: Didistribusikan Oleh Perum Bulog Jl. Jenderal Gatot Subroto No.49 Jakarta Selatan.

Pada kanan bawah: kelas mutu medium, HET (Harga Eceran Tertinggi) Sumatera (non Lampung & Sumsel), NTT, Kalimantan Rp9.950,-/kilogram.

Tumpukan beras di stand Dinas Ketahanan Pangan Madina, Selasa (15/8/2023) petang. (foto: akhir matondang)

Penjelasan tersebut secara tak langsung menyebutkan beras yang dijual di stand Dinas Ketahanan Pangan Madina di arena Expo Ekonomi Kreatif Madina adalah beras Bulog. Bukan beras biasa yang disimpan di gudang  Bulog. Dengan demikian, kualitasnya: beras Bulog.

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Madina Taufik Zulhandra Ritonga tidak dapat dikonfirmasi terkait hal ini. Meskipun sudah dikonfirmasi pada, Rabu (16/8/2023), sejak pukul 06.50, namun hingga pukul 10.25 daftar pertanyaan melalui WhatsApp belum juga terkirim.

Seperti diketahui, Taufik adalah pejabat eselon dua di lingkungan Pemkab Madina paling sulit dihubungi oleh wartawan maupun masyarakat. Selain jarang masuk kantor, telponnya acap tidak aktif. Bahkan sering berganti nomor. (*)

Editor: Akhir Matondang

 

BERBAGI