PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Petugas Dinas Lingkungan Hidup Mandailing Natal (Madina), Sumut akhirnya membersihkan ‘harta karun” PT Jakon berupa tumpukan limbah sedotan dari drainase yang berjejer di sepanjang jalan lintas Sumatera (Jalinsum), Panyabungan 2, Kecamatan Panyabungan, Madina pada, Minggu (1/10/2023) malam.
Pengangkatan limbah dimulai sekitar pukul 19.30, dan selesai sekitar pukul 21.30. Ada sekitar 10 tumpukan sampah drainase yang dinaikan dua petugas ke dum truk BB-9003-R.
Limbah berwarna hitam yang mulai menimbulkan aroma tak sedap itu berjejer dari sekitar seberang jalan Masjid Raya Alqurro Walhuffadz, Pasar Lama Panyabungan sampai sekitar depan Bank Syariah Indonesia (BSI). Tepatnya, berada di kiri jalan dari arah utara menuju Selatan.
Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Madina John Amriadi turut memantau pengangkatan tumpukan sampah drainase. Beberapa kali ia tampak bincang-bincang dengan dua petugas yang kerja mengangkat limbah secara manual.

Warga di sekitar lokasi sampah berjejer menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Madina yang menindak lanjuti keluhan warga sekitar lokasi. “Alhamdulillah, sampah sudah diangkat. Terima kasih kepada pemkab,” kata pemilik RM Talago Biru.
Ican, pedagang TST di sekitar lokasi sampah, juga menyampaikan hal serupa. Pendapatan Ican sempat berkurang karena dalam beberapa hari ini diduga lantaran ada dua tumpukan sampah persis di depan warungnya.
“Syukurlah sudah diangkat. Dalam tiga hari terakhir pendapatan saya menjadi menurun. Bisa jadi karena orang tak mau duduk di sini karena harus berhadap-hadapan dengan sampah,” ujarnya.
Seperti diberitakan Beritahuta pada, Minggu (1/10/2023), warga di sekitar Jalan Williem Iskander, Kelurahan Panyabungan II, mengeluhkan limbah sedotan dari drainase yang menumpuk di depan tempat usaha mereka.
Sejumlah tumpukan sampah tidak diangkat sejak empat hari terakhir. Selain menganggu pemandangan, juga menimbulkan aroma tak sedap. Tak itu saja, ‘gunung-gunung’ limbah menyebabkan lebar badan jalan yang bisa dipakai untuk arus lalu lintas menjadi mengecil.
Hingga Minggu (1/10/2023) pagi, sekitar pukul 08.00, pihak PT Jakon (Jaya Konstruksi), selaku pelaksana proyek normalisasi saluran air di pusat ibu Kota Panyabungan, belum mengangkat limbah hasil sedotan dari dalam sedimen ‘siring’.
Parahnya, tumpukan sampah berjejerdi depan tempat usaha warga, antara lain rumah makan, kedai kopi (lopo), perbankan, dan pertokoan—seperti jual sepatu, alat rumah tangga, elektronik, alat bangunan, batik dan seragam sekolah/kantor, serta gerai handphone.
Editor: Akhir Matondang