BERBAGI
DILARIKAN KE RS--Warga Sipolu-polu, Kecamatan Panyabungan, Madina kembali dikejutkan kobaran api pada Minggu (23/6), sekitar pukul 10.00. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini, namun dua warga dilarikan ke rumah sakit.

BERITAHUta.com—Lagi, kebakaran api melanda wilayah Kelurahan Sopolu-polu, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut. Kali ini, tiga rumah dijilat si “jago merah”, dua di antaranya nyaris ludes.

Peristiwa di Jalan Utama, Sipolu-polu  ini terjadi pada Minggu (23/6), sekitar pukul 09.45. Tiga rumah yang terbakar masing-masing milik Tambat (36), Fatahillah dan Hj. Ummi.

Informasi dari warga menyebutkan, rumah milik Fatahillah sedang dikontrak Nurlihot Harahap. Sang pengontrak belum begitu dikenal warga karena tergolong masih baru tinggal di Jl. Utama.

“Kami belum begitu mengenal  yang mengontrak di  rumah milik Fatahillah. Dia dagang sayur di rumah itu,” kata warga.

Kondisi paling parah dari dampak kobaran api ini dialami rumah Tambat dan Fatahilla. Kedua bangunan ini tergolong sudah tua dan terbuat dari kayu.  Sedangkan rumah Ummi, yang berbatasan dengan rumah milik Fatahilla,  hanya terbakar pada bagian timur rumah tersebut.

Di sebelah kanan rumah Tambat atau pada bagian timur ada rumah Jungjung. Kedua rumah menghadap utara itu nyaris menempel. Beruntung, api tak sampai menjilat ke arah timur meskipun pemilik rumah dan tetangga lainnya sudah mengeluarkan barang-barang berharga dari dalam rumah.

Belum diketahui penyebab kobaran api. Menurut informasi yang didapat media ini ada dua dugaan penyebab kebakaran, pertama berawal dari anak-anak main api pakai lilin di belakang salah satu rumah. Ketika api membesar, mereka berusaha memadamkannya, namun upaya yang dilakukan sia-sia.

Sumber lain menyebutkan, anak-anak itu sedang bakar ayam di belakang salah satu rumah. Kondisi rumah yang sudah lapuk termakan usia membuat api cepat membesar. Apalagi tak lama setelah api tak terjinakkan, terdengar beberapa kali suara letusan yang diduga berasal dari sepeda motor dan tabung gas.

Warga berusaha memadamkan api dengan menyiram pakai air yang diambil dari Aek Sipolu-polu, yang kebetulan berada di belakang tempat kejadian perkara (TKP).

Api bisa dipadamkan setelah datang satu unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil water cannon milik Polres Madina. Rumah milik Tambat dan Fatahilla tinggal rangka-rangka yang sudah menjadi arang.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, dua warga: Davi (29) dan oranggtuanya, Nurlihot (29) dilarikan ambulans ke RSUD Panyabungan.

Davi diketahui mengalami luka bakar di bagian tangan, sementara Nurlihot hanya syok setelah melihat korbaran api begitu dekat dengan rumahnya.

Sejumlah warga mengeluhkan lamanya mobil pemadam kebakaran tiba di TKP. “Begitu mau ke berangkat ke lokasi, kabarnya mereka baru akan mengisi air,” kata ibu rumah tangga yang tak mau disebut namanya.

Sehari sebelumnya, Sabtu siang (22/6), kebakaran juga melanda sebuah rumah toko (ruko) di Pasar Baru, Panyabungan. Bagian atas ruko ini belakangan diketahui hanya dijadikan tempat penyimpanan stok barang.

Kobaran api diketahui setelah muncul asap tebal dari arah dalam ruko. Warga dan para pedagang sempat panik mengetahui kejadian ini disebabkan mereka masih trauma terhadap kejadian setahun lalu saat pasar terbesar di Madina ini ludes dilalap api.

Api berhasil dipadamkan setelah dibantu satu unit mobil pemadam kebakaran. (*)

Peliput: Tim

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here