PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Lagi, gas beracun yang diduga H2S (hidrogen sulfida) dari PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power) memakan korban. Puluhan warga Banjar Manggis, Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Mandailing Natal (Madina), Sumut, Minggu petang (6/3-2022), mengalami keracunan.
Belum diketahui jumlah warga yang terpapar gas H2S ini. Hingga berita ini ditulis, pukul 20.15, korban masih terus berdatangan di RSUD Panyabungan. Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) menjadi sesak, karena tidak mampu menampung korban.
“Masih banyak di atas (Sibanggor Julu-red), tidak ada ambulans mengangkutnya,” kata seorang warga.
Pukul 19.30, Bupati Madina H.M. Ja’far Sukhairi Nasution tiba di IGD untuk melihat langsung pelayanan terhadap pasien. “Tolong yang tidak berkepentingan keluar dulu dari ruangan ini,” katanya.
Informasi yang dapat Beritahuta.com menyebutkan warga mulai terpapar ba’da salat azar. “Saya lagi masak di dapur, tiba-tiba ada bau asap menyengat. Aromanya tidak enak,” kata Ruwiyah (28), warga Banjar Manggis.
Tak hanya Ruwiyah, anaknya Refki (1), juga terkena paparan gas. Ia mendapat penanganan medis sembari menyusui anaknya, yang juga terkena paparan gas beracun.
Makmur (73) dan Relan (68), kedua orang tua Ruwiyah juga mengaku sesak. “Tapi kami tahan-tahankan, soalnya tidak ada yang menjaga Refki,” kata Makmur.
Menurut Makmur, tebaran asap beracun itu mulai terasa sekitar pukul 16.30. Namun, ada juga warga yang menyebutkan sebenarnya aroma gas tak sedap itu sudah ada mulai pukul 15.00.
Saat kejadian, semua warga Sibanggor julu sebenarnya berada di dalam rumah karena memang sudah ada pengumuman bakal ada kegiatan Well Test di Well Pad AAE di Desa Siabanggor Julu, pada Minggu (06/03-2022), sekitarpukul 15.00. Masyarakat juga dihimbau tidak keluar rumah.
Korban lainnya, Endang Suprianti (35), menyebutkan merasakan sesak akibat adanya gas sekitar pukul 16.45. “Tiba-tiba sesak. Rupanya warga lainnya juga merasakan hal serupa,” katanya.
Ja’far Sukhairi menyebutkan belum diketahui pasti penyebab warga kerucanan. “Kita tunggu hasil investigasi dan penyidikan. Sekarang fokus kita bagaimana menangani para korban,” katanya.
Humas PT SMGP Roby yang dihubungi media ini mengatakan sedang di Jakarta. Ia membenarkan perusahaan itu Minggu petang melakukan kegiatan Well Test di Well Pad AAE di Desa Siabanggor Julu.
Saat pembukaan, kata dia, tidak terdeteksi adanya sebaran H2S. Namun, setelah pembukaan terdapat keluhan warga. Mereka mencium bau H2S dan mengalami muntah dan lemas. “Tim di lapangan langsung mengevakuasi ke rumah sakit,” katanya.
Jika benar korban yang dirawat di rumah sakit atau puskesmas keracunan H2S, ini berarti kejadian berulang yang kerap terjadi di PT SMGP. Setahun lalu, hal serupa menyebabkan korban jiwa. (*)
Editor: Akhir Matondang