BERBAGI
Azwar Pulungan, pemilik Runding Farm, menunjukkan salah satu buah nenas yang masih muda kepada Sofwat Nasution. Jika sudah tua, nenas ini bisa mencapai 10 kg. Aswar menyebut nenas ini dengan nama: nenas rundng.

BERITAHUta.com—Selama ini kita mengenal Desa Runding, Kecamatan Panyabungan Barat, Kabupaten Mandailing Natal (Madina, Sumut sebagai tempat budidaya pepaya calina-IPB. Saat ini, seorang petani milenial sedang coba mengembangkan tanaman nenas.

Nama petani milenial itu adalah Azwar Pulungan. Lelaki umur 45-an tahun saat ini dinilai sukses mengembangkan pepaya calina-IPB di Desa Runding. Luas kebunnya saat ini sekitar 11 haktare.

Kehadiran budidaya pepaya calina di Desa Runding dalam beberapa tahun terakhir terbukti mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat setelah harga karet anjlok.

Sofwat Nasution coba mencicipi durian jenis montong varietas terbaru yang dibudidaya Azwar Pulungan. Satu buah bisa mencapai berat 8 kg.

Tak itu saja, banyak “alumni” pekerja tambang emas di Hutabargot sekarang bisa ditambung sebagai tenaga kerja di sejumlah kebun pepaya calina.

Jika di tambang Hutabargot mereka harus bertaruh nyawa, belum tentu bisa pulang tiap hari, serta penghasilan tak menentu. Dengan bekerja di salah satu kebun pepaya calina yang ada di Desa Runding, kerisauan itu tidak lagi dihadapi.

Saat ini di Desa Runding terdapat sekitar 25 haktere kebun pepaya calina. Diperkirakan jumlah ini masih akan terus bertambah disebabkan penghasilan yang didapat dari usaha ini terbukti mampu menopang ekonomi keluarga bagi mereka yang sudah menggelutinya.

BERITA TERKAIT  Reses di Tanah Leluhur, Warga Pastap Julu Sambut Fahrizal Efendi Dibalut Rasa Haru

Menurut Azwar, jika pada musim hujan ia bisa panen seminggu dua kali. Jika tidak ada hujan, dipastikan panen seminggu sekali.

“Kita anggap saja panen seminggu sekali. Jika pepaya calina kita sekitar 2.500 batang, panen 2 ton saja bisa dihitung berapa hasil satu pekan,” katanya.

Saat ini pihak agen dari Medan, Sibolga, dan kota-kota besar lainnya yang datang mengambil calina dibandrol harga sekitar Rp2.500 per kg.

Inilah bibit buah yang baru didatangkan dari Kota Magelag. Total pembeliannya mencapai Rp89 juta.

“Kita terima bersih di kebun. Mereka ambil di kebun saat ini harga Rp2.500 per kg. Sebagian produk kami untuk ekspor, sebagian lagi konsumsi kota-kota besar di Indonesia,” kata Azwar.

Sukses mengembangkan pepaya calina, saat ini Azwar   sedang mengembangkan sejumlah tanaman buah lainnya, seperti nenas. Satu buah nenas bisa seberat 10 kg.

Ketika ditanya apa nama nenas ini, Azwar sendiri belum mempersiapkannya. Sementara ini, ia menyebut, nenas runding.

Ketika bakal calon bupati Madina H.M. Sofwat Nasution mengunjungi Runding Farm, kebun milik Azwar pada, Sabtu (29/8-2020), ia begitu bangga dan kagum terhadap usaha yang dikembangkan lelaki yang tinggal di Kelurahan Panyabungan II, Kecamatan Panyabungan, Madina.

BERITA TERKAIT  Mantan Istri Korban Meninggal Bis Pariwisata: H-1 Kejadian Kami Masih Komunikasi

Di Runding Farm terdapat sejumlah tanaman buah, seperti pepaya calina, nenas, durian varietas terbaru, pisang sibarangan, kelengkeng, dan aneka jeruk.

Sofwat Nasution juga sempat menikmati durian jenis montong yang baru dipanen. Tidak tanggung-tanggung, beratnya sekitar 8 kg. Dalam empat tahun, durian ini sudah berbuah. Rasanya pulen.  Daging buahnya tebal, dan bijinya kecil serta “krempeng”.

Secara kebutulan saat Sofwat Nasution yang pada Pilkada Madina 2020 berpasangan dengan Ir. Zubeir Lubis mengunjungi Runding Farm, baru saja tiba satu truk bibit buah durian dan kelengkeng miliki Azwar yang dibeli di Magelang, Jawa Tengah.

“Semua bibit dalam truk itu nilainya Rp89 juta, ditambah ongkos Rp12 juta,” kata Azwar.

Sofwat Nasution berharap muncul Azwar-Azwar lain yang mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat. “Ini potensi baru yang perlu didorong agar terus berkembang,” katanya.(*)

Peliput: Tim

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here