BERBAGI
"MANYAMPAK"--Bupati H.M. Ja'far Sukhairi Nasution tampak mahir "manyampakkon" jala ketika ikut acara lubuk larangan di Desa Parmompang, Kecamatan Panyabungan Timur, Madina pada, Rabu (4/5-2022). (foto: ist)

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumut H.M. Ja’far Sukhairi Nasution ikut meramaikan pembukaan lubuk larangan, Desa Parmompang, Kecamatan Panyabungan Timur, Madina pada, Rabu pagi (4/5-2022). Sang kepala daerah ini tampak mahir “manyampakkon” jala ke aliran Aek Pohon tersebut.

Ja’far Sukhairi memang hobi ikut acara lubuk larangan. Sewaktu menjabat wakil bupati Madina pun, ia kerap tak mau ketinggalan meramaikan kegiatan yang biasa digelar di sejumlah desa wilayah Madina pada setiap Arirayo alias Idul Fitri.

Apalagi acara lubuk larangan tersebut berlangsung di Aek Pohon, Panyabungan Timur. Sang bupati tak mau ketinggalan. “Saya memang senang ikut lubuk larangan. Kegiatan seperti ini tak sekadar menyalurkan hobi, tetapi bisa sekaligus ajang bersilaturrahmi dengan warga. Jarang-jarang bisa santai seperti ini,” katanya.

Lebaran tahun lalu, saat belum dilantik jadi bupati Madina, Ja’far Sukhairi juga ikut beberapa kali acara lubuk larangan di Panyabungan Timur, antara lain Gunung Baringin, Padanglaru, dan Parmompang.

BERITA TERKAIT  20 Kades Hasil Pilkades Serentak 2023 di Kecamatan Natal Sertijab dengan para Pj Kades

“Manyampak” diartikan melemparkan jala secara mengembang ke sungai atau kolam. Tidak semua orang bisa “manyampakkon” jala dengan baik. Jika kualitas kembang jala yang dilemparkan si penjala bagus, tentu saja lebih berpeluang dapat ikan.

Masyarakat komunitas panjala begitu antusias ikut pada acara lubuk larangan Parmompang. Sedikitnya 500 orang mengikuti kegiatan ini. Setiap pendaftar diwajibkan membayar Rp50 ribu.

Aek Pohon Parmompang dikenal banyak ikan jurung, dalam bahasa Mandailing disebut ikan mera. Selain itu, banyak banyak juga ikan garing, dan satu dua ikan mas dan lelan.

Ja’far Sukhairi tampak berbaur dengan peserta lubuk larangan dan masyarakat yang menyaksikan “pesta” tersebut. Terlihat juga di lokasi, camat Panyabungan Timur dan sejumlah kepala OPD (organisasi perangkat daerah).

BERITA TERKAIT  Produk Keripik Singkong yang Dikunjungi para Kades dari Madina Ini Tembus Pasar 2 Negara

Di lokasi lubuk larangan, bupati sempat menikmati sarapan pagi di tepi aliran sungai yang dijadikan obyek lubuk larangan. Menunya, ikan mera dan garing bakar yang baru saja didapat dari sungai tersebut.

“Mantap, kita terhibur karena ikannya banyak,” komentar Ja’far Sukhairi.

Setelah acara lubuk larangan selesai, bupati berjalan kaki menuju salah satu lopo (warung kopi) di pinggir jalan raya Parmompang. Sembari menikmati hangatnya secangkir kopi dan pisang goreng, bupati bincang-bincang dengan warga setempat.

Banyak yang diperbincangkan, terutama mengenai upaya meningkatkan pendapatan masyarakat desa.

Sebelum menuju lokasi lubuk larangan, Ja’far Sukhairi terlebih dulu salat subuh berjamaah di Masjid Nur Ala Nur, Desa Parbangunan, Panyabungan. (*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here