BERITAHUta.com—Khoirunnisah, sang hafidz Qur’an 30 juz, berhasil meraih juara pertama lulusan kelas enam Pesantren Darul Ikhlash tahun ajaran 2021. Proses pengumuman dan penyerahan hadiah berlangsung di pesantren itu pada, Minggu (13/6-2021).
Saat acara pengumuman, Nisah datang ke Darul Ikhlash bersama ibu dan saudara-saudaranya. “Alhamulillah juara pertama,” katanya.
Adapun 10 besar peraih nilai terbaik pada lulusan angkatan 29 Pesantren Darul Ikhlash yang beralamat di Dalan Lidang, Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut, tersebut yaitu: Khoirunnisah (Panyabungan III, Kecamatan Panyabungan, Madina dengan nilai 1708); Fitri Elisa Nasution (Jambur Padang Matinggi, Panyabungan Utara); Nurul Mardiah (Bangun Purba, Lembah Sorik Marapi).
Selanjutnya: Sarah Aqilah Pulungan (Malintang Julu, Bukit Malintang); Anwar Said (Hutabargot Nauli, Hutabargot); Khoirul Hakim (Huraba, Siabu); Winda Musfiah (Adanjior, Panyabungan); Nur Hamidah (Runding, Panyabungan Barat); Nur Saidah (Roburan Lombang, Panyabungan Selatan); dan Siti Sarah Lubis (Panyabunga II, Panyabungan).
Khoirunnisah, yang akrab disapa Nisah, belakangan ini sempat viral di media sosial. Ia santri Darul Ikhlash yang lulus beasiswa uang kuliah di Al-Azhar, Kairo, Mesir. Namun nyaris tak jadi berangkat akibat ketiadaan dana. Ibunya hanya penjual sayur dan abu gosok di Pasar Baru Panyabungan dengan penghasilan sekitar 500 ribu per bulan.
Setelah muncul dalam pemberitaan media online, banyak pihak mensuport dan memberikan bantuan, termasuk Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeckshah, Mudir Musthafawiyah H. Mustafa Bakri, dan Bupati Madina H. Dahlan Hasan Nasution.
Bahkan, seorang dokter asal Medan di Jakarta membantu Rp10 juta, dan siap mengirim belanja bulanan Nisah selama di Mesir Rp1,5 juta per bulan. Ia juga berminat meminang santri yang memiliki banyak prestasi di bidang baca Al-Qur’an ini sebagai anak angkat.
“Alhamdulillah dana yang terkumpul sudah cukup. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, hanya Allah Swt. yang bisa membalasnya,” kata Nisah kepada media ini.
Menurut rencana, Nisah baru berangkat ke Mesir untuk melanjutkan pendidikan pada Desember 2021. Saat ini, berdasarkan permintaan berbagai pihak ia berencana mendidik anak-anak yang sedang menghafal Al-Qur’an di GUPPI Panyabungan III, tak jauh dari rumanya.
Jumat malam (11/6), usai mengisi pengajian di Banjarsibaguri, Panyabungan III, Tuan Nalomok menyempatkan diri bertemu Nisah di rumah seorang warga.
Pada kesempatan itu, Tuan Nalomok menyatakan bangga terhadap prestasi anak bungsu dari lima bersaudara yang ditinggal ayahnya sejak belum SD. “Rezeki yang didapat untuk bisa berangkat ke Mesir tak lain kekuatan Al-Qur’an. Alhamdulillah, ini sangat luar biasa. Semoga diberikan-Nya keberkahan,” katanya. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang