BERBAGI
"EKE:L" MANDAILING--Inilah senyum Brigjend TNI (Purn) H. Muhammad Sofwat Nasution yang diy.akini sebagai "ekel Mandailing", solusi buat Madina pada periode 2021-2024 .

MADINA di kekinian adalah momentum. Visi dan misi. Strategi dan progres. Uang belanjanya di 2020 sudah menembus angka Rp 1,7 triliun. Usianya, sudah dua dasawarsa. Tahapan Pilkada tengah berjalan. Apa yang Madina butuhkan sekarang?

*

Kalau pertanyaannya itu, jawabannya: tergantung pada masalah terbesarnya.

Dugaan kuat saya, salah satu problem berat kita, adalah kultur (budaya) birokrasi yang ada di tubuh Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) saat ini?”

Kemudian, jika jawabannya itu, bagaimana kita harus bersikap dan bagaimana tindakan kita?

Secara ilmiah, setidaknya ada teori yang dapat memperlihatkan masalah dan solusinya.

*

Sofwat Nasution, memiliki disiplin dan ketegasan.

Sebagai organisasi, Pemkab Madina adalah birokrasi yang melayani. Harus melayani, bukan maksa dilayani. Ada aturan. Punya visi dan misi lima tahunan. Begitu juga SDM (sumber daya manusia), ada banyak dan termasuk kategori cerdas.

BERITA TERKAIT  Tokoh Lumban Dolok: Songon Rante ni Jala, Rap Runggu ma Ita Monangkon Sofwat-Beir

Madina pun memiliki  perencanaan jangka panjang (RPJP per 25 tahun), menengah (RPJM, per 10 tahun) dan pendek (R-APBD, 5 tahunan. Cukup garang dengan ratusan program. Jelas, siapa yang bisa kasih perintah. Pun tegas, siapa pula yg mutlak patuh dan siap kerja keras. tak boleh lari dari jalur.

Dalam kegiatan sehari-hari, Pemkab Madina pun terus bergerak dan tak boleh berhenti, apalagi hanya sampai pada moto dan slogan. Tentu saja, selama 20 tahun ini gerakan itu punya pola yang secara lambat- laun menjadi kebiasaan (termasuk yang buruk).

Itulah gambaran tentang budaya organisasi.

Problemnya, muncul penyimpangan pola yang dianggap sebagai kebiasaan. Maka, solusinya adalah kesadaran, sikap cerdas dan tindakan tegas, tekad kuat dan etos perbaikan.

Makanya, solusi yang paling  mungkin untuk dilakukan adalah menemukan pemimpin birokrasi yang punya kecerdasan cukup dan ketegasan teruji.

BERITA TERKAIT  Berawal dari Sopo Tinjak, Ir. H. Zubeir Lubis dan H. Mustafa Bakri Beri Santunan di Sejumlah Desa di Pantai Barat

Di zona Pilkada ini, muncul momentum: ketika harus memilih siapa yang paling mampu dan memang mumpuni.

Nah…, jika bahasa dan ekspresi wajah dapat menjadi indikator, maka senyum punya seribu makna. Untuk konteks Madina, nampaknya cukup cakap senyum khas bangsa Mandailing.

Itulah yang bisa di-framing dengan ungkapan “Senyum Madina” (Ekel Madina). Senyum kecil pertanda seseorang yang bijaksana dan sudah memahami kenyataan Madina secara seutuh mungkin.

Siapa yang punya senyum itu?

Coba lihat dengan seksama foto Brigjend TNI (Purn.) H. Muhammad Sofwat Nasution, yakinkan itulah “ekel Mandailing”, solusi buat Madina di periode 2021-2024 ini.

(nama dan alamat penulis ada pada redaksi)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here