BERITAHUta.com—Inilah jika petugas RSUD Panyabungan, Kabupaten Mandaling Natal, Sumut kerja asal-asalan alias sembrono. Ketika jenazah Muhammad Musawi (15), korban tenggelam di kolam milik PT. SMGP, tiba di rumah sakit, tubuh almarhum sempat tersungkur dari kereta dorong pembawa jenazah.
Tidak semua tubuh Musawi jatuh ke aspal. Hanya bagian kepala sempat membentur aspal, karena pada bagian kaki dari kantong jenazah masih posisi terikat di besi kereta.
Peristiwa memalukan ini berawal ketika ambulans yang membawa jenasah Musawi tiba di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUA Panyabungan pukul 15.39. Saat itu, sebagian petugas sedang melakukan tindakan medis terhadap jenazah Irsanul Mahya (15).
Petugas puskesmas yang ikut mengiringi Musawi dan keluarga sudah turun terlebih dahulu dari dalam mobil ambulans. Dibantu sebagian petugas rumah sakit, mereka sama-sama menurunkan kereta dorong pembawa jenazah dari dalam kendaraan itu.
Ketika kereta jenazah sudah berdiri, entah kenapa petugas yang menurunkannya lalai. Meskipun kereta itu sudah berdiri tegap, tinggal didorong masuk ruang IGD, entah apa penyebabnya, tiba-tiba roda di bagian kepala almarhum berbaring mendadak melipat, sehingga bagian kepala korban tersungkur ke aspal.
Melihat kejadian itu, pihak keluarga dan petugas rumah sakit langsung berlari menuju kereta dan mengembalikan posisi tubuh jenazah kembali sebagaimana mestinya di atas kereta dorong. Lalu, mereka dorong menuju IGD.
Warga yang kebetulan melihat kejadian itu kontan mengumpat terhadap petugas rumah sakit. “Woi…Kerja gak becus,” teriak seorang wanita.
Keluarga Musawi sangat menyesalkan kejadian itu. “Oi baya, namancit mei baya i lala almarhum,” kata ibu berbaju gamis warna biru yang mengaku keluarga korban.
Menanggapi kejadian memalukan itu, tak seorang pun petugas rumah sakit yang mau memberi komentar. (tim-01)