BERITAHUta.com—Luar biasa. Sewa stand pada pameran Semarak 20 Tahun Kabupaten Mandailing Natal, Sumut, yang akan berlangsung pada 4-9 Maret 2019 dipatok mencapai Rp45 juta. Tarif itu dinilai sangat mencekik, bahkan tidak logis.
Apalagi penyelenggaraan pameran yang akan berlangsung di lokasi pertapakan terminal di Pidoli, Lintas Timur, Panyabungan, Madina, tersebut hanya selama enam hari.
Sumber Beritahuta.com menyebutkan, stand yang dibuat di dalam tenda roder dibatasi, hanya beberapa partisi dengan ukuran dan harga sebagai berikut: sewa stand partisi ukuran 3X3 meter sebesar Rp17,5 juta; stand partisi ukuran 3X 9 m (Rp45 juta); stand kerucut 5X5m menggunakan flooring (Rp8,5 juta); dan stand kerucut 5X5 m non flooring (Rp5 juta).
Seperti biasa, penyelenggara pameran ini diserahkan kepada pihak Oasis yang beralamat di Jakarta Timur. Kegiatan ini antara lain diisi pameran pembangunan, pagelaran seni dan budaya, perlombaan dan festival, serta hiburan rakyat.
Menurut seorang pengusaha UKM (Usaha Kecil Menengah) di Madina, tarif sewa yang ditetapkan pihak penyelenggara sangat memberatkan, apalagi penyelenggaraan kegiatan ini hanya enam hari.
“Jika dibanding dengan kegiatan PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara) yang waktu kegiatannya selama sebulan, tarif sewa stand yang dibandrol pihak Oasis jauh lebih mahal,” kata lelaki yang tak mau ditulis namanya itu.
Bagi organisasi perangkat daerah (OPD), badan usaha milik negara (BUMN), dan badan usaha milik daerah (BUMD) besaran tarif itu tidak menjadi masalah karena mereka sudah menganggarkannya dalam kegiatan tahunan.
“Ini menjadi bukti ketidak berpihakan Pemkab Madina bagi pengembangan UKM dan kemajuan ekonomi daerah,” katanya. (tim-01)