PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Dukungan terhadap kelanjutan pendidikan Muhammad Rezky Nasution, santri lulusan terbaik Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, masih terus mengalir. Informasi terkini, kepala Polres Madina dan Direksi PT ALS juga sudah memberikan bantuan berupa dana.
Rezky membenarkan kepala Polres Madina AKBP Reza Chairul AS dan Direksi PT ALS (Antar Lintas Sumatera) Chandra Lubis turut andil memberi bantuan agar impianya bisa daftar ulang di Universitas Akhgaff Yaman dapat tercapai.
Saat memberikan bantuan, beberapa hari lalu, kapolres bertemu langsung dengan Rezky. Saat itu, ia meminta salah satu ustad yang dekat dengannya supaya membawa santri yang kerap menang lomba baca Kitab Kuning dan hapalan hadist ini menemuinya.
Reza mengaku bangga terhadap prestasi Rezky di tengah keterbatasan kemampuan orang tua secara materi. Ia berharap kegigihan dan kemauan santri yang tinggal di Banjar Tinggi, Kelurahan Panyabungan III, Kecamatan Panyabungan, Madina ini bisa menjadi contoh bagi para pelajar lain.
“Ini bukan kali pertama di Madina, mereka dari keluarga tak mampu dapat mengukir prestasi. Artinya, materi perlu, tetapi bukanlah segala-galanya jika ingin berprestasi. Doa orang tua, dukungan orang tua, serta kemauan si anak sendiri turut menjadi penentu,. Ini sudah dibuktikan ananda Rezky,” kata kapolres.
Sementara itu, Chandra Lubis memberikan bantuan kepada Rezky melalui transfer. Ini menjadi bukti direksi PT ALS itu juga turut mengapresiasi prestasi anak kedua dari tiga bersaudara Siti Aminah Lubis (52) ini.
Berdasarkan catatan media ini, sejak media ini memberitakan tentang kegelisahan Rezky terancam tak bisa membayar administrasi dan biaya keberangkatan kuliah di Universitas Akhgaff Yaman dengan judul “Diterima di Al-Akhgaff Univercity Yaman, Anak Tukang Cuci yang Lulusan Terbaik Musthafawiyah Ini Berkeluh-kesah” pada 20 Agustus 2023, bantuan terhadap Rezky terus mengalir.
Pada, Kamis (31/8/2023), merupakan batas terakhir daftar ulang dengan kewajiban membayar biaya administrasi dan ongkos keberangkatan sebesar Rp60-an juta.
Rezky diterima di perguruan tinggi (PT) itu melalui tes yang yang diadakan pihak Universitas Akhgaff Yaman di Kota Medan, Sumut, belum lama ini. Ia lulus jurusan Syari’ah Islamiyah dan Hukum.
Saat ini Akhgaff Univercity hanya menyediakan beasiswa uang kuliah. Biaya administrasi dan ongkos keberangkatan ke Yaman ditanggung calon mahasiswa. Termasuk biaya selama berada di negara tersebut menjadi tanggung jawab masing-masing mahasiswa.
Rezky sendiri sangat besar hasratnya bisa kuliah di Akhgaff Univercity. Namun, ia sadar terhadap kemampuan ekonomi ibunya yang hanya sehari-hari kerja sebagai tukang cuci piring dan juru masak di salah satu tempat penginapan di Dalan Lidang, Panyabungan.
Itulah sebabnya, santri yang sering juara lomba baca Kitab Kuning ini berkeluh-kesah kepada siapa saja yang ingin berbagai rezeki. “Jika mengandalkan keuangan ibu, tentu enggak mungkin. Untuk makan keluarga kami saja tidak cukup. Ada tabungan saya sedikit, dikumpul-kumpul kalau dapat jasa les privat dari rumah ke rumah, ditambah uang hasil hadiah lomba baca Kitab Kuning dan hapalan hadist. Hanya itu yang kami punya,” kata Rezky.(*)
Editor: Akhir Matondang