BERBAGI
GURU Besar Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Dr. Ir. H. Turmuzi Lubis, MS (baju putih), diskusi ringan dengan para kepala sekolah, guru dan komite di sela-sela Sosialisasi Bimbel Online yang berlangsung di Aula SMA Negeri 1 Panyabungan, Madina, pada Senin (21/1).

BERITAHUta.com—Kepala sekolah empat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) di Mandailing Natal, Sumut menyatakan mendukung program bimbingan belajar online bagi siswa berpotensi. Ini menjadi angin segar disaat pemerintah mengurangi kuota siswa yang diterima melalui jalur undangan.

“Kami terharu ada alumni yang mau memikirkan generasi kita. Ini program bagus untuk  para siswa, terutama  yang berpotensi. Apalagi ada suport  pihak orangtua. Yang jelas, pihak sekolah sangat mendukung,” kata  Drs. H. M. Nuh Nasution, MM., kepala SMA Negeri 1 Panyabungan.

Seperti diketahui, Madina Up yang merupakan kumpulan para perantau asal Madina di Medan yang dikoodinir Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. Dr. Ir. H. Turmuzi Lubis, MS., membuat langkah  nyata dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan SLTA di Madina, yaitu melaksanakan bimbingan belajar (bimbel) online.

Pada Selasa pagi (22/1), mulai diadakan ujian tulis bagi murid kelas X dan XI di empat SLTA. Yaitu: SMA Negeri 1 Panyabungan, SMA Negeri 3 Panyabungan, SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan, dan MAN 1 Panyabungan.

Ujian itu sebagai seleksi menjaring siswa-siswi berpotensi. Selanjutnya mereka dapat bimbel online secara berkesinambungan sampai jelang SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) mulai tahun 2020. Targetnya, prosentasi yang lulus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit di Pulau Jawa meningkat, seperti UI, ITB, UGM, IPB, dan ITS.

BERITA TERKAIT  Kepsek SMA Negeri 1 Panyabungan Tak Tepati Janji Beri Data Siswa Masuk PTN

Menurut M. Nuh Nasution, sebagus apa pun program jika para siswa tidak serius menjalankannya tentu hasil yang didapat tidak akan maksimal. Karena itu, ia berharap bimbel online bisa menjadi solusi di saat kuota lulusan yang diterima lewat SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi) atau jalur undangan, tinggal 20 prosen.

“Tahun lalu kuotanya masih 40 prosen, pada tahun 2019 ini tinggal 20 prosen. Ini kebijakan pusat. Tidak menutup kemungkinan tahun-tahun mendatang jumlah kuota 20 prosen dikurangi lagi, “ katanya.

Hal serupa dikatakan Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Panyabungan Dra. Marliana. “Ini angin segar dan kami sangat apresiasi. Terima kasih atas perhatian Madina Up yang peduli terhadap dunia pendidikan Madina. Peduli dengan masa depan generasi kita, “ katanya.

Jika para pelajar mengikuti program ini secara baik, kata dia, maka si anak bukan saja siap menghadapi SBMPTN secara umum, tapi tak gentar bersaing merebut kursi PTN favorit di Jawa. “Ini sangat logis, apalagi targetnya bagi siswa berpotensi kelas X dan XI. Masih panjang waktunya, dan siswa digembleng dari segi akademik dan strategi masuk PTN.”

“Tentu kami siap mendukung sebatas kemampuan. Menurut saya, terobosan baik, dan pertama dilakukan.  Semoga niat baik ini menjadi ladang pahala bagi mereka yang tergabung dalam Madina Up. Apalagi saya dengar pendanaannya juga belum jelas, tetapi program ini sudah mulai jalan,” kata Lesna Tarida Pulungan, S.Pd.,  kepala SMA Negeri 3 Panyabungan.

BERITA TERKAIT  Sebagian Besar Kepsek SD dan SMP yang Dilantik, Masih Tetap di Tempat Lama

Dia berharap langkah baik yang digelar Madina Up ini bisa memompa semangat para siswa agar makin yakin bisa bersaing merebut kursi PTN, tidak hanya di Sumatera, tapi di Jawa. “Bisa menumbuhkan rasa percaya diri sebab mereka nanti digembleng untuk siap tempur menghadapi SBMPTN,” katanya.

Kepala SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Drs. Sukyar mengharapkan program bimbel online berjalan baik agar harapan meningkatkan prosentasi alumni SLTA Madina yang masuk PTN bertambah.

“Apalagi targetnya PTN favorit di Jawa. Ini sangat baik. Sekarang tinggal ke siswanya sendiri. Mereka harus berkorban menambah waktu belajar. Jika ingin meraih masa depan yang lebih baik, tentu hal  ini tidak menjadi persoalan,” katanya.

Turmuzi Lubis mengingatkan,  pelaksanaan bimbel online bukan berarti mengesampingkan kemampuan guru-guru di sekolah dalam menyampaikan materi pelajar.

“Tidak. Justru peran para guru sekarang sudah bagus. Namun, kita harus pahami bahwa materi pelajaran di sekolah bukan dalam rangka persiapan SBMPTN, tapi untuk menghadapi ujian nasional (UN). Sementara Madina Up, fokus SBMPTN. Jadi perlu seirama, harus saling dukung,” ujarnya. (tim-01)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here