PEKAN lalu media ini menerima WhatsApp (WA) dari seorang tak dikenal. “Pak, kalau anak kami mengalami musibah tertimpa bangunan SD Kampung Kapas, kadis dan kepala sekolahnya kami penjarakan,” demikian isi pesan itu.
Si pengirim WA juga menyebutkan Beritahuta pernah memberitakan jika Dollar Hafriyanto, kepala Dinas Pendidikan Mandailing Natal (Madina), Sumut berjanji hendak membangun ruang belajar sekolah itu, namun hingga saat ini enggak ditepati. Belakangan diketahui maksud pesan itu adalah SD Negeri 346 Kampung Kapas, Kecamatan Batahan, Madina.
Lalu, media ini mencari jejak digital dimaksud. Betul, bertepatan Hari Guru 2022 lalu, redaksi menerbitkan berita berjudul: Kado Hari Guru untuk SDN 346 Kampung Kapas, Dollar: In Syaa Allah Prioritas 2023.
Meskipun janji itu menjadi urusan Dollar dengan Tuhan Yangmaha Esa, masyarakat, murid, dan pihak sekolah, namun Beritahuta tetap merasa punya tanggung jawab moral menindaklanjuti aspirasi masyarakat.
Tanpa imbalan materi atau dukungan sponsor, media ini mengunjungi SDN 346 Kampung Kapas pada, Rabu (22/11/2023), untuk melihat langsung kondisi bangunan sekolah dimaksud.
Perjalanan menuju Kampung Kapas cukup melelahkan. Sudahlah jauh, jalan dilalui pun rusak parah. Sekadar gambaran lokasi sekolah, dari Simpang Palmaris—kilometer 8 Sinunukan—berkisar 8 kilometer.
Dalam kondisi musim penghujan seperti sekarang, perlu perjuangan agar bisa sampai di lokasi. Sepanjang jalan rusak berat, bahkan ada beberapa titik sampai tak dapat dilewati mobil pribadi. Maklum, sejak ada warga bermukim di sana, belum sekalipun pemkab menganggarkan untuk membangun jalan ini.
Akhirnya sampai juga di tujuan. Halaman SDN 346 Kampung Kapas termasuk luas. Rapi dan terurus. Ada empat bangunan dibangun pakai dana DAK (Dana Alokasi Khusus) tahun 2023, yakni gedung laboratorium komputer, perpustakaan, ruang guru dan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).
Jika ditotal, DAK 2023 untuk empat bangunan mencapai Rp746 juta. Jumlah anggaran itu sudah termasuk pengadaan meubelair pada masing-masing gedung. Hanya saja, hingga saat ini masih ada rekanan belum menunaikan kewajiban mengenai pengadaan meja, kursi dan lemari.
Selanjutnya, pandangan tertuju pada dua ruang belajar seperti dikeluhkan warga melalui WA. Makin didekati, kian tampak bangunan itu tak layak pakai sebagai tempat kegiatan belajar dan mengajar (KBM).
Dua bangunan lagi: rumah dinas guru yang berada disisi kiri masuk ke lingkungan sekolah, juga menyedihkan. Tak seorang pun tenaga pengajar atau staf mau tinggal di sini lantaran sudah tak layak ditempati.
Meski begitu, satu unit di antara dua rumah dinas itu terpaksa masih dipakai sebagai ruang belajar bagi kelas dua karena tidak ada lagi bangunan yang bisa mereka pakai untuk tempat KBM.
Ruang belajar semi permanen itu berusia 34 tahun. Lantai semen sudah usang, untunglah lantai teras sudah dipasang keramik putih. Paling tidak, mengurangi pemandangan buruknya kondisi bangunan ruang belajar itu. Dinding papan, tapi hampir semua dalam keadaan rusak parah akibat termakan umur, termasuk disantap rayap.
Itulah sebabnya angin dari luar mudah masuk ruangan karena papan dinding lepas atau renggang.
Sebagian plapon copot. Seng banyak bocor. Dinding pembatas antar ruangan hanya ditutup seadanya pakai papan, triplek atau bekas papan tulis.
Melihat kondisinya, pasti tidak ada kenyamanan lagi melaksanakan KBM di dua ruangan–termasuk di rumah dinas guru—lantaran sudah tak layak pakai. Ukuran ruangan pun tak standar, sempit karena sudah dibagi-bagi agar ruang kelas cukup. Diperburuk kondisi meubeler yang juga menyedihkan.
Tak hanya warga, Kepala SDN 346 Kampung Kapas Darmin, S.Pd., juga mengkhawatirkan keselamatan murid, guru dan staf. “Betul, kalau terjadi hal tak diiingkan, saya bisa masuk penjara,” katanya kepada Beritahuta, Rabu (22/11/2023).
Menurutnya, ia sudah sering melaporkan tentang kondisi bangunan sekolah yang dipimpin kepada Dinas Pendidikan Madina, namun belum ada tanggapan.
Pas Hari Guru 2022 lalu, kata dia, pihak sekolah dan wali murid begitu senang mendengar janji kepala Dinas Pendidikan Madina bakal membangun ruang belajar di sekolah itu. “Kami tunggu-tunggu, sudah setahun belum ada realisasi. Mudah-mudahan tahun 2024 nanti,” tambahnya.
Dollar memang berjanji memprioritaskan rehab SDN 346 Kampung Kapas pada tahun 2023. “Insyaallah, kami prioritaskan,” katanya kala itu, Jumat (25/11-2022), bertepatan Hari Guru Nasional 2022.
Saat itu, Dollar mengatakan sumber pendanan diupayakan dari DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus). ”Rehab sekolah itu prioritas kami. Jika dari DAU kurang, kami upayakan tambahnya dari DAK.
Menurut Darmin untuk mendukung KBM, sekolah ini membutuhkan tiga ruangan tambahan sebagai pengganti bangunan tua. Yakni, dua rehab total dari bangunan 34 tahun, satu unit lagi berupa ruang kelas baru (RKB).
Ketua Komite Sekolah SDN 346 Miswardi berharap pemkab memperhatikan keselamatan dan kenyamanan anak didik dalam melaksanakan KBM. “Kalau tiba-tiba roboh, siapa tanggung jawab. Kondisi ruang belajar ini sudah tak layak, mirip kandang kambing,” katanya.
Menyedihkan. Apakah tidak malu jika dilihat orang luar Madina yang kebetulan lewat. Pasti mereka berpikir inilah potret pengelolaan pendidikan di daerah ini. Potret cara mendidik generasi bangsa di ‘kandang kambing’.
Oleh sebab itu, pejabat yang menangani pendidikan hendaknya tak sekadar disibukkan mengurus dana BOS (Biaya Operasional Siswa), mutasi kepala sekolah, cawe-cawe penerimaan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), dan hal-hal lain yang memungkinkan ‘dikelola’, tapi terpenting adalah mampu meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. Termasuk menciptakan kenyamanan serta keselamatan bagi guru dan murid dalam melaksanakan KBM.
Selamat Hari Guru 2023, sejahteralah guru, jayalah generasi bangsa….(*)
Akhiruddin Matondang